Cara mengasah hustler thinking menjadi salah satu materi dalam MBKM Polinema. Materi tersebut disampaikan oleh Owner & Founder Evermore Wedding Organizer & Planner, Vanessa Astari.
Bagi sebuah perusahaan rintisan, hustler berperan sebagai pendorong utama pertumbuhan usaha rintisan dengan fokus pada aspek bisnis dan pemasaran.
Mereka bertanggung jawab mengembangkan strategi, mencari peluang, dan memastikan startup bisa berkembang pesat melalui networking dan negosiasi. Dengan mentalitas pantang menyerah, hustler memastikan tujuan bisnis tercapai meski dihadapkan dengan tantangan besar.
Selengkapnya, baca artikel ini sampai selesai, yah!
Skill yang Harus Dimiliki Hustler
Seorang hustler harus memiliki kombinasi keterampilan dan sikap yang kuat untuk mendorong kesuksesan sebuah usaha. Etika kerja yang tinggi memastikan mereka tetap jujur dan profesional dalam setiap tindakan.
Kemampuan komunikasi yang baik memungkinkan mereka menyampaikan ide dan bernegosiasi secara efektif, sementara keterampilan kolaborasi membantu membangun tim yang solid. Inovasi menjadi kunci untuk menghadapi perubahan dan mencari solusi kreatif, didukung oleh kemampuan berpikir kritis yang tajam dalam mengevaluasi peluang dan tantangan.
Di atas segalanya, seorang hustler memiliki dorongan kuat untuk selalu menjadi pemenang, tidak mudah menyerah dan terus berusaha mencapai hasil terbaik.
Cara berpikir seorang hustler berfokus pada kepemimpinan yang visioner dan proaktif dalam mendorong pertumbuhan perusahaan. Mereka memahami pentingnya menanamkan nilai-nilai perusahaan, seperti integritas, inovasi, dan pelayanan, sebagai dasar dalam menjalankan bisnis.
Selain itu, seorang hustler juga berperan dalam membangun budaya perusahaan yang positif, di mana kolaborasi, kerja keras, dan keberanian untuk mengambil risiko menjadi bagian dari DNA tim. Dengan cara berpikir seperti ini, seorang hustler tidak hanya memimpin dengan contoh, tetapi juga menciptakan lingkungan yang mendukung kesuksesan jangka panjang.
Cara Menjadi Hustler
Memulai menjadi hustler yang baik dimulai dengan menetapkan visi, misi, dan core value yang jelas. Visi berfungsi sebagai gambaran besar dari tujuan jangka panjang yang ingin dicapai, sedangkan misi menjelaskan langkah-langkah konkret yang akan dilakukan untuk mencapainya.
Dengan memiliki visi dan misi yang jelas, seorang hustler memiliki arah yang pasti dalam menjalankan bisnis. Selain itu, menetapkan core value, atau nilai-nilai inti, sangat penting karena ini akan menjadi landasan dalam pengambilan keputusan, membentuk budaya perusahaan, dan membangun kepercayaan dengan tim serta pelanggan.
Ketiga elemen ini—visi, misi, dan core value—akan membantu seorang hustler tetap fokus, konsisten, dan berintegritas dalam menghadapi tantangan bisnis.
Hustler Bisa Jadi Entrepreneur
Seorang hustler bisa menjadi entrepreneur dengan mengubah semangat dan keterampilannya dalam mendorong pertumbuhan bisnis menjadi kemampuan untuk membangun dan mengelola usaha secara mandiri.
Untuk memulai perjalanan sebagai entrepreneur, penting untuk memahami “why” atau alasan di balik usaha yang ingin dijalankan. Mengetahui “why” membantu seorang hustler menentukan tujuan yang jelas dan menciptakan solusi yang relevan untuk pasar.
Dengan fokus pada “why,” seorang hustler dapat membangun visi yang kuat, memotivasi tim, dan menawarkan produk atau layanan yang benar-benar memberikan nilai bagi pelanggan, sehingga memulai perjalanan sebagai entrepreneur yang sukses.
Dalam membangun usaha, membutuhkan kemampuan untuk berdiri sendiri atau suatu proses dimana orang mengejar peluang, merupakan sifat mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dituntut untuk mampu mengelola, menguasai, mengetahui dan berpengalaman untuk memacu kreativitas.
Seorang entrepreneur harus memiliki visi, inovasi, kepemimpinan, ketekunan, adaptabilitas, keberanian, integritas, kreativitas, fokus, dan komunikasi.
Artikel tersebut merupakan ringkasan hustler thinking. Ingin tahu tips bisnis lainnya, baca selalu artikel kami.