Jenis, Peran, Fungsi Stakeholder Adalah

Photo of author
Written By ngalup

Artikel ini telah diterbitkan oleh
Ngalup Collaborative Network.

Pada bidang industri, stakeholder adalah sebutan yang kerap diucapkan ketika berjejaring maupun menjalin kerjasama. Sebab, individu maupun sekumpulan orang tersebut memiliki kewenangan dan kepentingan pada bagian yang krusial di sebuah organisasi.

Pada catatan ini, kami akan membuat ulasan mendalam terkait stakeholder.

Apa itu Stakeholder

Pengertian stakeholder memiliki perspektif yang bervariasi. Intinya, stakeholder adalah perorangan pribadi, perkumpulan individu. Mereka memiliki kemauan maupun kebutuhan tertentu terhadap usaha yang sedang didirikan atau dikelola. 

Pada bagian ini, stakeholder juga termasuk individu atau sekelompok orang yang terlibat suatu permasalahan dengan usaha. Kewajiban yang dimiliki terhadap usaha juga sangat krusial. 

Sebab, stakeholder adalah bagian penanggung jawab yang bisa memberikan maupun membagikan pengaruh bagi usaha yang dikelola.

Jenis Stakeholder 

Saat berkecimpung dalam dunia industri, jenis stakeholder terdiri dari beberapa bagian. Mereka memberikan kontribusi yang cukup besar dalam dunia industri. Tanpa stakeholder, usaha yang dijalankan tidak bisa berjalan dengan lancar. Apa saja?

1. Internal 

Bagian ini merupakan individu yang berpartisipasi secara langsung. Artinya, stakeholder adalah sekumpulan individu yang menyumbangkan kontribusi cukup tinggi untuk perencanaan yang dibuat industri.

Berikut merupakan individu maupun perkumpulan yang tercatat pada kategori internal, seperti:

  • Pemilik Modal
  • Kreditur
  • Pemilik Usaha
  • Staf, Pegawai

2. Eksternal

Pihak eksternal merupakan bagian lain di luar usaha. Pada bagian ini, terdiri dari perkumpulan atau seseorang yang menjalin relasi dengan tujuan tertentu.

Berlainan dengan internal, Stakeholder eksternal tak berkaitan dengan struktur kinerja dalam industri.

Berikut adalah deretan eksternal stakeholder adalah: 

  • Pembeli
  • Klien
  • Distributor
  • Penyalur
  • Saluran media 
  • Perkumpulan
  • Pejabat

3. Primer

Selanjutnya, primer stakeholder adalah mereka yang mempunyai keterkaitan yang berpengaruh saat pencatatan strategi maupun perencanaan sebuah kegiatan.

Berikut merupakan bagian dari primer stakeholder adalah:

  • Khalayak
  • Tokoh masyarakat
  • Kelompok yang menerapkan keputusan

4. Sekunder

Selanjutnya, sekunder stakeholder adalah mereka yang mendukung semacam industri. Saat menjalani pekerjaan, mereka tak terjun secara langsung.

Namun, mereka memiliki kesempatan untuk mengutarakan pandangan baru dan mengalihkan pihak internal dalam memantapkan langkah.

Berikut merupakan bagian dari sekunder stakeholder adalah:

  • Organisasi kemasyarakatan
  • Kampus 
  • Pebisnis

5. Kunci

Mereka yang memiliki kewenangan tertinggi untuk memantapkan langkah bagi sebuah industri. Stakeholder kunci yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  • Pejabat daerah
  • Organisasi perangkat daerah
  • Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Peran Stakeholder

Peran Stakeholder

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, peran stakeholder dalam industri sangat krusial. Berikut kewajiban stakeholder adalah:

1. Membantu Keuangan

Bagi sebuah industri, stakeholder adalah orang yang juga memiliki peran sebagai pemilik modal. Mereka bebas menentukan akan menambahkan atau memangkas modal yang dialokasikan. 

Sehingga, bisnis maupun perusahaan bertumpu pada kondisi keuangan yang ada. Sebab, stakeholder mampu mengubah tata cara perusahaan atau bisnis agar terus bertumbuh.

Jadi, mereka harus menjalin relasi yang kuat dengan para stakeholder ini. 

2. Mengendalikan Manajemen

Dalam hal ini, stakeholder internal dapat menunjang sebuah bisnis atau perusahaan untuk membuat sebuah aksi atau kegiatan. Biasanya, mereka dapat terjun langsung dalam sistem manajerial.

Mereka biasanya menduduki bagian krusial. Seperti HRD dan jajaran pengampu kepastian lainnya. 

