Rate card jadi dokumen yang nunjukin harga dari seluruh layanan dari penyedianya. Biasanya sih terpakai di industri seperti publikasi atau periklanan. Mau bikin? Contoh rate card yang MinLup beri di sini bisa kok jadi referensi.
Apalagi buat kamu yang udah jadi content creator gede atau influencer yang lagi buka jasa endorsement. Di dalamnya, isi dari rate card bakal nunjukin banyak hal.
Misalnya aja nih, ada total followers yang kamu punya, harga sekali posting, platform yang kamu pakai, sampai detail seperti informasi kontak yang mungkin dibutuhin buat yang mau endorse. Cek sini biar tahu contoh dari rate card.
Apa Itu Rate Card?
Jadi, rate card itu menjadi semacam kumpulan atau daftar tarif maupun harga yang diterapkan oleh agensi, perusahaan, atau bahkan individu.
Fungsinya menjadi seperti panduan agar klien yang ingin pakai produk atau layanan bisa tahu rincian tarifnya.
Secara umum, rate card begitu terpakai dan berguna terutama dalam sejumlah industri seperti media, periklanan, hingga professional service.
Paling banyak yang bikin rate card ini adalah influencer dan biasanya juga untuk kebutuhan endorsement.
Apa Saja Fungsi Rate Card?
Membicarakan soal definisi mungkin belum cukup buat kamu. Tapi, sebaiknya kenali beragam fungsi dari rate card di bagian ini:
- Demi memberikan penjelasan secara detail soal daftar harga dari layanan influencer/orang yang menawarkan jasa endorse.
- Menjelaskan soal hasil analitik dan insight atas semua unggahan agar lebih sistematis.
- Branding diri.
Contoh Rate Card Instagram
Platform Instagram itu masih bagus kok buat promosi. Jadi, buat yang punya Instagram dan followersnya banyak banget dan mau buka endorse, gini contoh rate card yang bisa kamu bikin:
1. Rate Card Buat Copywriter
Di sini, MinLup bakal beri contoh rate card buat kamu yang mendalami profesi sebagai copywriter. Ini contohnya:
Nah, di situ udah jelas sama desainnya. Contoh ini sudah cukup lengkap buat semua kebutuhan berapa kira-kira tarif yang kamu tawarkan buat pakai jasa copywriting.
Di bagian atas, udah ada nama lengkap plus foto yang menarik. Selain itu, ada profesi yang kamu jalani.
Selanjutnya, letakkan apa aja yang bakal kamu lakuin ketika bikin copywriting dan apa saja manfaat ketika memakai jasamu.
Misalnya, penjualan dari yang pakai jasamu bisa lebih tinggi, lalu metode yang kamu gunakan, dan semua yang nunjukin kelebihan kamu.
Setelah itu, baru deh rate-nya kamu beri ke dalam bentuk tabel. Di sana mencakup rincian layanan yang bisa kamu berikan. Misalnya content writing, content company, ghostwriter, press release, sampai copywriting.
Jelasin juga harganya secara detail termasuk jumlah kata yang bisa kamu berikan dengan harga tertentu.
Seperti yang MinLup bilang di awal, ada juga tuh kontak yang tersedia kalau emang niat menghubungimu.
2. Rate Card Content Creator
Lanjut nih, ada contoh buat kamu yang jadi konten kreator, terutama yang fokusnya di bidang fashion.
Udah jelas juga kok kelengkapan dari rate card satu ini. Dia nunjukin pekerjaannya sebagai influencer utamanya di bidang fashion sama gaya hidup.
Ada harga layanan, total followers yang ia miliki, engagement, audiens yang nonton kontennya, dan performa mingguan dari setiap konten yang ia buat.
3. Desain Elegan
Rate card semacam ini bakal cocok banget buat laki-laki yang punya followers besar dan di bidang fashion.
Desain utamanya hitam, yang udah nunjukin elegansi dari tampilan. Ada yang menarik dari contoh ini karena juga menambahkan contoh foto yang bisa ia hasilkan untuk kebutuhan promosi.
