Banyak marketers dan owner bisnis yang sering pusing dengan penentuan social media budget yang tepat dan bisa memberi hasil maksimal tanpa harus menjadi beban di bagian finansial perusahaan.
Sebenarnya, penentu keberhasilan dalam penentuan anggaran media sosial itu bukan seberapa besar atau besarnya anggaran.
Tapi, ketepatan dalam menetapkan anggaran yang sesuai dengan tujuan spesifik dari bisnis kamu, target audiens, dan juga resources atau sumber daya yang tersedia.
Di sini, MinLup bakal memberi panduan serta tips praktis untuk mengelola dan mengalokasikan anggaran sosial media. Mari, simak!
Kini, MinLup bakal beri tahu soal faktor-faktor yang memang harus kamu pertimbangkan ketika ingin mengalokasikan budget sosial media.
Ada data yang menunjukkan jika besarannya 10% – 30% dari pengeluaran tahunan untuk anggaran ini. Tapi, harus ke manakah anggaran ini dialokasikan? Ini pertimbangan alokasinya:
- Target audiens: memfokuskan anggaran ke platform tempat audiens kamu lebih aktif.
- Sasaran bisnis: sesuai dengan tujuan awal seperti brand awareness, traffic, leads, atau peningkatan penjualan.
- Biaya produksi dan pembuatan konten: pertimbangkan anggaran untuk pembuatan dan produksi berbagai jenis konten, intensitas, dan kualitas dari kontennya. Makin berkualitas, maka semakin mahal.
- Campaign iklan: jika menjalankan campaign, maka penting memastikan sebagian anggaran untuk membelanjakannya.
- Software dan tools: jangan lupa untuk ‘mempersenjatai’ tim kamu atas software dan tools yang berguna dalam periklanan.
- Sumber daya manusia: termasuk gaji, pelatihan, dan upaya menambah pengetahuan mereka.
- Harapan ROI: memahami harapan kamu atas ROI dari media sosial agar alokasi anggarannya lebih tepat.
Harap untuk tahap perencanaan anggaran media sosial, setiap pebisnis harus tahu bahwa alokasinya berbeda di tiap industri.
Dari laman Sprinklr, alokasi anggaran yang sesuai dengan industri dikatakan efektif dan banyak memberi manfaat. Berikut ini alokasinya:
1. Teknologi
Perusahaan teknologi umumnya lebih berinvestasi untuk budget sosial media ke Twitter dan LinkedIn. Tujuannya untuk menunjukkan kepemimpinan pemikiran.
Tak heran jika mereka sering menganggarkan biaya cukup besar untuk content marketing, webinar, dan juga product launching.
2. e-Commerce dan Ritel
e-Commerce lebih baik mengalokasikan sebagian besar anggaran untuk beriklan yang berbayar pada platform seperti Instagram dan Facebook.
Selain itu, pembuatan konten dengan kemitraan bersama influencer pun menjadi pengeluaran umum.
3. Layanan B2B
Jika yang kamu miliki adalah perusahaan layanan B2B, maka alokasi social media budget yang tepat yakni fokus ke Twitter dan LinkedIn.
Pasalnya, dua platform tersebut dianggap bisa menghasilkan prospek. Soal bentuknya, bisa dengan content marketing, webinar, atau juga paid ads agar mereka tetap terhubung dengan audiens yang diinginkan.
4. Perhotelan dan Perjalanan
Bagi industri perhotelan dan perjalanan, biasanya mereka mengalokasikan anggaran media sosial ke Instagram dan Pinterest.
Pasalnya, kedua platform tersebut memang lebih menonjolkan elemen visual dari gambar yang tentu mendukung bisnis perjalanan dan perhotelan.
Sesekali, anggarannya mencakup influencer, UGC, dan juga promosi.
5. Mode & Kecantikan
Kalau industri ini memang seolah tidak bisa lepas dari platform visual seperti TikTok dan Instagram.
Jadi, tak heran jika alokasi anggarannya lebih pada kemitraan bersama influencer, product launching, dan produksi berbagai konten kreatif.
7. Properti
Apakah kamu tengah mengembangkan bisnis real estate atau properti? Sepertinya, platform Instagram dan Facebook sangat cocok buatmu.