Pada susunan bisnis ini, stakeholder internal mampu menyarankan pertimbangan atau pengambilan langkah tertentu bagi bisnis atau perusahaan.

3. Tanggung Jawab

Dalam hal ini, yang dimaksud tanggung jawab bagi stakeholder adalah di bidang kemasyarakatan atau sosial. Stakeholder harus memberikan kewajiban kepada staf, agen, pelanggan, lingkungan sosial, lingkungan masyarakat atau perkumpulan tertentu.

Terkait keputusan di bidang ini, stakeholder bisa mempertimbangkah langkah atau strategi apa saja yang bisa dilakukan oleh perusahaan untuk keberlanjutan usaha jangka panjang.

4. Penentu Strategi

Pada bagian ini, stakeholder berperan penting dalam menentukan strategi. Mereka juga memiliki wewenang penuh untuk mengajukan usulan dan menentukan langkah apa yang akan dilakukan oleh bisnis maupun perusahaan.

Mereka juga memiliki kewenangan untuk menjadi penentu untuk mempercayakan sebuah jabatan krusial dalam struktur organisasi. Seperti kepala bagian, kepala divisi hingga pimpinan tertinggi, yaitu direktur.

Fungsi Stakeholder

Sesuai dengan pengelompokkan, ada berbagai macam fungsi stakeholder. Hal ini ditentukan berdasarkan masing-masing kewajiban yang diemban oleh masing-masing individu atau kelompok.

Berikut merupakan fungsi stakeholder adalah:

 1. Penyuplai

Dalam sebuah perusahaan atau bisnis yang bergerak di bidang perdagangan produk, yang termasuk stakeholder adalah penyuplai. Peran penyuplai sangat krusial. Mereka turut mendorong perusahaan maupun bisnis dalam meraih laba yang lebih besar.

Tanpa mereka, perusahaan maupun bisnis tidak bisa melakukan produksi. Sehingga, harus dipastikan bahan utama untuk pembuatan produk sudah tersedia sebelum produksi berlangsung.

2. Tenaga Kerja

Selanjutnya, fungsi lain stakeholder adalah berkaitan dengan tenaga kerja. Dalam bisnis maupun perusahaan, fungsi tenaga kerja juga tak kalah penting. Mereka merupakan pondasi utama agar perusahaan maupun bisnis bisa berjalan lancar.

Sehari-hari, tenaga kerja ini menjalankan tugas sesuai dengan bidang dan potensinya masing-masing. Keberhasilan perusahaan dalam mencapai sebuah tujuan bertumpu pada kinerja mereka.

Untuk itu, setiap perusahaan maupun bisnis dituntut untuk membuat lingkungan kerja yang aman dan nyaman. Sehingga, tenaga kerja yang ada bisa merasa nyaman dan betah untuk bekerjasama lebih lama lagi dengan bisnis maupun perusahaan.

3. Pemberi Pinjaman

Saat mendirikan sebuah bisnis maupun perusahaan, tak jarang para pemilik usaha meminjam sejumlah uang sebagai modal awal. Biasanya, mereka memanfaatkan industri jasa keuangan untuk mendapatkan dana segar.

Biasanya, dalam hal ini, stakeholder adalah lembaga atau industri jasa keuangan tersebut akan memberikan pinjaman dengan syarat tertentu. Serta, pihak peminjam juga memberikan jaminan. Sehingga, dipastikan pengembalian uang yang dipinjam tak membutuhkan waktu lama alias tepat waktu.

4. Pemilik

Dalam pembahasan ini, stakeholder adalah pemilik usaha yang merupakan seseorang atau sekelompok orang yang mempunyai ide usaha. Biasanya, mereka juga menggelontorkan dana segar agar bisnis maupun usaha yang dibangun bisa terus berjalan.

Mereka mempunyai bagian krusial dalam kelanjutan bisnis yang berkesinambungan.

5. Kompetitor

Saat membangun bisnis, ternyata kompetitor juga berperan penting pada kemajuan sebuah usaha. Sebab, dari mereka, pemilik usaha atau tenaga kerja yang terlibat bisa melakukan riset dan analisis.

Dari sana, mereka bisa menciptakan inovasi baru dan muncul dengan cara yang berbeda untuk menarik perhatian pasar. Tak hanya itu, usaha maupun bisnis juga bisa melakukan kolaborasi dengan kompetitor untuk bergerak dan maju bersama.

6. Konsumen 

Demi kelangsungan bisnis, peran konsumen sangat penting. Sebelum menjual produk maupun jasa, setiap perusahaan maupun bisnis berusaha memenuhi apa saja yang dibutuhkan oleh konsumen. 