Kelengkapannya bagus, ada harga, kontak buat yang mau kerja sama, dan performa dari Instagram yang ia miliki. Termasuk followers, engagement, weekly reach, dan audiens utama yang memang untuk pria.
Contoh rate card ini cocok juga kok jadi referensi.
4. Rate Card Komprehensif
Kalau ini lebih lengkap, soalnya juga menampilkan umur dari audiens yang ia miliki. Selain itu juga melengkapinya dengan keterangan persentase audiens pria dan wanita.
Dengan ini, brand yang fashionnya unisex bisa mempertimbangkan ini. Kontak sudah jelas, performa sudah ada, dan range harga layanan pun sudah tersedia. Jadi, ini bakal tepat banget buat menjadi referensi rate card kamu.
5. Rate Card yang Cocok Buat Agensi
Siapa nih yang suka nawarin paket berbeda di rate card? Kalau kamu salah satunya, bisa banget pakai rate card satu ini.
Ada tiga paket yang tersedia, tapi di sini nggak nampilin foto. Biasanya kalau gini cocok buat agensi yang intinya bukan perseorangan.
Sama aja, contohnya dari ketersediaan paket plus harga, kontak, dan minusnya hanya di kejelasan soal jumlah followers dan performa Instagramnya.
Contoh Rate Card Endorsement
Kalau yang tadi khusus Instagram, yang ini buat lebih umum. Biasanya sih mencantumkan kelengkapan platform yang bakal kamu pakai. Kurang lebih, gini contoh rate card yang bisa kamu bikin:
1. Endorsement Konten Makanan
Ini bakal cocok jadi contoh buat yang kamu yang profesinya sebagai food vlogger atau food content creator.
Lebih detail dari yang lain sih contohnya karena membedakan tarif antara foto dan video. Minusnya hanya di platform apa yang ia gunakan.
Bisa lebih lengkap buat jelasin setiap platform yang bisa ia gunakan untuk mempromosikan makanan.
2. Rate Card Simple
Siapa nih yang mau rate cardnya lebih simple? Bisa pakai contoh ini aja karena udah lebih dari cukup kok buat jelasin berapa harga yang kamu tawarin.
Di sini lengkap juga dengan harga layanan, jenis konten, foto yang jadi portofolio, lengkap dengan followers dan performa media sosialnya.
3. Endorsement Media Kit
Nah, ini baru yang bisa jadi salah satu contoh rate card buat endorsement yang bener. Pasalnya, ada dua platform yang tampil di sini yakni Instagram dan YouTube.
Jadi, nantinya bisa pilih tuh mau post di Instagram atau untuk di YouTube. Harganya juga udah jelas, lengkap dengan demografi dari audiensnya.
4. Rate Card Instagram dan YouTube
Kamu juga bisa nih ambil referensi dari contoh begini. Sama dengan yang sebelumnya, ada Instagram sama YouTube yang jadi platform tempatnya untuk posting konten.
5. Rate Card Endorsement Agensi
Kalau agensi kamu mengelola cukup banyak platform seperti website, semua sosial media, bahkan sampai email, maka ini adalah contoh yang pas.
Soalnya dijelasin semua tuh setiap audiens dari masing-masing platform. Ada juga demografi dari semua platform.
Apalagi nih, menjadi semakin lengkap karena adanya penjelasan detail soal harga setiap layanannya. Sejauh ini, contoh satu ini yang paling lengkap.
Contoh Rate Card Influencer
Tidak jauh berbeda dengan beberapa contoh rate card yang sebelumnya, kamu yang profesinya adalah influencer bisa mempertimbangkan referensi berikut:
1. Model dan Penyanyi
Sepertinya memang tak beda-beda banget antara rate card yang awal MinLup contohin tadi dengan yang satu ini.
Misalnya saja, ada bagian tentang diri kamu, harga layanan atau pembuatan konten, plus demografi serta performa dari platform media sosial yang kamu gunakan.
