3 Contoh Laporan Cashflow Operasional, Investasi, Pendanaan

Photo of author
Written By ngalup

Artikel ini telah diterbitkan oleh
Ngalup Collaborative Network.

Highlights
  • Penting untuk memahami laporan dalam cashflow agar dapat memantau kondisi finansial suatu perusahaan.
  • Terdapat dua metode saat menyusun laporan arus kas yaitu langsung dan tidak langsung, dilengkapi perbandingan utamanya.
  • Pelaporan arus kas dianalisis agar dapat mengidentifikasi tren finansial dan potensi problem.
  • Dibuatkan beberapa kasus berdasarkan tiga sumber terpenting yaitu operasional, investasi, dan pendanaan.

Pada sektor ekonomi, Laporan dalam cashflow menjadi fundamental penting, tetapi sering diabaikan. Banyak pemilik bisnis fokus pada nilai keuntungan saja, padahal arus kas menentukan sustainabilitas usaha.

Laporan arus kas membantu pemilik bisnis melihat pergerakan uang yang masuk dan keluar. Melalui laporan ini, kebijakan finansial bisa lebih tepat. Pemahaman arus kas juga mencegah masalah likuiditas.

Karena itu, mari mengupas laporan cashflow secara lengkap. Mulai dari pengertian, cara kerja, metode penyusunan, hingga contoh praktis. Semua dijelaskan dengan mudah agar pemilik bisnis bisa langsung menerapkan

Apa itu Laporan Cashflow?

Cashflow artinya total anggaran dalam suatu proyek atau bisnis, terutama tahap penyusunan awal. Anggaran ini mencakup semua sumber pembiayaan, termasuk utang maupun penyertaan modal.

Dari keseluruhan tersebut, kemudian disusun dalam bentuk dokumen finansial yang mencatat seluruh dana yang masuk maupun keluar dari perusahaan selama masa pelaporan.

Tak hanya itu saja, dokumen ini memberi gambaran bagi stakeholder terkait seberapa baik perusahaan menjaga kelangsungan operasional, mendanai ekspansi dan memenuhi kewajiban finansialnya.

Cara Kerja Laporan Cashflow

Perusahaan mana pun yang menjual saham kepada publik wajib mengajukan pelaporan dan pernyataan finansial kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Secara umum, terdapat empat laporan yang menjadi dasar acuan bisnis:

  • Neraca: menampilkan informasi rincian daftar harta, tanggungan, dan hak pemilik suatu usaha.
  • Laporan laba rugi: merekap transaksi finansial proses bisni dalam masa tertentu.
  • Laporan ekuitas pemegang saham: menjelaskan pergerakan persentase kepemilikan saham.
  • Laporan arus kas: menunjukkan semua arus uang yang mengalir ke maupun dari perusahaan.

Metode Langsung vs Tidak Langsung

Penyusunan laporan ini terbagi dalam dua metode, yakni langsung dan tidak langsung. Simak perbandingan keduanya:

Metode LangsungMetode Tidak Langsung
PendekatanPergerakan tunai langsungKeuntungan bersih dan koreksi non-tunai
TransparansiDetail perubahan kasTidak detail namun proses sederhana
Penyesuaian akuntansi akrualTidak diperlukanDiperlukan 
Kemudahan perencanaanKompleks dan rinciSimple dan ada cashflow template
Preferensi regulasiBerdasarkan standar IFRS, jarang dipakaiDiterima IFRS dan GAAP, sering dipakai 
PenggunaanIndustri transaksi langsungPerusahaan besar dengan sistem akrual

Bagaimana Laporan Arus Kas Disusun?

Penyusunan laporan ini perlu menyiapkan data transaksional, metode, dan mengklarifikasi arus kas. Ini beberapa tahapannya:

  • Mengambil data finansial utama, termasuk laba rugi, neraca, hingga mutasi rekening bank.
  • Memilih salah satu dari metode langsung (transaksi pelanggan, pemasok, dan operasional) atau tidak langsung (laba bersih, beban non-kas, dan perubahan modal).
  • Selanjutnya, identifikasi setiap dana yang keluar-masuk ke perusahaan.
  • Hitung transaksi melalui sumber operasional, investasi, dan pendanaan.
  • Total ketiga sumber tersebut akan didapat kas bersih, kemudian pastikan kembali nominalnya dengan yang ada di neraca.
  • Cek arus kas negatif yang mengindikasikan adanya permasalahan untuk bahan evaluasi.

Contoh Laporan Cashflow

Laporan ini terbagi jadi tiga bagian yaitu operasional, investasi, dan pendanaan. Ketiganya disajikan secara terpisah, tetapi semuanya tetap berkontribusi pada net arus kas.

1. Cashflow Sumber dari Operasional (CFO)

Sumber ini berasal dari kegiatan realisasi perusahaan atau sering disebut OCF.

