Strategi diplomasi budaya dibahas dalam salah satu materi pada kegiatan World Public Relations Forum (WPRF) 2024 di Bali. Materi tersebut disampaikan oleh Retno Marsudi, yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia.Dalam materi ini, perempuan yang saat ini menjadi utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Air dan sederet jabatan lain yang mentereng, menjelaskan pengaruh besar diplomasi budaya terhadap sebuah kesepakatan.
Pengertian Diplomasi Budaya
Dalam strategi diplomasi negara, bisa menggunakan seni, tradisi, nilai, dan identitas budayanya untuk memperkuat hubungan internasional.
Melalui diplomasi budaya, mereka mempromosikan citra positif, menjalin kerja sama di berbagai sektor seperti ekonomi, pendidikan, dan pariwisata, serta mempererat hubungan antarbangsa.
Pendekatan ini menjadikan budaya sebagai jembatan yang menghubungkan perbedaan dan menciptakan rasa saling pengertian antarnegara.
Menjalin hubungan yang erat membutuhkan sentuhan personal.
Memperlakukan kolega atau mitra sebagai teman, bukan hanya rekan kerja, menciptakan suasana yang lebih hangat dan penuh kepercayaan.
Saat seseorang merasa dihargai secara pribadi, mereka lebih terbuka dan mau bekerja sama secara mendalam.
Sentuhan personal ini juga menunjukkan empati, perhatian, dan keterlibatan emosional yang dapat mempererat hubungan.
Cara menyampaikan pesan menentukan bagaimana pesan itu diterima.
Komunikasi yang jelas, jujur, dan relevan memastikan pesan tersampaikan dengan baik serta membantu membangun kepercayaan.
Kepercayaan menjadi fondasi hubungan yang kuat dan saling menguntungkan.
Dengan menggabungkan komunikasi yang efektif dan sentuhan personal, kita dapat membangun hubungan diplomasi dan profesional yang lebih bermakna serta produktif.

Diplomasi Durian
Salah satu contoh strategi diplomasi budaya adalah diplomasi durian.
Strategi diplomasi budaya dapat dilakukan dengan cara sederhana, salah satunya melalui diplomasi durian.
Konsep ini menunjukkan bagaimana aktivitas seperti makan durian bersama dapat menciptakan hubungan yang lebih akrab dan harmonis di dunia diplomasi.
Berbagi durian bukan sekadar menikmati buah tropis, tetapi juga menciptakan suasana santai yang memperkuat rasa percaya antar pihak.
Dalam banyak kasus, hubungan yang terjalin di luar pertemuan formal justru lebih efektif dan berkelanjutan.
Menghabiskan waktu bersama dalam kegiatan menyenangkan, seperti menikmati durian, membantu mempererat hubungan.
Saat suasana lebih santai, para diplomat atau mitra kerja lebih nyaman berdiskusi dan mencari solusi bersama.
Dengan cara ini, diplomasi budaya berjalan lebih lancar dan menghasilkan kerja sama yang lebih kuat.
Hal sederhana seperti makan durian bersama bisa menjadi sarana berdiskusi santai namun tetap produktif.
Kunci keberhasilannya terletak pada menjaga komunikasi tetap mengalir, meski dalam suasana informal.
Memilih waktu dan tempat yang tepat juga memainkan peran penting dalam membangun hubungan yang lebih erat.
Memanfaatkan momen yang ada dalam komunikasi bisa membuka jalan bagi kesepakatan besar.
Dengan pendekatan ini, diplomasi budaya tidak hanya memperkuat hubungan antarnegara, tetapi juga menciptakan kerja sama jangka panjang yang saling menguntungkan.
Tips Diplomasi Budaya
Dalam strategi ini, penting untuk menyampaikan pesan dengan cara yang tidak terkesan “berat” atau mengintimidasi.
Sebaliknya, saat mengkomunikasikan diplomasi budaya, berikan sentuhan humanis yang membuat pesan terasa lebih dekat dan mudah diterima.
Namun tetap mengandung inti yang penting.
Cara ini akan membuat pesanmu lebih berkesan dan menunjukkan bahwa kamu menghargai hubungan yang ada.
Selain itu, hindari sikap manipulatif dalam berkomunikasi. Manipulasi bisa merusak kepercayaan dan merugikan hubungan jangka panjang.
Kejujuran dan transparansi adalah kunci dalam komunikasi yang sehat dan efektif, baik dalam diplomasi maupun dalam hubungan profesional lainnya.
Artikel tersebut merupakan ringkasan Strategi diplomasi budaya dalam kegiatan EWorld Public Relations Forum 2024. Apa sudah ada yang pernah atau ingin mencoba?