- Menggali pemahaman tentang etika bisnis dan bagaimana etika memandu perilaku perusahaan.
- Mengenal teori-teori utama yang menjadi dasar pengambilan kebijakan bisnis yang sesuai nilai etika, misalnya deontologi, utilitarianisme, dll.
- Menunjukkan dampak etika terhadap nama baik perusahaan, loyalitas konsumen dan daya tahan bisnis.
- Memahami pedoman landasan dalam bersikap dan kaidah yang harus diterapkan dalam praktik bisnis sehari-hari.
- Mengulas berbagai macam etika yang diterapkan di perusahaan, terkait etika kerja, teknologi, dll
- Memberikan gambaran nyata bagaimana perusahaan di Indonesia menerapkan etika dalam operasional dan penentuan arah tindakan.
Etika bisnis mencakup standar moral yang mengarahkan bagaimana sebuah perusahaan beroperasi dengan benar. Bisnis modern sangat menghargai etika karena praktik yang buruk dapat merusak reputasi dan kinerja perusahaan.
Namun, dalam praktiknya, organisasi menghadapi dilema etika. Inovasi yang mendorong pertumbuhan bisnis juga dapat menimbulkan resiko penyalahgunaan jika tidak diimbangi oleh pertimbangan yang bermoral.
Bagi pemimpin atau calon pemimpin, pemahaman terhadap etika di dunia bisnis menjadi keberlangsungan bisnis. Selanjutnya, akan dijelaskan arti dari etika bisnis, prinsip-prinsipnya, jenis-jenisnya, serta contohnya di perusahaan Indonesia.
Apa itu Etika Bisnis?
Etika bisnis adalah kumpulan pedoman perilaku yang membantu menentukan tindakan yang benar atau salah saat kegiatan kerja.
Tujuan etika bisnis yaitu agar bisa membangun budaya kerja tetap transparan, objektif, dan dapat dipertanggungjawabkan. Sehingga konsumen bisa percaya dengan perusahaan.
Untuk bisa mengembangkan hal tersebut, dibutuhkan penentuan langkah yang akuntabel, terbuka dengan masukan, serta pertimbangan yang matang mengenai dampaknya bagi karyawan, stakeholder, dan masyarakat.
Teori Etika Bisnis
Pengetahuan mengenai teori etika bisnis dapat membantu menganalisis dan menyelesaikan dilema etika di lingkungan kerja. Setiap teori menawarkan sudut pandang berbeda dalam menentukan tindakan yang benar:
1. Teori Utilitarianisme
Teori ini berfokus pada upaya memaksimalkan manfaat atau kesejahteraan bagi sebanyak mungkin pihak. Keputusan dinilai etis jika memberikan hasil terbaik bagi mayoritas stakeholder.
Contoh: perusahaan menutup pabrik yang kurang menguntungkan di negara maju dan membuka pabrik di negara berkembang untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan manfaat ekonomi.
2. Teori Deontologi
Teori ini menekankan kewajiban moral dan aturan yang harus dipatuhi, tanpa melihat konsekuensinya. Keputusan yang benar adalah keputusan yang sesuai prinsip etis.
Contoh: perusahaan tetap menolak iklan menyesatkan meski strategi tersebut dapat meningkatkan penjualan.
3. Teori Etika Keutamaan
Pendekatan ini menilai etika dari karakter dan moralitas baik itu secara individu atau organisasi.
Contoh: perusahaan mengupayakan pengembangan pemimpin yang mewujudkan integritas, komitmen, dan kode etik dalam setiap tindakan.
4. Teori Keadilan dan Kewajaran
Teori ini menekankan pentingnya distribusi fasilitas dan peluang yang tidak memihak. Isu yang dibahas soal diskriminasi, kesetaraan, dan perlakuan adil di tempat kerja.
Contoh: perusahaan menerapkan program keberagaman dan inklusi, serta memastikan upah upah untuk pekerja yang setara.
Kenapa Etika dalam Bisnis Penting?
Meskipun menjalankan bisnis itu penting, melakukan pekerjaan secara prosedur juga sangat krusial. Perbuatan menyimpang juga dapat merusak reputasi perusahaan, membuat investor ragu membeli saham atau menanamkan modal.
Karena itu, praktik bisnis yang etis berhubungan langsung dengan profitabilitas jangka pendek maupun jangka panjang.
Perusahaan dengan etika dalam bisnisnya kuat cenderung beroperasi secara legal, serta melindungi pekerja dan kliennya. Budaya etis yang baik juga mengoptimalkan performa dan membantu meringankan kelelahan karyawan.
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis
Kesuksesan dengan rentang waktu lama dapat dicapai secara stabil dan konsisten ketika perusahaan menjalankan aktivitas yang legal dan beretika. Berikut 11 prinsipnya, yaitu:
- Akuntabilitas: berdedikasi pada moralitas tindakan terhadap diri sendiri, rekan kerja, perusahaan dan masyarakat.
