Sebagai manusia yang tidak abadi, kamu tentu tidak mau bukan hidup hanya seperti numpang lewat saja? Tidak ada perkembangan, setiap hari hanya serasa pengulangan. Kalau tidak mau terjebak dalam kondisi seperti itu maka career path adalah hal penting yang wajib untuk kamu pahami.
Oleh karenanya jangan sampai kamu melewatkan pembahasan artikel berikut ini karena akan membahas career patch secara terperinci yang meliputi :
- Pengertian career path
- Tahapan dalam career path
- Contoh career path
- Cara menyusun career path untuk lingkup karyawan dan mahasiswa
- Contoh career path
- Peran career path
- Cara memaksimalkan career path yang perusahaan dapat lakukan
Pengertian Career Path
Career path adalah menunjukkan prospek masa depan dalam jenjang/tingkatan dari karir yang kamu akan /sedang jalani saat ini. Jadi kurang lebihnya apa itu career path bila dianalogikan adalah seperti kamu sedang menaiki sebuah tangga.
Tiap naik 1 anak tangga menyatakan bahwa kamu berhasil mendapatkan promosi ke jabatan yang lebih tinggi berikutnya. Jika berhasil naik terus maka kamu pada akhirnya akan mencapai level tertinggi dari karir yang telah kamu pilih. Contohnya seperti apa? Kamu akan temukan jawabannya pada pembahasan setelah ini
Perlu diingat bahwa jabatan yang terus naik dalam career path adalah kondisi idealnya. Pada realitanya tidaklah semudah dan seindah yang akan kamu bayangkan. Banyak fresh graduate yang pada awalnya begitu menggelora semangatnya berakhir hidupnya stuck di situ-situ saja.
Masalah tersebut bisa terjadi karena dari perusahaannya sendiri yang memang sistemnya masih kurang baik. Setiap hari hanya menuntut karyawannya untuk bekerja bekerja dan bekerja tanpa memberikan timbal balik yang sepadan.
Selain itu juga tergantung dari bagaimana pribadi per pribadi karyawan dalam bersikap. Namanya proses naik level sudah pasti tidak akan mudah, penuh hambatan dan tantangan yang harus dihadapi. Sayangnya tidak semua karyawan memiliki sikap mental yang kuat untuk menghadapi itu semua sehingga membuat mereka rontok di tengah jalan.
Di samping sikap mental, salah mengambil keputusan dalam memilih jurusan perkuliahan dan bidang pekerjaan dapat pula menyebabkan stagnannya karir. Itulah mengapa seharusnya career path adalah sudah diperkenalkan sejak masa studi khususnya Universitas dan SMK.
Contoh Career Path
Seperti yang sudah bagian definisi jelaskan bahwa career path adalah proses perkembangan jabatan dari level yang paling rendah sampai yang paling tinggi. Supaya kamu lebih jelas dalam memahami proses tersebut maka pembahasan berikut akan memberikan beberapa contoh career path karyawan sesuai dengan bidang pekerjaannya
Bidang Pekerjaan | Prospek Pekerjaan | ||||
Level 1 | Level 2 | Level 3 | Level 4 | Level 5 | |
Akuntansi | accountant staff | accountant senior | accountancy manager | senior accountancy manager | financial director |
Administrasi | administrative assistant | executive assistant | office manager | event manager | event director |
Penulis | writer staff /journalist | editor assisstant | editor | senior editor | editor in chief |
Marketing | marketing coordinator/specialist | marketing manager | marketing director | marketing vice president | chief marketing officer |
Teknik | junior engineering | senior engineering | project manager | senior project manager |
Dari tabel perkembangan karir tersebut maka sekarang khususnya bagi kamu yang akan melanjutkan kuliah maka career path mahasiswa tinggal menyesuaikan saja. Jika kamu ingin menjadi direktur keuangan maka jurusan yang cocok adalah akuntansi.