CFO menggunakan rumus berikut:

Arus Kas Operasional = Dana Operasional + Perubahan Modal

Dimana, 

Dana Operasional = Laba Bersih + Depresiasi, Deplesi & Amortisasi + Pajak Tangguhan & Kredit Pajak Investasi + Dana Lainnya

Contoh: 

Melihat detail arus kas perusahaan Apple Inc untuk tahun fiskal yang berakhir September 2018.

RincianTotal
Laba bersih$59,53 miliar
Depresiasi, Deplesi & Amortisasi$10,9 miliar
Pajak Tangguhan & Kredit Pajak Investasi-$32,59 miliar
Dana Lainnya$4,9 miliar
Perubahan Modal$34,69 miliar

Perhitungannya,

Dana Operasional = $59,53 miliar + $10,9 miliar + (-$32,59 miliar) + $4,9 miliar

= $42,74 miliar

Jadi,

Arus Kas Operasional = $42,74 miliar + $34,69 miliar

= $34,69 miliar

2. Cashflow Sumber dari Investasi

Bagian ini berisi pengaruh investasi dapat mempercepat atau menghambat perkembangan bisnis. Jika modal yang dikeluarkan meningkatkan, berarti perusahaan berinvestasi, sehingga arus kas negatif bertambah.

Misal:

Berdasarkan laporan arus kas 10-Q diterbitkan Apple Inc pada 2 November 2023, simak rinciannya dalam satu tahun terakhir:

Rincian24 September 202230 September 2023
Pembelian surat berharga$76,92 miliar$29,52 miliar
Pendapatan penjualan jatuh tempo surat berharga$29,91 miliar$39,60 miliar
Hasil penjualan surat berharga$37,47 miliar$5,83 miliar
Pembayaran aset perusahaan$10,70 miliar$10,96 miliar
Lainnya$22,37 miliar$1,34 miliar
Arus kas dari aktivitas investasi$22,36 miliar$3,71 miliar

Total dari sumber arus kas negatif:

  • Pembelian surat berharga: $29,52 miliar
  • Pembayaran aset perusahaan: $10,96 miliar
  • Lainnya: $1,34 miliar

Total dari sumber arus kas positif:

  • Pendapatan penjualan jatuh tempo surat berharga: $39,69 miliar
  • Hasil penjualan surat berharga: $5,83 miliar

Sehingga, total dari sumber investasi per 30 September 2023 mencapai $3,71 miliar. Ini berarti Apple masih punya arus kas positif dari sumber ini meskipun menghabiskan sebanyak $30 miliar untuk membeli surat berharga.

3. Cashflow Sumber dari Pendanaan (CFF)

Dana ini memperlihatkan pendekatan yang diambil perusahaan saat mengelola struktur modal untuk mendukung operasi dan pertumbuhan.

  • CFF positif artinya menerima dana lebih banyak dari pembiayaan, menandakan pertumbuhan dan ekspansi. 
  • CFF negatif artinya mengeluarkan dana untuk melunasi pinjaman, dividen atau membeli saham lagi.

Rumusnya yaitu:

CFF = Arus Kas Masuk dari Pembiayaan – Arus Kas Keluar dari Pembiayaan

Diketahui:

  • Arus kas masuk: modal saham dan kredit usaha bertambah.
  • Arus kas keluar: bayar hutang, distribusi beli saham lagi.

Contoh:

Sumber ini menyajikan rincian dalam waktu setahun dari perusahaan Tech Inc.

Sumber PendanaanArus Kas
Penerbitan saham baru+$60
Pinjaman usaha+ $20
Distribusi dividen– $15
Pembayaran utang– $25
Pembelian kembali saham– $10
Total CFF+ $20

Pada tahun fiskal tersebut, Tech Inc memiliki CFF positif sebesar + $20 juta. Artinya, Tech Inc menerima banyak modal dibandingkan pengeluaran, yang menandakan adanya bisnis masih berkembang.

FAQ 

Cashflow apa yang muncul dalam sumber operasional?

Dana ini berasal dari rincian transaksi rutin kegiatan bisnis pada waktu tertentu. Misalnya jual-beli, upah pegawai, utang dagang, serta depresiasi dan amortisasi

Saat arus kas belanja modal meningkat, apa yang terjadi?

Arus kas bisa saja berkurang ketika modal yang dikeluarkan meningkat, karena dananya dipakai investasi demi mendukung aktivitas bisnis dan meningkatkan profitabilitas.

Apakah laporan arus kas wajib dibuat oleh perusahaan?

Laporan finansial mencatat transaksi masuk-keluar dana selam proses bisnis berlangsung, sehingga tiap perusahaan apapun bidangnya wajib punya pelaporan ini.

Ingin tahu Pemanfaatan Laporan Kas lebih lanjut?

Pelaporan arus kas yang disusun rapi memudahkan perusahaan menilai kondisi financial, mengatur pemakaian kas, serta menemukan potensi resiko maupun peluang.

Ingin tau lebih banyak seputar finansial dan bisnis? Kunjungi Ngalup.co yang menyediakan berbagai informasi dan tips menarik bagi pebisnis maupun profesional.