Hal yang menjadi kekurangan di sini hanya belum menunjukkan media sosial apa yang dipakai.
Bisa juga nih menjadi pelengkap karena sekaligus menunjukkan dengan siapa saja kamu pernah melakukan kolaborasi.
Jadi, rate card ini juga berperan sebagai resume yang jelasin kalau kamu bukan baru kali ini melakukan kerja sama.
3. Media Kit
Sebenarnya, ini adalah contoh yang pas buat kamu dengan keinginan menjelaskan semua media yang bisa ter-handle, kelengkapan laporan analitik, performa, dan sejenisnya.
Biasanya, influencer juga ada yang menggunakan cover ini untuk kemudian melengkapinya dengan keterangan rate card dan sejenisnya.
Jadi, dari semua contoh rate card yang sudah ada, kamu pilih yang mana?
Cara Membuat Rate Card
Nah, kalau udah tahu banyak contohnya, sekarang soal cara bikinnya nih. Ada beberapa metode yang bisa kamu pakai buat memudahkan proses pembuatan rate card. Misalnya saja:
1. Pakai Template
Sekarang udah banyak nih template buat yang mau bikin rate card. Cocok banget buat pemula yang baru dapat banyak followers dan berencana untuk membuka layanan endorsement pertama kali.
2. Tuliskan Audiens
Kemudian, jangan lupa untuk melengkapi template yang ada sesuai dengan audiens kamu.
Misalnya saja, melengkapinya dengan persentase dari pria maupun wanita yang menonton, usia, asal negara, dan sejenisnya.
Semuanya sudah ada di dalam fitur Insight atau Analitik dari platform yang kamu gunakan.
3. Pakai Cost Per Action
Biar tak repot menghitungnya, maka MinLup saranin waktu mau menentukan harga sebaiknya tentukan berdasarkan Cost Per Action (CPA) saja.
Maksudnya adalah biaya untuk satu kali aktivitas saja, misalnya posting saja, posting beberapa hari, pembuatan video, dan sejenisnya.
Daripada Cost Per View (CPV), justru akan merepotkan kamu untuk menghitungnya. Apalagi jika baru pertama kali membuka endorsement.
Cara Menentukan Rate Card Instagram
Dalam poin sebelumnya, ada penjelasan soal penentuan rate card berdasarkan CPA. Tapi, kira-kira bagaimana dengan angkanya? Apakah sembarangan semaumu atau ada ketentuannya? Cek sini:
1. Instagram
Benar, ada ketentuan tersendiri untuk setiap platform ketika ingin menentukan rate card endorsement. Hasil ini adalah rata-rata range yang digunakan oleh beberapa influencer yang ada di Instagram:
- Nano influencer, lebih dari 1.000 followers: Rp100 ribu.
- Micro influencer, lebih dari 10.000 followers: Rp200 ribu.
- Macro influencer, lebih dari 100.000 followers: Rp500 ribu – Rp2 juta.
- Mega influencer, lebih dari 1 juta followers: lebih dari Rp12 jutaan.
2. TikTok
Di Indonesia, sudah banyak influencer dari TikTok yang menentukan tarif atau rate card endorsementnya sendiri. Meskipun terbilang baru, tapi rate-nya memang tidak jauh berbeda dengan di Instagram:
- Nano: Rp100 ribuan.
- Micro: Rp200 ribuan.
- Macro: Rp500 ribuan – Rp2 jutaan.
- Mega: Rp5 jutaan ke atas.
3. YouTube
Meskipun sudah menjadi platform yang sudah ada cukup lama, tapi masih ada YouTuber yang menawarkan rate cardnya dengan harga tertentu. Biasanya sih sedikit lebih besar daripada platform lainnya:
- YouTuber Nano: Rp300 ribuan.
- YouTuber Micro: Rp500 ribuan.
- YouTuber Macro: Rp2 jutaan – Rp5 jutaan.
- YouTuber Mega: Lebih dari Rp6 jutaan.
