Tantangan Link and Match Lulusan SMK 

Photo of author
Written By ngalup

Artikel ini telah diterbitkan oleh
Ngalup Collaborative Network.

Tantangan link and match lulusan SMK dibahas dalam kegiatan Save The Children di Malang, 2 Desember 2024. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ngalup Collaborative Network (Ngalup.co). Selengkapnya, baca artikel berikut!

Kegiatan Save The Children

Save the Children Indonesia adalah organisasi nasional yang fokus pada hak-hak anak dan menjadi bagian dari gerakan global. Organisasi ini memiliki keyakinan bahwa setiap anak berhak memiliki masa depan yang cerah dan kehidupan yang lebih baik. 

Untuk mewujudkan visi tersebut, Save the Children melakukan berbagai program, baik dalam kondisi normal maupun saat krisis, guna memastikan anak-anak dapat tumbuh sehat, memperoleh pendidikan yang layak, dan hidup di lingkungan yang aman. Save the Children bekerja bersama anak-anak, keluarga mereka, serta mitra untuk menciptakan dampak yang positif dan berkelanjutan.

Saat ini, Save the Children Indonesia sedang menjalankan program Skills to Succeed (S2S) sebagai bagian dari inisiatif global yang diimplementasikan di tujuh negara, termasuk Indonesia, China, Vietnam, Meksiko, Bangladesh, dan Afrika Selatan. 

Di Indonesia, program ini dimulai pada Juni 2022 dan dijadwalkan berlangsung hingga November 2025, mencakup tiga provinsi: Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Program ini bertujuan membantu kaum muda, terutama yang menghadapi keterbatasan akses, dalam melakukan transisi menuju pemberdayaan ekonomi yang inklusif dan berbasis kepemimpinan mereka. 

Selain itu, program ini bertujuan untuk memutus rantai kemiskinan antar generasi dan mendorong nilai-nilai masyarakat yang berkelanjutan dengan efisiensi sumber daya.

Namun demikian, tantangan utama dalam menciptakan keselarasan antara lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan kebutuhan dunia industri (IDUKA) masih menjadi perhatian. 

Meskipun SMK dirancang untuk mencetak tenaga kerja siap pakai, banyak perusahaan mengungkapkan bahwa kompetensi lulusan belum sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan industri, baik dari sisi keterampilan teknis (hard skills) maupun keterampilan non-teknis (soft skills).

Dalam menghadapi tantangan ini, pemerintah melalui Peraturan Presiden No. 68 Tahun 2022 telah mengarahkan revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi agar lebih relevan dengan kebutuhan industri serta potensi lokal. 

Salah satu pendekatan utamanya adalah melakukan Training Needs Analysis (TNA) secara komprehensif. TNA bertujuan untuk mengidentifikasi kesenjangan antara pengetahuan dan keterampilan tenaga kerja sehingga pelatihan dapat dirancang secara tepat guna mendukung kinerja optimal. Analisis ini juga penting bagi SMK untuk memahami kebutuhan spesifik IDUKA dan mengembangkan strategi pendidikan yang relevan.

Untuk memperkuat implementasi program S2S, Save the Children Indonesia menciptakan model pendampingan lanjutan atau mentorship tingkat lanjut yang bertujuan menjembatani kesenjangan antara kebutuhan industri dan kemampuan lulusan SMK. 

Model ini akan diujicobakan di lima SMK terpilih di Kabupaten dan Kota Blitar serta Kabupaten dan Kota Pasuruan, Jawa Timur. Melalui pendampingan ini, perusahaan dan SMK dapat lebih erat berkolaborasi dalam menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja berdasarkan data TNA yang telah disusun oleh tim HRD perusahaan.

Kolaborasi yang terjalin antara sekolah, dinas tenaga kerja, dan perusahaan memungkinkan adanya pertukaran informasi terkait kebutuhan tenaga kerja serta kualifikasi yang diinginkan. 

Dengan demikian, lulusan SMK dapat memiliki keterampilan yang relevan untuk memasuki dunia kerja. Selain itu, pembelajaran di sekolah juga dapat ditingkatkan untuk menjawab tantangan kesesuaian antara pendidikan dan kebutuhan industri.

Pendekatan pendampingan lanjutan atau advance mentorship ini merupakan pengalaman baru bagi Save the Children. Program ini dirancang untuk diujicobakan di lima SMK terpilih yang berlokasi di Kabupaten dan Kota Blitar serta Kabupaten dan Kota Pasuruan, Jawa Timur.

Penguatan Sinergi

Memperkuat sinergi antara sekolah menengah kejuruan (SMK) dan dunia industri di Kabupaten/Kota Blitar serta Pasuruan melalui penerapan pendekatan mentorship berbasis perusahaan. 

Pendekatan ini bertujuan untuk memastikan lulusan SMK memiliki kompetensi dan kesiapan kerja yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja sekaligus mampu beradaptasi dengan budaya kerja di industri.

Kegiatan ini bertujuan untuk memahami keselarasan (link and match) antara pendidikan SMK dan kebutuhan pasar kerja yang terus berubah, baik di Jawa Timur secara umum maupun di wilayah Kabupaten/Kota Pasuruan dan Blitar secara khusus.

Selanjutnya, mengapresiasi pentingnya analisis kebutuhan pelatihan (Training Needs Analysis) dalam mendukung kesesuaian keterampilan lulusan dengan tuntutan dunia kerja. Termasuk, memperkuat kolaborasi antara institusi pendidikan SMK, dinas tenaga kerja, dan perusahaan melalui pelaksanaan program mentorship intensif.

Kemudian mengidentifikasi keterampilan utama yang perlu dikembangkan oleh lulusan SMK untuk memenuhi standar kebutuhan industri, mendorong keterlibatan aktif antara dunia usaha dan institusi pendidikan SMK dalam program-program kolaboratif yang bertujuan mengatasi isu keselarasan (link and match) serta menciptakan tenaga kerja yang lebih kompetitif.

Serta, mendapatkan komitmen bersama antara Save the Children dan para pemangku kepentingan untuk melaksanakan program advance mentorship secara terstruktur dan berkelanjutan.
Artikel tersebut merupakan ringkasan link and match lulusan SMK. Ingin tahu tips dan trik lainnya, ikuti selalu event kami dan baca artikel kami lainnya, yah!