Sohibul Ngalup pernah mengalami dilema saat membeli handphone baru? Bingung ingin membeli handphone dengan spesifikasi yang merata atau membeli handphone dengan salah satu keunggulan seperti baterai awet atau kamera bagus, tapi spesifikasi yang lain biasa saja? Kedua handphone tersebut masing-masing bisa digolongkan menjadi dua tipe yang berbeda, yaitu handphone generalist yang memiliki spesifikasi yang merata tanpa adanya satu keunggulan, dan handphone yang memiliki spesialisasi di salah satu bidang, tapi terkesan biasa saja di bidang lain. Mana yang lebih baik? Tergantung! Menyesuaikan dengan kebutuhan kamu.
Kira-kira seperti itulah gambaran dari seorang Generalist dan Specialist dalam berkarir. Sering terjadi perdebatan tentang mana yang lebih baik dari keduanya, mana yang sebaiknya dikuasai untuk mempersiapkan diri memasuki dunia kerja. Semuanya akan kita bahas secara mendalam dibawah ini.
Pengertian Generalist
Seperti yang digambarkan di analogi handphone diatas, generalist adalah tipe seseorang yang cenderung mampu menguasai berbagai macam bidang, tapi tidak ada salah satu bidang yang menonjol, atau yang benar-benar dia kuasai. Singkatnya, tipe ini bisa bekerja di berbagai bidang pekerjaan, namun kemahirannya masih bersifat umum dan tidak memiliki keahlian yang spesifik.
Seorang Generalist yang umumnya memiliki wawasan luas bisa lebih mudah memecahkan masalah dan menemukan solusi yang mungkin tidak dapat dilihat oleh seorang specialist. Seperti halnya dalam suatu perusahaan terdapat berbagai divisi dengan spesifikasinya masing-masing, seorang generalist bisa menjadi penyambung dan dapat menghasilkan berbagai ide dan solusi yang sifatnya menguntungkan secara keseluruhan.
Kelebihan
- Memiliki pengetahuan yang luas di segala bidang
- Memiliki karir yang cukup fleksibel, yaitu bisa bekerja di berbagai bidang atau posisi
- Memiliki kemampuan memecahkan masalah dengan perspektif yang luas
Kekurangan
- Posisinya bisa dengan mudah tergantikan oleh orang yang lebih ahli (spesialis)
- Banyak perusahaan yang lebih memilih untuk merekrut spesialis daripada seorang generalist
Pengertian Specialist
Tidak seperti Generalist yang bisa bekerja di banyak bidang pekerjaan, seorang Specialist hanya terfokus untuk menguasai satu bidang. Seorang Specialist pada umumnya tidak hanya menguasai satu bidang, tetapi dia juga seorang yang ahli dalam bidang tersebut sehingga bisa lebih diandalkan daripada seorang generalist yang keahliannya masih bersifat umum. Seorang specialist dapat menguasai suatu bidang dengan mengikuti berbagai kursus atau pendidikan di bidang yang terkait.
Seperti profesi dokter, apabila ada dokter umum ada juga dokter spesialis anak, spesialis gigi, atau bahkan spesialis organ dalam. Para dokter spesialis ini sangat ahli di bidang spesialisasinya masing-masing, yang mana mereka mendapatkan keahliannya tersebut dari pendidikan khusus spesialisasinya yang diikuti. Sama halnya dalam dunia kerja yang lebih luas, ada profesi yang memerlukan keahlian tinggi untuk bekerja di bidang tersebut, seperti programmer, web developer dan akuntan yang memerlukan keahlian dan pendidikan khusus, profesi-profesi inilah yang bisa disebut sebagai specialist.
Kelebihan
- Benar-benar menguasai satu bidang dengan mendalam
- Perusahaan cenderung lebih membutuhkan tenaga ahli
- Memiliki potensi untuk mendapatkan gaji yang lebih tinggi
Kekurangan
- Pekerjaan terbatas hanya di bidang yang dia kuasai, tidak sefleksibel ranah kerja generalist
- Cenderung tidak dibutuhkan dalam pekerjaan di bidang lain yang bukan keahliannya
- Memiliki skill yang tidak begitu luas, biasanya hanya terbatas pada bidang yang dia kuasai
Jadi, mending Generalist atau Specialist?
Usia 20-an mungkin adalah fase dimana pertanyaan seperti ini sering muncul, masa dimana seseorang bimbang dengan karirnya di masa mendatang. Sebenarnya, di masa ini seseorang lebih baik untuk mencoba berbagai bidang pekerjaan yang ada, atau lebih tepatnya menjadi seorang generalist. Kenapa? Karena di masa inilah waktu yang paling tepat bagi seseorang untuk bereksplorasi, masa dimana seseorang belum memiliki banyak tanggungan. Karena itulah, masa ini sangat cocok digunakan seseorang bereksplorasi sebebas-bebasnya, seluas-luasnya.
Kamu bisa mencoba untuk terjun di berbagai bidang, dengan begitu kamu akan tahu bagaimana rasanya bekerja di banyak bidang yang berbeda dan kamu akan menemukan satu bidang yang akan sangat cocok dengan kamu. Dengan bereksplorasi, bisa saja kamu menemukan satu bidang yang sangat cocok denganmu yang selama ini tidak akan bisa kamu temukan jika kamu tidak mulai bereksplorasi. Nah, setelah menemukan satu bidang yang cocok dengan passion dan kamu nyaman di bidang itu, kamu bisa mulai untuk fokus mengembangkan keahlianmu di bidang tersebut untuk mengembangkan skillmu dan menjadi seorang specialist di bidang itu.
Pada akhirnya menjadi specialist adalah pilihan terakhir. Mengapa Specialist? Karena seperti yang dijelaskan di atas, seorang specialist akan lebih dibutuhkan dalam sebuah perusahaan daripada seorang specialist. Karena itulah, penting untuk mencari tahu lebih dahulu bidang mana yang cocok dengan diri kita dan kemudian fokus menekuninya untuk bisa menjadi seorang specialist.
Baca juga Di Masa Depan, Kerja Tidak Perlu Lagi Masuk Kantor
Nah, itu dia penjelasan tentang generalist dan specialist. Keduanya memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Keduanya juga dapat dipertimbangkan untuk karirmu kedepannya. Semoga dapat memberi insight baru dan gambaran untuk karir kamu kedepannya ya.
Jangan lupa untuk follow instagram @ngalup.co untuk mendapatkan berbagai informasi menarik lainnya!
Source gambar utama: Pixabay, Unsplash, Freepik