Cara Membuat Career Path Untuk Lingkup Karyawan dan Pelajar
Tidak cukup kalau kamu cuma mengerti career path adalah dari segi definisi dan contohnya, kamu juga wajib mengerti cara membuatnya dengan :
1. Tegaskan Mau Mengarahkan Karirmu Ke Mana
Sampai kapanpun, career path adalah tidak akan bisa konsisten kamu daki jika tidak ada motivasi yang kuat. Motivasi itu sendiri tidak akan pernah kamu dapatkan apabila tujuan yang melandasinya tidak jelas.
Untuk itulah, jauh jauh hari sebelum kamu memilih jurusan maupun melamar pekerjaan, pastikan dulu tujuanmu apa. Tanyakan pertanyaan-pertanyaan ini kepada dirimu sendiri untuk menemukannya :
- Hal apa yang paling aku inginkan dari karir yang ingin kamu pilih?
- Kompetensi/ kemampuan apa yang paling menonjol dari diriku?
- Kegiatan seperti apa yang paling aku nikmati secara profesional atau ketika dalam waktu senggang?
- Bidang apa yang paling membuat aku tertarik?
- Apa yang menjadi bakatmu?
- Kamu ingin berkarir menjadi seorang spesialis ataukah lebih kepada generalis?
Sebaiknya jawablah masing-masing pertanyaan secara tertulis supaya tidak lupa dengan tujuan yang telah kamu canangkan. Catatan itu akan menjadi reminder apabila kamu mulai kehilangan semangat.
Selain itu, perlu dibentuk secara tertulis supaya kamu dapat melakukan revisi jika suatu saat terjadi perubahan dalam tujuan karirmu.
Berikutnya setelah mendapatkan gambaran tentang tujuan dari menjawab pertanyaan di atas, makin matangkan lagi dengan metode SMART. SMART merupakan singkatan dari specific, measurable,achievable, relevant, dan time based. Inilah penjabarannya :
- Specific, mengapa kamu ingin mencapai tujuan tersebut dan di mana kamu ingin mencapainya
- Measurable, tetapkan dengan rinci tujuanmu akan berkarir di bidang seperti apa dan di mana akan memulai karir itu.
- Achievable, seberapa realistis tujuan yang telah kamu tentukan. Buktikan kerealistisan itu dengan menguraikan tindakan-tindakan yang akan kamu lakukan untuk mewujudkan.
- Relevant, kamu harus melakukan kroscek apakah tujuan dan cita-citamu sudah berpadanan.
- Time-based, selalu cantumkan jangka waktu /deadline untuk kamu meraih tujuan tersebut. Misalnya kamu menetapkan ingin menjadi manajer pabrik teksil dalam 3 tahun. Adanya rentang waktu ini menyiratkan agar kamu tidak hanya fokus pada tujuan jangka pendek tapi juga yang jangka panjang.
2. Pahami Seperti Apa Kepribadianmu
Meraih kegemilangan dalam career path adalah tidak cuma soal bakat dan kepintaran tapi juga menyangkut kepribadian. Bisa jadi karir yang ingin kamu pilih ternyata kurang cocok dengan bagaimana kamu membawa diri selama ini.
Misalnya karirmu mengharuskan bertemu banyak orang sementara kamu merupakan tipe yang lebih suka menyendiri. Tidak masalah meskipun ada ketidaksesuaian seperti itu karena kamu masih bisa melatihnya.
Namun dalam hal ini kamu tetap perlu mengerti karaktermu untuk berjaga-jaga supaya tidak kaget kalau sudah benar-benar terjun dalam karir tersebut. Kamu sudah mengerti bagaimana karakter yang kamu punya bereaksi dalam suatu kondisi. Dengan demikian nantinya kamu bisa menempatkan diri dengan lebih baik dalam pekerjaanmu.
Sebagai sara membantu mengungkap karakter ada beberapa jenis tes psikologi yang dapat kamu pilih seperti JTI, KTS, ataupun MBTI. .
