Tahukah kamu apa itu A/B testing social media? Apa manfaat dari melakukan hal tersebut? Hal seperti ini wajib diketahui bagi seorang marketer agar pemasarannya lewat sosial media lebih optimal.
Jangan pernah merasa puas dengan strategi marketing yang selama ini sudah kamu lakukan bersama timmu. Meskipun produk atau jasanya laku, bukan berarti tidak ada kekurangan sama sekali.
Pada artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang A/B testing untuk media sosial beserta manfaat dan cara melakukannya.
A/B Testing merupakan teknik membandingkan dua cara marketing atau lebih untuk memastikan mana cara yang lebih baik dan efektif. Itulah alasan mengapa istilah ini disebut sebagai A/B Testing.
A itu artinya strategi pertama atau awal, B strategi atau teknik lain, dan testing berarti mengetes atau menguji. Jadi, kamu harus bereksperimen untuk menentukan mana strategi marketing sosial media yang paling cocok dan memberikan untung.
Hasil dari A/B testing sosial media ini kembali lagi ke bagaimana keputusan user. Pastikan kamu tetap berkiblat pada user dalam pengambilan keputusan.
Jenis A/B Testing Sosial Media
A/B testing untuk sosial media terbagi lagi menjadi beberapa jenis yaitu:
1. A/B Testing untuk Menguji Pengalaman Pengguna
Jenis A/B Testing yang pertama adalah untuk menguji bagaimana pengalaman pengguna ketika mengunjungi konten sosial media yang sudah kamu buat sebelumnya.
Sebagai contoh, kamu membuat konten sosial media dalam versi Reels dan postingan feed mengenai cara melakukan riset keyword. Dari kedua jenis konten ini kamu bisa mengecek mana yang lebih mudah dipahami oleh audiens.
Biasanya, ketika audiens melihat sebuah konten tutorial, mereka sambil praktik untuk mencoba melakukannya. Dari hal inilah kamu bisa tahu bagaimana user berinteraksi dengan akun sosial media.
2. A/B Testing untuk Menguji Desain Konten
Saat membuka sosial media, audiens pasti melihat desain konten. Jika menarik, maka audiens akan terus membaca konten sosial media itu sampai selesai meskipun ada puluhan slide.
Pengujian A/B sosial media dalam desain ini sangat penting untuk Anda lakukan supaya mengetahui desain mana yang lebih bagus dan menarik di mata audiens.
Manfaat A/B Testing Media Sosial
Dengan melakukan A/B testing, ada berbagai manfaat yang bisa kamu dapatkan yaitu.
1. Bisa Memahami Target Audience
A/B testing bisa membuatmu lebih memahami bagaimana target audiens sosial media. Pengujian ini bisa mengetahui produk manakah yang lebih audiens sukai.
Tidak sekedar itu saja, A/B testing ini juga bisa mengetahui masalah yang dirasakan oleh pelanggan. Sebagai contoh, pelanggan membaca konten di sosial media kamu, tetapi ternyata isinya tidak lengkap.
Hal seperti ini pasti akan kamu ketahui setelah melakukan proses A/B testing.
2. Meningkatkan Engagement
Manfaat lainnya dari A/B testing sosial media adalah dapat meningkatkan engagement postingan atau akun sosial media yang sedang kamu kelola. Sebagai contoh, kamu membuat 2 konten Instagram dalam versi feed dan Reels.
Hasil pengujian nantinya bisa membuktikan mana yang interaksinya lebih tinggi. Berdasarkan hasil uji coba tersebut, kamu dapat memperbaiki strategi marketing selanjutnya agar engagement meningkat.
3. Meningkatkan Conversion Rate
Salah satu alasan mengapa kamu harus melakukan A/B testing media sosial adalah supaya conversation rate jadi meningkat. Hal ini dikarenakan kamu bisa mengamati secara langsung mana varian yang memberikan dampak lebih baik.
Pasti ada salah satu varian yang menarik bagi konsumen atau audiens. Pengguna tersebut mengklik, like, dan berkomentar pada postingan tersebut.
4. Mendapatkan Pengalaman Pengguna yang Lebih Baik
Dalam pengujian A/B testing, kamu dapat merasakan secara langsung bagaimana pengguna berinteraksi dengan postingan sosial media.
Cara A/B Testing di Sosial Media
Lalu, bagaimanakah cara melakukan A/B Testing di sosial media? Yuk, ikuti langkah-langkahnya berikut ini.
