Algoritma TikTok selalu menjadi pembahasan bagi setiap content creator. Memang, TikTok telah menjadi salah satu media sosial terkenal di dunia. Di dalamnya, ada fitur For Your Page (FYP) yang memunculkan beragam video berdasarkan preferensi.
Benar, FYP sudah menjadi daya tarik dari media sosial buatan ByteDance itu. Pasalnya, pengguna bisa betah melakukan scrolling TikTok sampai berjam-jam.
Inilah mengapa mengetahui algoritma dalam TikTok sangat penting bagi content creator. Apalagi mereka juga memiliki ambisi agar kontennya cepat masuk FYP.
Siapkah kamu belajar bagaimana rahasia di balik algoritma dalam TikTok? Mari baca artikel ini sampai habis sebelum kamu siap untuk ngonten.
Mengenal Algoritma TikTok
Algoritma dalam TikTok bekerja untuk menentukan rekomendasi video yang akan muncul pada pengguna. Maka, algoritma ini akan menyajikan konten pada user berdasarkan preferensi niche-nya.
Tentunya, setiap user TikTok tidak akan memiliki feed FYP yang sama. Feed tersebut sangat terpersonalisasi dan aan selalu berubah-ubah berdasarkan preferensi.
TikTok sendiri menyebutkan melalui laman resmi bahkan algoritmanya ditenagai sebuah sistem rekomendasi yang mengantar konten berdasarkan preferensi. Maka, algortimanya akan menampilkan video sesuai minat kamu.
Jadi, algoritma TikTok adalah semacam sistem yang bertujuan untuk menyajikan konten berdasarkan minat user secara personal.
MinLup tahu saat registrasi akun, kamu harus memilih preferensi awal seperti game, olahraga, dan komedi. Ini menjadi awal agar TikTok mampu menyajikan konten trending yang relevan dengan preferensi kamu.
Cara Kerja Algoritma TikTok
Lantas, bagaimana cara kerja algoritma dalam TikTok? Berdasarkan postingan TikTok pada tahun 2020, berikut adalah berbagai kunci dalam cara kerja algoritmanya:
1. Interaksi Pengguna
Pertama, algoritma dalam TikTok akan bekerja sesuai dengan interaksi pengguna dalam aplikasi. Ini menjadikannya cukup mirip dengan Instagram karena interaksi pengguna akan merekomendasikan konten yang kamu suka.
Pengguna akan memberi reaksi terhadap konten yang tampil di aplikasi. Mulai dari menonton video hingga habis, memberikan like, hingga berkomentar. Apapun reaksi kamu, TikTok akan mencatatnya.
Faktor algoritma TikTok inilah yang menjadikan pengalaman user begitu terpersonalisasi berdasarkan minatnya. Maka, konten FYP hanya memunculkan jenis konten yang mungkin menurut kamu menarik.
Contohnya, kalau kamu suka konten video tentang game, algoritma akan memunculkan konten bertema serupa.
2. Informasi Video
Selanjutnya, algoritma TikTok juga mengumpulkan informasi berdasarkan pencarian. Informasi ini tentu termasuk keyword, hashtag, trending topic, dan suara.
Keempat elemen ini akan membantu algoritma memberi kategori sekaligus mendistribusikan konten secara efektif.
Persis seperti media sosial lain seperti X (sebelumnya Twitter), hashtag dalam TikTok berperan sebagai penanda konten. Jika hashtag tersebut menjadi trending topic, berarti topik tersebut sedang menjadi hangat di kalangan user.
Maka, penggunaan keyword dan hashtag dalam caption sangat penting demi meningkatkan peluang konten muncul di FYP. Patut diingat bahwa algoritma mampu mendeteksi konten yang terlihat tidak relevan dan bahkan berupa spam.
3. Setting Perangkat dan Akun
Setting perangkat dan akun terlihat tidak memiliki banyak pengaruh pada algoritma TikTok. Setidaknya, faktor ini bertujuan untuk mengoptimalkan performa dalam mengakses aplikasi.
Beberapa setting dan perangkat akun yang terlibat dalam algoritma di TikTok di antaranya preferensi bahasa, negara, tipe perangkat, dan minat.
Tentu saja, TikTok belum membagikan detail lebih lanjut selain ketiga faktor dalam algoritma ini. Terdapat kemungkinan ada perubahan dalam empat tahun terakhir. Setidaknya, kamu bisa mengandalkan ketiga faktor ini agar konten kamu masuk FYP.