Tak hanya itu, konsumen juga memiliki peran krusial dalam penjualan produk maupun jasa yang di tawarkan. Saat mereka melakukan pembelian dan melakukan promosi melalui testimoni dan rekomendasi kepada orang lain, maka perusahaan bisa tetap bertahan.

7. Pemerintah

Saat menjalankan sebuah bisnis tentunya tak lepas dari pemangku kebijakan, yaitu pemerintah. Terkait ini, izin usaha pada umumnya diterbitkan oleh instansi terkait yang ada di daerah.

Tidak menutup kemungkinan, perizinan maupun legalitas juga bisa di dapatkan melalui pemerintah pusat. Hal ini bergantung pada sistem perizinan yang di ajukan. 

Hal ini dilakukan agar bisnis maupun usaha yang dijalankan memiliki legalitas. Tak hanya itu, berbagai aturan yang di keluarkan oleh pemerintah juga memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap kelangsungan sebuah usaha.

Contoh Stakeholder

Contoh Stakeholder

Saat ini, banyak perusahaan maupun bisnis yang berdiri di tengah kemajuan zaman. Kekinian, dalam digitalisasi, bermunculan perusahaan maupun bisnis yang berbasis teknologi. 

Dalam pembahasan kali ini, kami akan mengulas terkait contoh stakeholder. 

Seperti dijelaskan sebelumnya, stakeholder adalah orang perorangan atau sekelompok orang yang memiliki tugas yang cukup krusial. Mereka melaksanakan suatu pekerjaan sesuai dengan peran dan kapabilitasnya.

Misalnya, dalam sebuah bisnis yang bergerak di bidang teknologi, peran pemilik usaha sebagai stakeholder adalah sebagai orang atau kelompok yang memiliki ide untuk mendirikan bisnis. Kemudian, ia juga berperan sebagai penggelontor dana segar. 

Contoh sederhana, seorang pengusaha bernama Bayu memiliki ide segar untuk membangun bisnis di bidang teknologi. Kemudian, ia mengeluarkan sebagian isi tabungannya untuk melakukan sewa gedung, memikirkan operasional untuk gaji karyawan dan lainnya.

Jika tak memiliki dana yang cukup, pemilik usaha juga memiliki andil besar dalam peminjaman modal yang dilakukan pada industri jasa keuangan. Mereka bertanggung jawab penuh dalam memberikan jaminan dan memastikan pengembalian uang yang di pinjam tidak molor. 

Contohnya, jika pengusaha bernama Bayu tidak memiliki uang yang cukup untuk keperluan operasional, ia bisa mengajukan pinjaman modal kepada lembaga atau industri jasa keuangan. 

Setelah bisnis mulai berjalan, peran selanjutnya adalah tenaga kerja. Dalam hal ini, mereka berperan untuk melakukan observasi dan ulasan terhadap target pasar bagi bisnis yang didirikan. 

Mereka bekerja semaksimal mungkin untuk berkarya dan memberikan kontribusi secara langsung untuk kemajuan perusahaan.

Contohnya, setelah modal terkumpul, Bayu kemudian mulai membuka pendaftaran atau rekrutmen untuk tenaga kerja alias pegawai baru. Disini, Bayu dan jajaran pimpinan memberikan pengetahuan terkait budaya kerja dan tujuan perusahaan yang ingin di capai.

Sehingga, tenaga kerja yang yang terlibat dalam sebuah bisnis maupun usaha, mampu melaksanakan tugas sesuai dengan kemampuan yang di miliki untuk meraih tujuan bersama. 

Sehingga, produk atau jasa yang dihasilkan oleh pemilik usaha, bisa disesuaikan dengan kebutuhan pasar dan banyak di minati. Tak hanya itu, peran tenaga kerja juga merupakan pondasi utama agar usaha atau bisnis yang dijalankan bisa berjalan lancar.

Berikutnya, peran yang sangat penting yaitu konsumen yang melakukan pembelian produk atau jasa yang di tawarkan dalam sebuah bisnis. Mereka merupakan ujung tombak bisnis agar terus bertahan.

Contohnya, setelah mengumpulkan tenaga kerja dan melakukan riset pasar, Bayu dan perusahaan barunya meluncurkan produk pembelajaran di bidang teknologi. Sasaran pasarnya adalah siswa SMA yang ingin lulus tes perguruan tinggi.

Kemudian, seluruh tenaga kerja yang ada melakukan promosi dan penawaran produk yang cukup menarik. Misalnya, melalui media sosial, pendekatan kepada siswa SMA dan lainnya. Jika tertarik, pelanggan kemudian melakukan pembelian. 

