Forensik digital menjadi keahlian krusial di era serangan siber yang makin kompleks.
Menyadari pentingnya kemampuan ini, Politeknik Teknologi Angkatan Darat (Poltekad) mengambil langkah proaktif dengan menggandeng Ngalup Collaborative Network.
Kolaborasi ini menghadirkan pelatihan forensik digital yang aplikatif dan relevan dengan kebutuhan pertahanan siber masa kini.
Melalui kegiatan ini, para taruna Poltekad tidak hanya belajar teori, tetapi juga langsung terjun dalam simulasi investigasi digital.
Dengan pendekatan yang praktis dan kolaboratif, Poltekad dan Ngalup membekali generasi penerus dengan
keterampilan forensik digital untuk menjaga keamanan data dan infrastruktur nasional.
Big Data Youth Talent
Penguasaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menjadi kebutuhan utama di tengah arus globalisasi dan
perkembangan teknologi yang begitu pesat.
Kemampuan ini tidak hanya berguna untuk mendapatkan informasi secara cepat, luas, dan akurat,
tetapi juga mempermudah proses administrasi serta meningkatkan efektivitas dalam kegiatan pembelajaran.
Namun, kemajuan teknologi juga membawa tantangan besar, salah satunya adalah meningkatnya ancaman siber yang dapat mengganggu stabilitas informasi dan keamanan nasional.
Menjawab tantangan tersebut, Big Data Youth Bootcamp hadir sebagai program pendampingan khusus untuk
meningkatkan kompetensi personel TNI AD, khususnya para bintara mahasiswa (bamasis) di Poltekad, dalam bidang teknologi informasi.
Program ini menekankan pada dua hal penting: keamanan siber (cyber security) dan analisis data (data analytics),
dua keahlian yang kini menjadi kebutuhan utama untuk menghadapi era digital yang penuh ancaman.
Sebanyak 25 bamasis Poltekad berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini.
Mereka mengikuti rangkaian pelatihan intensif selama satu bulan, yang bertujuan membentuk tenaga profesional yang
tidak hanya tanggap terhadap serangan digital, tetapi juga mampu membaca dan memanfaatkan data dalam mendukung strategi pertahanan.
Tujuan dan Manfaat Big Data Youth Bootcamp
Program ini dirancang untuk mencapai beberapa tujuan strategis.
Pertama, mempersiapkan personel TNI AD agar terampil dalam keamanan siber dan analisis data.
Kedua, meningkatkan kemampuan mereka dalam mengidentifikasi dan merespons ancaman digital secara cepat dan tepat.
Ketiga, membantu penguatan infrastruktur digital yang mendukung pertahanan siber nasional.
Lebih lanjut, program ini juga memiliki sasaran khusus, yaitu agar peserta mampu:
Menyusun konsep analisis data berdasarkan tren atau pola yang muncul.
Memahami dan menyelesaikan setiap tahapan dalam proses analisis data.
Menarik kesimpulan yang akurat dari hasil analisis.
Menyampaikan temuan berupa opini yang terkontrol dan berbasis data.
Dengan kompetensi tersebut, para bamasis mampu memberikan kontribusi nyata dalam menjaga kedaulatan informasi dan melindungi aset digital milik negara.
Modul Pembelajaran Forensik Digital
Materi pelatihan dalam Big Data Youth Bootcamp mencakup lima modul utama secara sistematis:
1. Pengantar Big Data
Modul ini memperkenalkan konsep dasar big data, termasuk definisi, karakteristik (volume, velocity, variety), serta penerapan big data dalam berbagai bidang strategis.
2. Keamanan Big Data dan Big Data Analysis
Peserta mempelajari teknik melindungi data dalam skala besar dari serangan digital, serta memahami cara melakukan analisis untuk menemukan pola, anomali, dan potensi risiko.
3. Data Analytics
Fokus pada pengolahan dan interpretasi data. Peserta diajarkan cara menggunakan alat analisis untuk mengolah data mentah menjadi informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan.
4. Forensik Siber
Materi ini melatih kemampuan peserta dalam mengidentifikasi, melacak, dan menginvestigasi insiden digital.
Mereka belajar cara memulihkan data dan mencari bukti digital secara sistematis.
5. Operasi Siber
Modul ini memberikan pemahaman tentang strategi pertahanan dan penyerangan di dunia siber.
Peserta mempelajari bagaimana menjalankan operasi siber yang etis dan sesuai aturan.
Pentingnya Belajar Forensik Siber
Big Data Youth Bootcamp tidak hanya melahirkan talenta unggul, tetapi juga menjadi bagian penting dari strategi besar TNI AD dalam membangun pertahanan siber yang kuat, adaptif, dan berkelanjutan.
Melalui pendekatan praktis dan berbasis kebutuhan lapangan, program ini membekali para bamasis dengan kemampuan nyata yang dapat diterapkan langsung untuk menjaga keamanan infrastruktur digital dan data sensitif negara.
Dengan program ini, Poltekad dan Ngalup membuktikan komitmennya dalam menghadirkan pendidikan teknologi yang relevan, menjawab kebutuhan zaman, serta memperkuat pertahanan bangsa dari lini digital.
Artikel tersebut merupakan ulasan mengenai program yang berkaitan dengan forensik digital. Untuk mengetahui informasi dan program kami lainnya, klik disini