Dengan cara menghitung rate card Instagram, YouTube, dan TikTok ini bisa menjadi referensi buat kamu kalau lagi mau nentuin berapa rate card untuk endorse dan sejenisnya. Jelas, ini bakal lebih mudah daripada menentukan sendiri tarifnya.
Tips Membuat Rate Card
Demi meminimalisir kesalahan dalam pembuatannya, maka sebaiknya ikuti beberapa contoh rate card yang udah MinLup berikan. Selain itu, jangan lupa pertimbangkan tips-tips pembuatan rate card ini:
1. Harganya Harus Transparan
Mengingat fungsi utamanya sebagai penjelas atas harga, maka tentu saja wajib buat memberi transparansi soal tarif atau harga yang bakal kamu tawarkan ke perusahaan, agensi, atau lembaga yang ingin pakai jasamu.
Nantinya agar mereka bisa menghitung berapa total biaya yang harus keluar dari perusahaan untuk endorsement dan sejenisnya.
2. Beri Panduan Jelas
Setiap rate card memang sebaiknya memperhatikan klien agar mereka memahami setiap panduan yang ada dalam rate card kamu.
Intinya, rate card yang kamu bikin memang harus jelas. Contohnya bisa dengan memberikan harga yang transparan, opsi penawaran, jenis layanan, bahkan sampai beberapa opsi untuk menggunakan jasa endorse dari kamu.
Kamu pun harus menjelaskannya berdasarkan posisi, durasi, ukuran, bahkan jenis iklannya. Hal ini berguna agar orang yang membutuhkan jasamu bisa menyesuaikan dengan anggaran mereka.
3. Beri Perbandingan Harga
Ini cocok buat menang dari influencer atau penyedia lain. Selain mengikuti contoh rate card yang ada, kamu bisa memberi perbandingan harga.
Nggak masalah, loh, kalau harus melihat rate card influencer lain dan kamu membuat yang lebih terjangkau. Ini cuma soal strategi.
4. Tambahkan Capaian Biar Makin Percaya
Klien itu pasti nggak mau menggunakan jasa dari influencer yang nggak jelas. Maka dari itu, sebaiknya kamu juga menambahkan apa saja pencapaian yang sudah kamu peroleh selama ini.
Misalnya saja, kamu bisa menunjukkan performa dari beberapa konten berbayar, hasil kerja sama, dan sejenisnya.
5. Jadikan Rate Card Influencer Ternama Sebagai Contoh
Ada juga nih yang jangan sampai lupa, kamu bisa tuh mencontoh rate card dari influencer yang sudah begitu besar namanya.
Misalnya nih, ada contoh rate card dari Rachel Vennya. Begini tampilannya:
Nah, di situ sudah sangat lengkap mulai dari harga per foto, bahkan sampai beberapa layanan untuk posting di media sosial yang lainnya.
Biar Rate Card Kamu Makin Tinggi, Pakai Ini!
Buat seorang influencer atau kamu yang bercita-cita untuk menerima banyak endorse, total followers memang menjadi hal yang penting. Semakin besar followers kamu, maka ratenya juga jadi lebih besar.
Tapi, masalahnya banyak yang belum tahu soal Template Socmed Expert Plan by Ngalup. Sayang banget kalau belum tahu karena semua fitur di dalamnya bakal bantu siapa aja buat bikin followers makin bejibun!
Misalnya nih, dengan templatenya kamu bisa tahu konten apa yang paling diminati, laporan dengan desain menarik, sampai fitur penjadwalan otomatis biar upload ke sosial media jadi nggak terbengkalai. Makanya, cobain!
FAQ
Rate card buat apa?
Menunjukkan biaya dari jasa content creation atau untuk menunjukkan tarif jika ada perusahaan yang ingin endorse.
Bagaimana menentukan harganya?
Bisa pakai pedoman penentuan rate card yang udah MinLup tuliskan di atas.
Apakah rate card penting?
Sudah pasti, terutama karena kamu bakal memudahkan siapa saja yang mau endorse tahu range tarif atau harga jasa kamu.