1. Menentukan Metrik dan Tujuan
Sebelum melakukan A/B testing untuk sosial media, kamu harus menentukan apa metrik dan tujuan yang ingin dicapai. Apakah ingin meningkatkan traffic? Menambah jumlah like, memperbanyak jumlah komentar atau lainnya?
Selain itu, kamu juga harus menentukan metrik yang sesuai, apakah akan menggunakan CTR (click-through rate), jumlah like, atau metrik lainnya.
Jika tujuannya hanya meningkatkan jumlah like tentu berbeda cara kerjanya dengan A/B testing yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah order.
2. Membuat Variasi
Tips A/B testing sosial media lainnya adalah dengan membuat beberapa variasi untuk melakukan pengujian. Misalnya, kamu ingin menguji warna desain konten sosial media.
Kamu bisa membuat lebih dari satu warna untuk membandingkan mana yang lebih bagus. Kalau hanya membuat satu saja, tidak berarti desain tersebut sepenuhnya disukai.
Jika ada pembandingnya, misal warna yang baru lebih banyak likenya maka konten tersebut lebih disukai oleh audiens.
3. Gunakan Sampel
Dalam melakukan A/B testing kamu perlu menyeimbangkan antara sampel dan jumlah variasi yang sebelumnya sudah kamu buat.
Kamu dapat menguji desain konten warna biru ke 100 orang dan konten warna hijau ke 100 orang. Apabila hasilnya konten warna hijau banyak yang menyukai, itu artinya warna tersebut lebih diterima.
4. Menggunakan Tools Tertentu
Kalau kamu tidak ingin repot-repot melakukan A/B testing social media secara manual, kamu bisa menggunakan bantuan tools-tools tertentu yang tersedia di internet.
Contohnya yaitu Optimizely, VWO dan Google Analytics’ Experiments. Silakan pilih tools yang cocok dan sesuai dengan kebutuhanmu.
5. Meminta Feedback dari Sampel
Cara melakukan A/B testing social media selanjutnya yang harus kamu lakukan adalah dengan meminta feedback dari sampel. Kamu bisa melakukannya dengan cara survei atau polling.
Hasil polling tersebut bisa membuka pandangan apa yang harus dilakukan selanjutnya pada konten sosial media kamu.
6. Menganalisis Hasil Uji
Setelah melakukan A/B testing, tentu saja kamu harus menganalisis hasil uji tersebut sebelum memutuskan langkah apa yang akan dilakukan untuk sosial media kamu.
Gunakan metriks yang sudah kamu tentukan sebelumnya untuk menentukan hasil testingnya. Pastikan gunakan metriks yang konsisten dalam analisis ini.
Misalnya, jika kamu sudah menentukan metriksnya adalah CTR, maka kamu tidak perlu menggunakan metriks lainnya.
Contoh A/B Testing Media Sosial Marketing
Supaya lebih paham mengenai A/B testing, berikut ini contoh penggunaannya dalam bentuk studi kasus yang bisa kamu ikuti.
Misalnya kamu ingin meningkatkan interaksi di akun Instagram perusahaan, kamu dapat membuat dua versi yaitu:
- Versi 1: Postingan dengan gambar produk yang diambil di luar ruangan dengan caption panjang yang menjelaskan fitur produk.
- Versi 2: Postingan dengan gambar produk di dalam ruangan dengan caption singkat yang menekankan cashback dan diskon khusus.
Hasil testing setelah satu minggu ternyata menunjukkan bahwa versi B mendapatkan interaksi 20% lebih banyak daripada versi A. Dari hasil tersebut kamu bisa memakai teknik marketing kedua karena jauh lebih efektif.
Demikian penjelasan selengkapnya mengenai A/B testing social media beserta cara penggunaannya.
Jangan Pusing Soal Konten, Mending Pakai Ini!
Dalam mengelola sosial media, sangat penting untuk memperhatikan konten yang ada di dalamnya.
Kamu tidak perlu pusing-pusing memikirkan konten berkualitas dan menarik audiens, serahkan saja kepada ahlinya. Ngalup.co menyediakan ribuan template sosial media plan langsung pakai.
Semua serba otomatis tanpa perlu lagi update secara manual. Audiens dan engagement pastinya akan meningkat. Dapatkan templatenya sekarang juga dengan harga terbaik.
FAQ
Berapa lama A/B testing sebaiknya dilakukan?
Sebaiknya lakukan selama satu atau dua minggu untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.
Apa saja yang diuji dalam A/B testing?
Kamu dapat menguji caption, gambar, waktu posting, dan CTA.
Sosial media apa yang bisa kamu gunakan?
Instagram, TikTok, Twitter, Facebook, dan sosial media lainnya.