Cara menyusun product market fit menjadi salah satu materi dalam MBKM Polinema. Materi ini disampaikan oleh Owner Sweet Layers by Laras, Larasati Pramartika Devi.
Product market fit sangat penting bagi usaha rintisan karena memastikan produk yang ditawarkan benar-benar memenuhi kebutuhan pasar.
Dengan mencapainya, startup dapat tumbuh lebih cepat karena pelanggan merasa produk tersebut relevan dan bermanfaat. Tanpa product market fit, usaha rintisan berisiko gagal karena produk mungkin tidak menarik minat atau menyelesaikan masalah yang dihadapi target pelanggan.
Selengkapnya, baca artikel ini sampai selesai, yah!
Apa Bedanya Product Market Fit dan Problem Solution Fit
Pemilik bisnis usaha rintisan (startup) pasti tidak asing dengan istilah Product Market Fit dan Problem Solution Fit, apa perbedaan keduanya?
Product Market Fit merupakan bagian dari proses Customers Validation, ketika kamu akan mencari market (bukan potential customers) mana yang membutuhkan solusi dari produk yang dijual. Hasil akhirnya adalah pelanggan menggunakan produkmu dan kamu memiliki pelanggan berbayar.
Sedangkan Problem Solution Fit merupakan bagian dari proses Customers Discovery, ketika kamu akan mencari siapa pelangganmu, permasalahan apa saja yang dialami, dan solusi apa yang bisa menyelesaikan permasalahan pelangganmu. Hasil akhirnya adalah solusi yang bisa sesuai untuk menyelesaikan permasalahan pelanggan.
Menyusun Product Market Fit
Menyusun product market fit dimulai dengan memahami kebutuhan dan masalah pelanggan melalui riset pasar yang mendalam. Setelah itu, kembangkan produk yang dapat menjadi solusi atas masalah tersebut dan uji dengan target audiens melalui feedback berulang.
Penting untuk terus menyempurnakan produk berdasarkan masukan tersebut. Ada beberapa metrik yang perlu dicapai untuk menilai product market fit, seperti tingkat retensi pelanggan, frekuensi penggunaan produk, tingkat kepuasan (melalui survei Net Promoter Score), serta pertumbuhan organik pelanggan baru.
Jika pelanggan terus menggunakan dan merekomendasikan produk dengan antusias, ini adalah indikasi bahwa product market fit telah tercapai.
Dalam mencapai product market fit, pengusaha harus benar-benar memahami masalah yang dihadapi pelanggan untuk memastikan produk yang dikembangkan benar-benar relevan. Ini berarti melakukan riset mendalam, seperti wawancara, survei, dan analisis data untuk mengidentifikasi kebutuhan dan kesulitan pelanggan.
Dengan pemahaman yang mendalam tentang masalah pelanggan, pengusaha dapat merancang solusi yang efektif dan memuaskan, sehingga produk dapat diterima dengan baik di pasar dan memenuhi ekspektasi pelanggan.
Membuat MVP
Setelah startup diterima oleh pasar dan product market fit sudah valid, langkah berikutnya adalah membuat MVP (Minimum Viable Product). Fungsi MVP adalah untuk mengembangkan versi awal produk dengan fitur inti yang cukup untuk menyelesaikan masalah utama pelanggan.
Dengan MVP, startup dapat menguji produk di pasar nyata, mendapatkan umpan balik dari pengguna, dan mengurangi risiko dengan meminimalkan investasi di tahap awal. MVP memungkinkan startup belajar dari interaksi langsung pelanggan, mempercepat iterasi, dan memperbaiki produk secara efektif sebelum meluncurkan versi lengkap yang lebih matang.
Validasi sebuah MVP dilakukan dengan menguji produk langsung di pasar dan mengumpulkan umpan balik dari pengguna awal. Langkah pertama adalah merilis MVP kepada sekelompok kecil pelanggan target dan mengamati bagaimana mereka berinteraksi dengan produk, apakah produk memenuhi kebutuhan mereka, dan seberapa sering mereka menggunakannya.
Penting untuk menggunakan data kuantitatif, seperti tingkat retensi, waktu penggunaan, serta konversi, bersama dengan data kualitatif dari wawancara atau survei pengguna. Berdasarkan hasil ini, startup bisa menentukan apakah MVP sudah tepat sasaran atau membutuhkan penyempurnaan lebih lanjut.
Validasi yang sukses terjadi ketika MVP memecahkan masalah pelanggan dengan cara yang memuaskan dan menghasilkan minat yang cukup untuk terus dikembangkan.
Artikel tersebut merupakan ringkasan product market fit. Ingin tahu tips bisnis lainnya, baca selalu artikel kami.