Cara efektif mendekati klien dibahas dalam salah satu materi pada kegiatan World Public Relations Forum (WPRF) 2024 di Bali.
Materi tersebut disampaikan oleh Noella Mutanda, MPRSK, MCIPR, MCIM Public Relations Society of Kenya.
Dalam materi ini, ada tiga cara pendekatan komunikasi klien yang bisa diterapkan dalam menghadapi partners.
Selengkapnya, baca artikel ini sampai selesai.
Soft Power
Cara efektif mendekati klien yang pertama adalah Soft Power.
Metode ini membangun pengaruh dengan menekankan daya tarik (attraction).
Pendekatan ini secara halus memengaruhi orang lain tanpa menggunakan tekanan langsung.
Dalam dunia diplomasi, soft power berperan sebagai strategi efektif karena mengandalkan persuasi dan pendekatan tidak langsung untuk mencapai tujuan.
Pendekatan ini membantu menciptakan hubungan jangka panjang yang berkembang secara alami dengan menekankan manfaat bersama.
Meskipun strategi ini bekerja secara bertahap, pendekatan ini efektif dalam mengurangi risiko krisis komunikasi.
Soft power mencakup berbagai elemen penting.
Seperti strategi komunikasi yang kuat, corporate atau brand storytelling, produksi konten yang relevan, program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), kolaborasi dengan influencer, serta transparansi dalam komunikasi.
Selain itu, strategi ini juga memanfaatkan diplomasi budaya, keterlibatan global, dialog terbuka.
Serta, narasi kemanusiaan untuk membangun pengaruh yang kuat dan hubungan yang berkelanjutan.
Hard Power
Cara efektif mendekati klien yang kedua adalah Hard Power.
Pendekatan ini menekankan kontrol dan pemaksaan melalui regulasi, kebijakan hukum, atau tindakan tegas lainnya.
Strategi ini menerapkan metode langsung yang bekerja dengan cepat, sehingga mampu menciptakan dampak nyata dalam waktu singkat.
Namun, pendekatan koersif ini sering kali memicu risiko, seperti krisis komunikasi, manipulasi informasi.
Serta, munculnya perlawanan atau sentimen negatif dari pihak yang terdampak.
Hard power mencakup berbagai elemen, termasuk pengelolaan krisis, strategi manipulasi media, penerapan sanksi melalui kampanye iklan, penegakan regulasi atau hukum, hingga langkah-langkah seperti pernyataan permintaan maaf resmi dari perusahaan.
Pendekatan ini lebih sering digunakan dalam komunikasi publik pemerintah.
Bahkan, organisasi yang mengutamakan instruksi tegas dan pesan langsung.
Meskipun mampu memberikan hasil instan, strategi ini berpotensi menimbulkan dampak hukum dan ketegangan yang dapat menghambat hubungan jangka panjang.
Oleh karena itu, penerapannya memerlukan perhitungan yang matang agar tetap efektif tanpa menimbulkan konflik berkepanjangan terhadap klien.

Smart Power, Paling Efektif Untuk Klien
Smart power adalah perpaduan antara pendekatan soft power dan hard power, yang menjadikannya metode komunikasi yang sangat fleksibel, adaptif, dan strategis.
Pendekatan ini dianjurkan karena mampu menyesuaikan diri dengan situasi yang selalu berkembang dan beragam, serta dapat diterapkan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Keberhasilan smart power bergantung pada keseimbangan yang cermat antara elemen soft power dan hard power, dengan mengandalkan strategi tertentu sesuai kebutuhan. Sehingga, klien merasa mendapatkan kepercayaan lebih.
Dalam konteks soft power, smart power memanfaatkan penyampaian pesan melalui strategi yang terintegrasi, termasuk keterlibatan media, pengelolaan reputasi, dan keterikatan stakeholder.
Selain itu, pendekatan ini juga efektif dalam meminimalkan risiko krisis manajemen, mengembangkan diplomasi budaya, serta mengontrol narasi dan melancarkan counter-narrative.
Dengan memadukan kekuatan koersif dan daya tarik persuasif, smart power memiliki potensi untuk mempengaruhi opini publik secara global dan menciptakan solusi yang lebih holistik.
Artikel tersebut merupakan ringkasan Cara efektif mendekati klien dalam kegiatan EWorld Public Relations Forum 2024. Kalian sudah pernah atau ingin menggunakan metode yang mana nih?