Hasil pembelian yang dilakukan bisa menjadi sumber penghasilan operasional baru dan mendatangkan laba bagi pemilik usaha.

Meski demikian, dalam membangun sebuah bisnis, peran berikutnya dari pemerintah. Disini, pemerintah berperan untuk kebutuhan legalitas dan perizinan usaha. 

Contohnya, pemilik usaha, Bayu, mengajukan perizinan untuk kebutuhan legalitas usahanya. Hal ini penting untuk membangun kepercayaan terhadap masyarakat dan konsumen.

Tak hanya itu, peran kompetitor juga memberikan kontribusi terhadap bisnis dan usaha yang di bangun. 

Contohnya, pemilik usaha, Bayu, melakukan riset terhadap kompetitor. Peluang mana yang bisa di dapatkan dalam membangun produk baru. 

Stakeholder Mapping

Setelah di urai satu persatu, hal krusial lainnya dalam bisnis adalah menentukan stakeholder mapping. Pembagian susunan pengenalan, pemilihan dan penentuan kolega agar bisnis bisa terus melangkah maju.

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menentukan pemetaan stakeholder menggunakan ukuran menarik atau tidaknya perusahaan atau bisnis yang sedang dikelola. Kemudian, ukuran lainnya, yaitu terkait topik khusus yang sedang dihadapi oleh perusahaan atau bisnis.

Dalam melakukan klasifikasi atau pemetaan, terbagi menjadi empat bagian. Pertama, yakni stakeholder yang cukup di pantau saja. Ini berlaku bagi kolega yang memiliki keterikatan yang cukup lesu terhadap bisnis.

Kedua, klasifikasi berikutnya, kolega yang memiliki keterikatan yang cukup kuat namun masih cukup lemah dari segi kekuatan. Terkait ini, perusahaan atau bisnis cukup memberikan keterangan atau informasi seperlunya saja. Diutamakan, hal-hal yang sekiranya menarik bagi mereka. 

Klasifikasi ketiga terkait kolega yang memiliki keterikatan tinggi dengan perusahaan. Namun, mereka kurang begitu tertarik dengan bisnis yang di buat. Sehingga, perusahaan atau bisnis menjaga relasi yang baik. 

Terakhir, yaitu stakeholder yang memiliki keterikatan yang cukup tinggi untuk perusahaan. Mereka juga cukup kuat memiliki ketertarikan. Sehingga, bisa terus menjalin relasi dan informasi yang sesuai dengan stakeholder terkait.

Indikator berikutnya dalam melakukan klasifikasi atau pemetaan preferensi dan kekuatan. Pada bagian ini, kolega terbagi dalam sejumlah bagian. 

Pada klasifikasi pertama, para kolega memiliki prioritas dan antusias yang cukup kecil.  Kemudian, kolega berada di fase was-was, yang memiliki antusias kecil dan prioritas sedang. Selanjutnya, yaitu kolega yang masih membutuhkan panduan, dengan antusias kecil namun prioritas tinggi. 

Berikutnya, kolega yang bersikap sebagai penunjang dengan antusias sedang dan prioritas kecil. Kemudian, kolega yang memiliki bagian untuk memantau dengan antusias dan prioritas sedang.

Selanjutnya, adalah kolega yang memiliki pemantauan dengan kekuatan penuh, yang memiliki antusias sedang dan prioritas tinggi.

Selanjutnya, yaitu terkait kolega jawara dengan antusias tinggi dan prioritas kecil. Kemudian, kolega yang memiliki keterlibatan dan keterikatan langsung dengan lincah, yang memiliki antusias tinggi dan prioritas sedang. 

Terakhir, kolega yang cenderung kritis. Mereka memiliki antusias kecil namun prioritas tinggi. 

Tak hanya dua ukuran di atas, berikutnya yang juga krusial dalam pemetaan topik dan kolega. Dengan menggunakan cara ini, bisa memudahkan perusahaan atau bisnis untuk menentukan klasifikasi stakeholder lebih detail.

Setelah itu, perusahaan atau bisnis harus mampu mengolah informasi dan topik terbaru. Sehingga, bisa mengelompokkan stakeholder.

Bagian terakhir dari klasifikasi sistem kanvas. Ini terdiri dari kegiatan utama, usulan, perilaku, biaya hingga saluran yang di gunakan.

Artikel di atas telah mengulas secara mendalam terkait stakeholder adalah, jenis, fungsi contoh dan pentingnya melakukan pemetaan.

Mau tahu pembahasan mendalam lainnya terkait dunia bisnis? Ikuti artikel kami, yah!