- Menghormati: menghargai hak kemanusiaan, martabat, kebebasan, kepentingan dan privasi setiap anggota tim.
- Kepemimpinan: membangun budaya dan pengambilan keputusan yang etis di dalam organisasi.
- Kejujuran: menyampaikan kebenaran dalam semua interaksi dan tindakan.
- Mentaati aturan: mengikuti kebijakan perusahaan, kode etik dan ketentuan di industri.
- Loyalitas: setia kepada rekan kerja, klien, mitra dan supplier, serta menjaga kerahasiaan informasi.
- Peduli lingkungan: membuat keputusan yang mengurangi pencemaran dan gangguan ekologis.
- Transparansi: pastikan pihak terkait dapat mengakses informasi dan kebijakan perusahaan dengan mudah.
- Integritas: menjunjung kebenaran dan taat pada ketentuan hukum, baik secara pribadi maupun kelompok.
- Keadilan: hargai hak setiap individu dan berikan perlakuan sesuai pedoman dalam pekerjaan dan interaksi.
- Menghormati hukum: penuhi seluruh syarat hukum yang berlaku di pemerintah daerah, pusat, maupun internasional.
Jenis-Jenis Etika Bisnis
Aturan moral dalam berbisnis tidak hanya bersifat umum tetapi juga terbagi menjadi beberapa jenis yang spesifik, yakni:
1. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility)
Etika ini menekankan bahwa perusahaan berkewajiban pada pekerja, klien, pemasok, dan publik. Contohnya bekerja dengan manusiawi, perlindungan sekitar, dan program peduli sosial atau amal.
2. Etika Teknologi (Technology Ethics)
Jeni ini berlaku pada pengguna teknologi dan bisnis. Fokusnya mencakup manajemen resiko dan hak individu. Contohnya prosedur e-commerce yang aman, menjaga privasi pelanggan, informasi pribadi, dan menghormati kekayaan intelektual.
3. Tanggung Jawab Pribadi (Personal Responsibility)
Setiap karyawan wajib menunjukkan komitmen pribadi, baik di level eksekutif maupun pemula. Contohnya melaksanakan peran sesuai dengan deskripsi pekerjaan dan menjaga profesionalisme bekerja.
4. Keadilan (Fairness)
Etika keadilan memastikan perlakuan yang setara bagi setiap orang di tempat kerja. Preferensi atau keyakinan pribadi tidak boleh mempengaruhi keputusan perusahaan. Semua karyawan harus memiliki kesempatan sama agar bisa berkembang dan maju.
Contoh Penerapan Etika dalam Bisnis di Indonesia
Perusahaan di Indonesia telah menerapkan pedoman perilaku profesional di berbagai bidang. Beberapa contohnya antara lain:
- Mengajak stakeholder berdiskusi dan mengambil pilihan bersama agar hasilnya adil bagi semua pihak.
- Atur perekrutan dan promosi karyawan berdasarkan keadilan, kompetensi, serta penghargaan terhadap keberagaman.
- Berpartisipasi dalam aktivitas yang membawa kebaikan langsung bagi penduduk lokal, seperti program pemberdayaan dan peduli sosial.
FAQ
Apa perbedaan etika bisnis dan etika peribadi?
Etika bisnis menuntun cara bertindak dalam perusahaan, terutama saat menghadapi konflik kepentingan atau situasi kompleks. Sedangkan etika pribadi memandu rutinitas harian individu.
Apa sajakah contoh dilema etika dalam bisnis?
Contoh dilema etika meliputi penyuapan, konflik kebutuhan, kepedulian ekologis, perlakuan pada anggota, keamanan produk, dan kejujuran dalam iklan.
Bagaimana bisnis dapat mendorong perilaku etis?
Bisnis bisa mendorong perilaku etis melalui komunikasi nilai dan standar yang jelas, pelatihan etika, program kepatuhan, serta budaya transparansi dan akuntabilitas.
Apakah ada pertimbangan etika khusus untuk industri tertentu?
Ya. Setiap industri memiliki tantangan etika yang berbeda, misalnya sektor kesehatan harus menjaga isu kerahasiaan pasien, sedangkan bidang teknologi perlu memperhatikan privasi data.
Apa konsekuensi praktik bisnis yang tidak etis?
Tindakan bisnis yang melanggar dapat menimbulkan sanksi hukum, reputasi rusak, hilangnya kepercayaan dari pelanggan dan stakeholder, moral karyawan menurun, dan kerugian finansial bahkan kegagalan bisnis.
Praktik Etika dalam Bisnis
Terapkan etika dalam bisnis untuk membangun praktik usaha yang adil dan berkesinambungan.
Dengan mematuhi prinsip-prinsip etika, perusahaan menumbuhkan rasa percaya stakeholder, meningkatkan budaya kerja, dan berkontribusi pada kesejahteraan bersama.
Oleh karena itu, terapkan etika bisnis sejak awal. Kunjungi Ngalup.co untuk mendapatkan panduan, tips, dan sumber daya lengkap tentang praktik bisnis yang etis dan efektif.