3. Evaluasi Sudah Sejauh Mana Kompetensimu
Memilih suatu career path adalah sudah menjadi konsekuensi kalau kamu harus punya ilmu dan keterampilan yang ada di situ. Sebelum benar-benar tercebur, kamu evaluasi dulu apakah skill set yang kamu miliki sudah sesuai.
Ingat bahwa HRD tidak akan yakin menerima kamu sebagai karyawan jika ilmu dan keterampilanmu belum cukup untuk standar perusahaan. Jadi kalau memang belum memenuhi, segera perdalam ilmu tersebut. Baik itu lewat belajar lewat pelatihan formal , nonformal, maupun secara otodidak.
Mengevaluasi kompetensi ini teramat penting khususnya untuk kamu yang mau menjalani karir yang tidak sejalan dengan latar belakang pendidikanmu dulu. Kamu harus benar-benar berlatih dengan keras untuk mengejar dari awal.
Akan tetapi untung saat ini Ngalup sedang membuka program pelatihan baru yang bertajuk practiclass. Program yang dikhususkan untuk membekali kamu yang ingin berkarir di salah satu bidang berikut ini :
- Social media specialist
- Sales
- Technical support specialist
- Content creator
Tunggu apa lagi?jangan sampai ketinggalan kesempatan bagus ini. Ngalup sudah memfasilitasi kamu dengan mentor-mentor yang sudah banyak makan asam garam di bidangnya masing-masing. Mari bergabung bersama Ngalup.
4. Berkonsultasilah Kepada yang Sudah Berpengalaman
Sebenarnya bisa career path adalah kamu jalani sendiri namun peluang untuk membuat kesalahan sangat besar dalam prosesnya. Dengan demikian tidak ada salahnya kamu meminta pertolongan seseorang yang sudah berpengalaman dan bisa kamu percaya menjadi mentor.
Pengalaman yang mereka bagikan akan sangat membantu kamu dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan karir. Wawasan dan sudut pandangmu akan jadi semakin luas supaya tidak gegabah dalam bertindak.
5. Perbanyak Relasi
Kalau kamu membaca pada artikel-artikel lain yang membahas tentang dunia profesional, mengapa menekankan sekali pentingnya berkomunikasi dengan baik? Alasannya supaya kamu mudah untuk berbaur dengan siapapun, menciptakan relasi.
Meskipun kamu cerdas tapi kamu tetaplah manusia biasa sehingga masih butuh bantuan orang lain. Dalam lingkup profesional, relasi itu kamu butuhkan untuk memperoleh informasi yang lebih banyak seputar karir. Contohnya informasi lowongan pekerjaan, informasi pelatihan skill, dsb.
Jika kamu dapat berkawan dengan baik maka orang pun akan lebih mudah mengingat dan percaya. Dengan demikian, mereka juga tidak akan segan berbagi informasi termasuk tentang career path adalah salah satunya.
Peran Career Path
Mungkin setelah melihat penyusunan career path adalah begitu banyak yang harus kamu lakukan supaya tertata dengan baik, malah membuatmu malas gerak. Daripada berpikir yang rumit-rumit begitu , go with the flow sajalah.
Sayangnya pemikiran seperti itu bisa jadi bumerang buat kamu sendiri. Orang yang pada akhirnya mengalami kehidupan yang stuck salah satunya berawal dari orang yang pasif. Dia hanya hidup untuk hari ini, tidak ambil pusing dengan bagaimana ia harus melangkah dalam karirnya ke depan.
Begitu pula dengan beberapa perusahaan yang merasa cukup dengan memberikan gaji dan fasilitas kepada karyawan. Mereka menganggap career path adalah hal yang tidak perlu terlalu mendapatkan perhatian.
Pada kenyataannya career path itu justru memberikan banyak sekali manfaat kepada karyawan dan pelajar sebagai pencari kerja maupun kepada perusahaan.