Rata-rata pebisnis di bidang ini mengalokasikan anggarannya untuk membuat virtual tour, iklan yang tertarget, dan juga menyewa fotografer profesional untuk menunjukkan produk utamanya, yakni properti.
Dari sini perlu kamu pahami bahwa alokasi social media budget itu berbeda di setiap industri karena menyesuaikan dengan platform yang sesuai dan juga jenis konten yang diproduksi.
Jadi, jangan sembarangan mengalokasikan budget media sosial, ya!
Tips Mengelola Anggaran Media Sosial
Sekarang, mari kita masih ke dalam cara pengelolaan social media budget yang juga sekaligus merupakan tips terbaik dari MinLup. Berikut rinciannya:
1. Selaraskan KPI Media Sosial dengan Tujuan Bisnis
Nah, ini dari Hootsuite yang mengatakan kalau pengelolaan media sosial baiknya menyelaraskan dengan tujuan bisnis.
Oke, meningkatkan jumlah pengikut dan engagement itu penting dan tahu bahwa butuh budget untuk berhasil melakukannya.
Tapi, bagaimana tujuan-tujuan itu ada hubungannya dengan strategi bisnis yang lebih besar?
Jika ingin rencana anggaranmu diterima oleh pemangku kepentingan, maka sesuaikan budget dan KPI-nya dengan tujuan besar dari bisnis.
2. Kenali Audiens
Memahami demografi dan preferensi audiens juga penting jadi pertimbangan dalam pengelolaan social media budget.
Dengan ini, maka kamu bisa mengalokasikan anggaran ke platform juga format konten dengan peluang tinggi untuk engagement atau konversi.
Jika audiensmu lebih sering di TikTok atau Instagram, maka bisa meningkatkan anggaran di dua platform tersebut.
3. Analisis Data Historis
Audit sangat penting dalam perencanaan. Terutama atas performa campaign yang sebelumnya pernah kamu lakukan untuk tahu strategi apa saja yang berhasil dan masih kurang efektif.
Misalnya, ada data yang menunjukkan jika konten video bisa meningkatkan engagement sampai 50% lebih tinggi daripada gambar biasa, maka alokasinya bisa lebih banyak ke produksi dan juga promosi video.
4. Membagi Anggaran Berdasarkan Prioritas
Umumnya, anggaran akan terbagi ke dalam beberapa kategori seperti yang udah MinLup sarankan di atas.
Misalnya untuk pembuatan konten, iklan berbayar, influencer, atau bahkan untuk beli alat-alat.
Nah, di tahap pengelolaan penting untuk menyisihkan anggaran untuk mencoba berbagai strategi baru dan fitur platform yang mungkin belum muncul.
5. Investasi ke Pelatihan Tim
Media sosial itu berkembang terus dan maka dari itu, tim kamu juga penting untuk selalu up to date dengan fitur maupun trennya.
Bisa juga mengelola anggaran dengan memasukkan investasi ke pelatihan tim untuk membantu mereka lebih baik dalam membuat, memproduksi, dan mempromosikan produk maupun layanan di media sosial.
Selanjutnya, bisa juga mengelola anggaran dengan memberi tim kamu tools untuk social media.
Baik itu untuk merencanakan, menjadwalkan, sampai analisis campaign di social media. Adanya alat ini bisa berguna untuk pengelolaan media sosial lebih baik.
Pasalnya, dari tools-tools tersebut kamu bisa memantau kinerja, melakukan otomatisasi tugas, atau bahkan pengumpulan data untuk evaluasi.
Pertimbangkan juga penggunaan Template Social Media Plan by Ngalup untuk alat manajemen terbaik dalam social media budget kamu.
Sudah ada fitur penjadwalan, perencanaan, bahkan template laporan yang menarik untuk kamu gunakan.
FAQ
Berapa besaran anggaran untuk media sosial?
Kebanyakan menggunakan antara 10% – 30% dari pengeluaran tahunan suatu perusahaan untuk anggaran pemasaran.
Bagaimana menentukan anggaran sosial berbayar?
Paling aman langsung di 10% dari pendapatan tahunan saja untuk yang paling aman.
Bagaimana mengelola anggaran media berbayar?
Sebaiknya membuat rincian bulanan dan mengelolanya dari waktu ke waktu.