Tips Algoritma TikTok
Setelah mengetahui bagaimana cara kerja dan faktornya, kamu membutuhkan strategi agar peluang konten kamu masuk FYP di TikTok bertambah. Berikut adalah beberapa strategi yang bisa coba kamu terapkan pada tahun 2024:
1. Temukan Niche
Seperti yang sudah terungkap tadi, TikTok akan menyesuaikan FYP dengan preferensi topik pengguna. Maka, lebih baik temukan topik atau niche yang ingin kamu angkat dan berfokus di sana.
Dengan begitu, kamu akan berfokus membuat konten sesuai dengan minat audiens. Pertama, pahami terlebih dahulu minat audiens sesuai niche agar bisa membuat konten menarik dan relevan bagi mereka.
Biasanya, topik tersebut berbentuk subkultur yang berfokus pada hashtag. Maka, penting sekali memberi hashtag yang relevan untuk konten buatan kamu. Dengan demikian, peluang video kamu terlihat oleh audiens akan bertambah.
Jika perlu, kamu bisa menambahkan hashtag populer dengan hashtag yang lebih spesifik. Akan tetapi, penggunaan hashtag yang tak relevan justru mengurangi peluang konten kamu terlihat di FYP. Ini berlaku pada algoritma TikTok terbaru.
2. Maksimalkan Beberapa Detik Pertama
Pengguna TikTok umumnya membutuhkan video yang relevan secara cepat. Maka, kamu harus memaksimalkan beberapa detik pertama untuk mencari perhatian. Jika tidak, pengguna akan langsung scroll begitu saja.
Penting untuk membuat awal yang bisa membuat pengguna berhenti scroll dalam feed-nya. Pasalnya, ketika waktu retensi tinggi, semakin tinggi peluang konten kamu muncul pada pengguna lain.
Rahasia algoritma Tiktok terdapat pada penentuan apakah pengguna berminat menonton konten kamu hanya dalam beberapa detik pertama. Buatlah rasa penasaran agar pengguna ingin menonton sampai selesai.
3. Andalkan Keyword
Strategi selanjutnya adalah mengandalkan keyword. Benar, keyword juga sama pentingnya dengan hashtag. Tentunya, TikTok juga menggunakan SEO untuk membantu konten kamu lebih terlihat di mata pengguna.
Kamu bisa mulai dengan menggunakan keyword yang sedang trending. Asalkan, keyword tersebut harus sangat relevan dengan konten kamu. Alhasil, konten tersebut dapat terlihat oleh pengguna yang sangat berminat pada topik tersebut.
Lebih menguntungkannya lagi, TikTok memiliki maksimal panjang caption sebanyak 2.200 karakter. Artinya, kamu memiliki kebebasan untuk menuliskan caption.
4. Optimalkan Durasi Video
Sudah pasti mengutamakan durasi optimal dan kualitas tinggi pada video kamu merupakan salah satu strategi algoritma TikTok. Tentunya, TikTok konsisten mengutamakan konten berkualitas tinggi demi mempertahankan perhatian.
Kamu sudah memperhatikan maksimal durasi video TikTok sebanyak 10 menit. Durasi tersebut terbilang sangat panjang, bukan? Sekali lagi, rata-rata waktu menyelesaikan tontonan di TikTok sangat penting, jadi buatlah video berdurasi cukup pendek.
Idealnya, pengguna TikTok cenderung menyukai video berdurasi singkat. Maka, buatlah video berdurasi 10 detik hingga 1-2 menit.
5. Buat Video Berkualitas Tinggi
Terakhir, kamu tentu ingin membuat video berkualitas tinggi. Video yang trending di TikTok memiliki audio jernih, lighting sesuai, dan transisi menyenangkan.
Oleh karenanya, tidak cukup menggunakan kamera berkualitas tinggi untuk membuat video. Kamu perlu mengeditnya agar konten kamu terlihat menyenangkan. Eksperimen dengan editing dan suara dalam pengeditan sebelum posting video.
Nah, sekarang kamu sudah paham tentang algoritma TikTok, kan? Kabar baiknya, MinLup juga bisa membantu kamu eksis di tak hanya di TikTok, tetapi juga media sosial lain.
Template Social Media Plan dari NgaLup bisa membantu setiap aktivitas di media sosial kamu semakin optimal. Kamu bisa meningkatkan produktivitas kamu tanpa repot. Yuk coba template-nya sekarang juga!
FAQ
Apa yang terjadi jika hashtag tak sesuai konten?
Jika hashtag tidak relevan dengan konten, terdapat peluang tinggi algoritma di TikTok tidak akan memasukkannya ke dalam FYP pengguna.
Konten video TikTok idealnya berapa menit?
Idealnya, video TikTok harus berdurasi maksimal 1-2 menit demi memaksimalkan perhatian pengguna.
Bisa sekali! Dengan Template Social Media Plan, kamu bisa memanage dan aktif ngonten di TikTok secara konsisten