Manfaat Career Path Untuk Karyawan dan Pelajar
- Memperjelas ke mana arah karir yang harusnya kamu kejar karena telah berlandaskan tujuan yang jelas pula.
- Meningkatkan kesadaran untuk meningkatkan kualitas diri dalam soft skill maupun hard skill. Tidak semata untuk perusahaan saja tapi skill itu juga pasti akan berguna buat kehidupanmu di luar pekerjaan suatu saat nanti
- Meningkatkan kepekaanmu dalam menilai kualitas perusahaan karena orang yang memiliki tujuan yang jelas pasti memiliki prinsip yang kuat. Prinsip tersebutlah yang kemudian menjadi pedoman untuk mengevaluasi apakah visi misi dan kondisi perusahaan dapat mengoptimalkannya mencapai tujuan pribadi.
Manfaat Career Path Untuk Perusahaan
- Meningkatkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan karena melihat perusahaan mampu lebih memanusiakan mereka. Memanusiakan di sini maksudnya perusahan bukan sekedar menuntut tapi juga memberikan akses untuk meningkatkan diri lebih lagi.
- Meminimalisasi risiko karena dengan pelatihan yang perusahaan berikan sedikit banyak juga akan menaikkan pengetahuan dan keterampilan. Jika 2 aspek itu naik maka risiko terjadinya error yang dapat merugikan perusahan akan berkurang.
- Menciptakan suasana perusahaan yang lebih produktif dan kondusif. Lebih produktif sebab lewat pelatihan membuat karyawan kini mengerti bagaimana cara bekerja dengan efisien. Lebih kondusif karena perusahaan berhasil menumbuhkan loyalitas dalam diri mereka.
Cara Memaksimalkan Career Path yang Perusahaan Dapat Lakukan
Ternyata manfaat career path adalah turut berpengaruh besar bagi perusahaan. Tidak ada alasan lagi untuk perusahaan berkelit karena memberikan kejelasan jenjang karir juga merupakan salah satu hak karyawan.
Maka dari itulah sistem career path pada perusahaan harus dioptimalkan dengan cara :
- Membuat Key Performance Indicator (KPI)
Berhasil tidaknya seorang karyawan menapaki career path adalah tergantung pada bagaimana performa yang ia tunjukkan selama bekerja. Untuk itu perusahaan perlu membuat KPI sebagai acuan yang jelas apakah karyawan tersebut sudah memenuhi standar yang perusahaan harapkan.
Tentunya parameter penilaian KPI tidak dapat disamaratakan. Harus menyesuaikan dengan bidang pekerjaannya. Tentu tidak masuk akal kalau menyamakan KPI dari divisi research and development dengan KPI pada divisi marketing.
- Turut Melibatkan Karyawan dalam Pembuatan Sistem Jenjang Karir
Dalam marketing, kalau kamu ingin menyenangkan audience maka kenali kesukaan mereka. Berlaku juga dalam pembuatan program jenjang karir pastikan cocok dengan kebutuhan karyawan. Oleh karena itulah perusahaan perlu juga melibatkan karyawan dalam perancangan program supaya benar-benar memahami apa yang menjadi keinginan mereka.
- Rutin Mengembangkan Kemampuan Karyawan Lewat Training
Tidak ada hasil yang akan dapat dicapai tanpa pengorbanan, mewujudkan sistem yang baik dalam career path adalah juga demikian. Perusahaan mau tidak mau harus mengeluarkan biaya untuk mengadakan training peningkatan keterampilan karyawan.
Karyawan yang semakin naik kemampuannya, semakin besar kesempatannya untuk meraih jenjang karir yang lebih tinggi. Pada akhirnya perusahaan pun akan mendapat keuntungan apabila kerja karyawannya semakin efisien. Orang yang berhasil menggapai tangga kesuksesan career path adalah bagi mereka yang mau berjuang, tidak sekedar berpangku tangan menunggu kesempatan. Segera tetapkan tujuanmu dengan pasti mau melabuhkan karir ke mana.