Pesantren digital menjadi solusi inovatif dalam menjawab tantangan pendidikan Islam di era teknologi.
Melalui pendekatan berbasis digital, pesantren ini tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga membekali santri dengan keterampilan teknologi seperti coding, desain grafis, hingga pemasaran digital.
Pesantren digital mendorong para santri untuk aktif belajar, berpikir kritis, dan siap bersaing di dunia modern tanpa meninggalkan nilai-nilai keislaman.
Dengan sistem pembelajaran yang terintegrasi antara kurikulum agama dan teknologi, pesantren digital hadir sebagai model pendidikan masa depan yang relevan dan adaptif.
Tentang Pesantren DIgital
Pesantren digital merupakan program pelatihan inovatif untuk meningkatkan kemampuan santri dalam menghadapi tantangan dunia digital yang terus berkembang.
Program ini merupakan kolaborasi antara XL Axiata, BenihBaik, dan TV9, dengan misi utama membekali santri agar mampu bertahan, beradaptasi, bahkan unggul dalam era industri digital kreatif.
Tidak hanya menitikberatkan pada penguasaan teknologi, Pesantren Digital juga menanamkan nilai-nilai produktivitas dan kreativitas sebagai dasar membangun ekosistem digital yang berkelanjutan.
Berbeda dari program pelatihan digital lainnya, Pesantren Digital memberikan solusi nyata bagi para santri untuk mengembangkan diri secara aktif (scale up).
Dalam program ini, para peserta tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga menjadi pencipta konten (creator) yang mampu memberikan dampak ekonomi dan sosial melalui karya digital yang berkualitas.
Tujuan utama program ini adalah menciptakan generasi santri yang adaptif, inovatif, dan mampu menyumbangkan kontribusi nyata dalam pembangunan ekonomi digital di Indonesia.
Selama satu bulan, para santri mengikuti pelatihan intensif dengan kurikulum yang sistematis dan aplikatif.
Mereka tidak hanya menerima teori, tetapi langsung mempraktikkan pengetahuan agar mampu membangun kanal digital yang kreatif, konsisten, dan sesuai dengan nilai-nilai keislaman.
Materinya mencakup seluruh aspek penting dalam produksi konten digital, khususnya platform YouTube yang kini menjadi salah satu sarana utama untuk berbagi pengetahuan sekaligus menghasilkan pendapatan.
Materi Pesantren Digital
Salah satu materi awal adalah content planning, yaitu proses menyusun ide, tema, dan struktur konten secara strategis.
Dalam sesi ini, santri dilatih untuk merancang konten yang relevan, menarik, dan memiliki pesan positif.
Mereka belajar memilih topik yang tepat sasaran, memahami kebutuhan audiens, serta menyusun alur cerita yang kuat dan komunikatif.
Setelah perencanaan konten selesai, pelatihan, sekaligus optimasi channel,
yang mencakup pengelolaan tampilan akun YouTube, penggunaan tag dan deskripsi yang sesuai, serta strategi memperkuat branding personal.
Di tahap ini, santri memahami bagaimana membangun kepercayaan audiens dan membuat channel mereka tampil profesional di mata publik.
Materi berikutnya, yaitu YouTube Principles, membahas panduan dan aturan dasar dari platform YouTube.
Peserta mendapatkan pengetahuan tentang kebijakan konten, hak cipta, dan monetisasi agar dapat menjalankan channel sesuai standar komunitas.
Santri diajak untuk menjadi kreator yang tidak hanya kreatif, tetapi juga etis dan bertanggung jawab dalam menyebarkan informasi.
Setelah memahami prinsip dan strategi, peserta memasuki tahap eksekusi konten, yaitu proses produksi video.
Mereka belajar cara merekam video dengan perangkat sederhana namun efektif, termasuk mengatur pencahayaan, suara, dan pengambilan gambar.
Pelatihan ini dirancang agar santri bisa menghasilkan konten berkualitas tinggi meski dengan alat terbatas.
Kemudian, santri mengikuti sesi YouTube On Air, yaitu praktik langsung mengelola siaran atau unggahan konten mereka di kanal masing-masing.
Mereka juga mempelajari editing & publishing, yang mengajarkan teknik menyunting video menggunakan software sederhana dan profesional.
Dalam sesi ini, santri menghasilkan video yang siap tayang dengan sentuhan visual yang menarik dan pesan yang jelas.
Sebagai bagian akhir dari proses pelatihan, peserta melakukan performance review.
Di tahap ini, santri mengevaluasi performa konten mereka berdasarkan metrik seperti jumlah penonton, interaksi, dan pertumbuhan subscriber.
Dengan bantuan mentor, mereka menganalisis kekuatan dan kelemahan konten untuk kemudian merancang strategi pengembangan ke depannya.
Tak Sekadar Pelatihan
Pesantren Digital bukan sekadar pelatihan biasa.
Program ini mendorong perubahan cara berpikir santri dari konsumen menjadi produsen, dari pengguna menjadi pembuat.
Di tengah arus transformasi digital, santri memiliki peluang besar untuk mengambil peran penting sebagai penggerak ekonomi kreatif berbasis nilai-nilai Islam.
Dengan dukungan penuh dari XL Axiata, BenihBaik, dan TV9, Pesantren Digital menjadi langkah nyata menuju masa depan pesantren yang melek digital dan mandiri secara ekonomi.
Artikel tersebut merupakan ulasan mengenai program pesantren digital.
Untuk mengetahui informasi dan program kami lainnya, klik disini