Mentoring MBKM bagi mahasiswa Kewirausahaan Polinema mulai berjalan. Mentoring memberikan manfaat besar bagi usaha mahasiswa dengan menyediakan bimbingan dari orang yang lebih berpengalaman, sehingga membantu mahasiswa memahami strategi bisnis dan pengambilan keputusan yang lebih baik.
Selain itu, mentor dapat memberikan akses ke jaringan profesional yang lebih luas, yang dapat membuka peluang kerja sama atau pendanaan. Dengan bimbingan yang tepat, mahasiswa juga dapat menghindari kesalahan umum dalam berbisnis dan meningkatkan peluang keberhasilan usaha mereka.
Selengkapnya, baca artikel ini, yah!
Latar Belakang Program
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki menyebutkan, pemerintah terus berkomitmen mendukung pertumbuhan wirausaha di Indonesia. Salah satunya melalui Entrepreneur Hub. Survei di dalam negeri maupun di Asia Tenggara sebanyak 72 persen mahasiswa ingin menjadi pengusaha.
Dia mengatakan pada 2045, di usia 100 tahun Indonesia akan menjadi empat kekuatan ekonomi besar dunia. Fakta tersebut, menjadi alasan penting bagi perguruan tinggi dalam menyiapkan generasi muda untuk menjadi entrepreneur.
Guna mendukung misi peningkatan rasio kewirausahaan menuju Indonesia emas 2045 dan menjadi empat kekuatan ekonomi besar dunia, Jurusan Teknik Informasi (JTI) POLINEMA menginisiasi program MBKM Student Entrepreneurship.
Program tersebut merupakan pemberdayaan dan bimbingan berkualitas bagi para potensi muda yang punya semangat merealisasikan ide untuk mengisi gap kewirausahaan di Indonesia, dan menciptakan entrepreneur baru.
Program Kewirausahaan MBKM JTI Polinema
Kegiatan pemberdayaan dan bimbingan berkualitas bagi para potensi muda yang punya semangat merealisasikan ide untuk mengisi gap kewirausahaan di Indonesia, dan menciptakan entrepreneur baru.
Program ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengeksekusi ide bisnis, mampu mendapatkan revenue dan mampu menjadi bisnis yang sustainable. Selain itu, juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa yang memiliki minat berwirausaha untuk mengembangkan usahanya lebih dini dan terbimbing. Serta, menangani permasalahan pengangguran yang menghasilkan lulusan intelektual.
Sebelum mendapatkan mentoring session, peserta mendapat beberapa materi. Antara lain tentang manajemen keuangan, seperti cara membuat laporan keuangan sederhana, mengelola arus kas, serta perhitungan laba dan rugi.
Mentoring Session
Praktisi melakukan mentoring kepada mahasiswa yang memiliki usaha karena mereka ingin membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan kewirausahaan dan membimbing mereka dalam menghadapi tantangan bisnis.
Melalui pengalaman dan wawasan yang dimiliki, para praktisi dapat memberikan panduan yang lebih praktis dan relevan. Biasanya, masukan yang diberikan mencakup strategi pemasaran, manajemen keuangan, pengelolaan operasional, hingga cara mengidentifikasi peluang pasar.
Selain itu, praktisi sering kali menekankan pentingnya pengembangan jaringan (networking), kepemimpinan, dan inovasi dalam menjalankan bisnis. Mereka juga memberikan tips untuk menghindari kesalahan umum yang sering dialami oleh pengusaha pemula serta membantu mahasiswa menetapkan tujuan yang realistis dan terukur.
Tujuan akhir dari mentoring ini adalah membantu mahasiswa mempercepat pertumbuhan usaha mereka dan meningkatkan peluang keberhasilan dalam jangka panjang.
Dalam sesi mentoring, praktisi biasanya memberikan masukan teknis yang sangat spesifik untuk membantu pengusaha mahasiswa menjalankan usahanya dengan lebih efisien dan efektif.
Bimbingan ini membantu mahasiswa memahami dinamika pasar, menghindari kesalahan umum, dan mempercepat proses pembelajaran. Selain itu, mentor dapat membuka jaringan bisnis yang relevan, memberikan peluang kolaborasi, dan memberi motivasi untuk terus berkembang. Dengan mentoring, mahasiswa dapat lebih percaya diri dan terarah dalam mengambil langkah untuk mengembangkan bisnis mereka.
Sesi mentoring yang berfokus pada strategi go-to-market di bawah pengawasan mentor sangat membantu mahasiswa dalam mempersiapkan peluncuran produk atau layanan mereka. Dalam sesi ini, mentor memberikan panduan mengenai analisis pasar, segmentasi target, strategi pemasaran yang efektif, serta cara mengkomunikasikan nilai produk kepada konsumen.
Mahasiswa juga diawasi dalam implementasi strategi, sehingga setiap langkah yang diambil dapat dievaluasi secara langsung. Dengan pengawasan mentor, mahasiswa dapat memperbaiki kesalahan dan menyesuaikan strategi berdasarkan umpan balik yang diterima, memperbesar peluang keberhasilan saat produk mereka masuk ke pasar.
Artikel tersebut merupakan ringkasan Mentoring MBKM. Untuk mengetahui kegiatan kami lainnya, baca artikel kami lainnya.