Membuat bisnis plan disampaikan oleh Andina Paramitha, CEO Ngalup Collaborative Network dalam kegiatan mentoring Empower Academy. Setiap usaha harus membuat bisnis plan karena ini adalah peta jalan yang membantu merumuskan visi, strategi, dan tujuan bisnis secara jelas.
Bisnis plan juga penting untuk menarik investor, karena mereka membutuhkan gambaran yang jelas tentang bagaimana usaha akan mendapatkan keuntungan. Selain itu, bisnis plan membantu startup dalam mengelola risiko dan membuat keputusan yang lebih terukur untuk pertumbuhan jangka panjang.
Selengkapnya, baca artikel ini, yah!
Tujuan Business Plan
Tujuan membuat bisnis plan sangat penting bagi kelangsungan dan pertumbuhan sebuah bisnis, terutama bagi startup yang baru memulai. Berikut adalah tujuan utama dari pembuatan bisnis plan yang dijelaskan secara detail dan mudah dipahami:
Menentukan Arah Bisnis
Bisnis plan berfungsi sebagai panduan untuk menentukan visi, misi, dan tujuan jangka pendek serta jangka panjang sebuah bisnis. Dengan adanya rencana yang jelas, perusahaan dapat menetapkan langkah-langkah strategis yang akan diambil dan mengidentifikasi arah pertumbuhan yang diinginkan. Ini membantu bisnis tetap fokus pada tujuan utama dan menghindari penyimpangan dari rencana awal.
Menganalisis Kelayakan Bisnis
Salah satu tujuan utama dari bisnis plan adalah untuk menilai apakah ide bisnis tersebut layak untuk dijalankan. Dalam proses membuat rencana bisnis, perusahaan akan melakukan analisis pasar, kompetitor, dan kebutuhan pelanggan. Dengan demikian, bisnis plan membantu startup dalam mengevaluasi apakah produk atau layanan yang ditawarkan dapat bersaing di pasar dan menarik minat konsumen.
Membantu Mendapatkan Pendanaan
Bisnis plan sering kali digunakan untuk menarik perhatian investor, bank, atau lembaga keuangan lainnya yang tertarik memberikan pendanaan. Investor membutuhkan gambaran yang jelas tentang bagaimana bisnis akan menghasilkan keuntungan, termasuk proyeksi keuangan, strategi pemasaran, dan analisis risiko. Bisnis plan yang baik dapat meningkatkan kepercayaan investor dan memperbesar peluang startup untuk mendapatkan pendanaan.
Mengelola Risiko dan Mengantisipasi Tantangan
Dalam bisnis plan, perusahaan harus mengidentifikasi risiko-risiko yang mungkin muncul di masa depan, seperti perubahan pasar, regulasi, atau masalah operasional. Dengan adanya perencanaan risiko, perusahaan dapat lebih siap menghadapi tantangan yang mungkin timbul dan memiliki solusi yang jelas untuk mengatasinya. Ini membantu meminimalkan kerugian dan memastikan bisnis tetap berjalan sesuai rencana.
Menyusun Strategi Operasional
Bisnis plan juga bertujuan untuk menyusun strategi operasional yang mencakup struktur organisasi, sumber daya manusia, proses produksi, serta rantai pasokan. Dengan memiliki perencanaan yang jelas, startup dapat mengelola sumber daya mereka dengan lebih efisien, memastikan setiap bagian dari bisnis berjalan secara optimal. Strategi operasional yang baik akan mendukung kelancaran operasional bisnis dan memaksimalkan produktivitas.
Mengukur Perkembangan dan Kinerja
Bisnis plan tidak hanya dibuat untuk perencanaan awal, tetapi juga berfungsi sebagai alat pengukur perkembangan bisnis dari waktu ke waktu. Perusahaan dapat menggunakan rencana ini untuk mengevaluasi apakah mereka sudah mencapai tujuan yang ditetapkan atau apakah ada aspek yang perlu diperbaiki. Ini memungkinkan bisnis untuk terus beradaptasi dan menyesuaikan strategi mereka agar tetap relevan dan kompetitif di pasar.
Dengan tujuan-tujuan tersebut, bisnis plan menjadi alat penting yang dapat membantu startup mengelola bisnis dengan lebih baik, mendapatkan pendanaan, dan tumbuh secara berkelanjutan.
SMART
Ciri-ciri bisnis plan yang baik bisa diidentifikasi dengan menggunakan metode SMART, yang merupakan akronim dari Specific, Measurable, Achievable, Relevant, dan Time-bound. Metode ini membantu memastikan bahwa tujuan bisnis yang direncanakan dapat dicapai secara realistis dan terstruktur.
Berikut penjelasan masing-masing elemen SMART dalam konteks bisnis plan:
Specific (Spesifik)
Bisnis plan yang baik harus memiliki tujuan yang spesifik dan jelas. Artinya, setiap tujuan atau rencana dalam bisnis plan harus mendeskripsikan secara rinci apa yang ingin dicapai dan bagaimana caranya. Tujuan yang terlalu umum atau ambigu sulit diukur dan dicapai. Misalnya, daripada menuliskan “Meningkatkan penjualan,” lebih baik dituliskan “Meningkatkan penjualan produk A sebesar 20% dalam waktu 6 bulan melalui kampanye digital marketing.”
Measurable (Terukur)
Tujuan dalam bisnis plan harus dapat diukur, sehingga bisnis dapat mengetahui apakah mereka sudah mencapai target atau belum. Aspek terukur ini melibatkan angka atau indikator kinerja (key performance indicators/KPIs) yang jelas, seperti persentase peningkatan penjualan, jumlah pelanggan baru, atau pendapatan bulanan. Dengan indikator yang terukur, perusahaan dapat mengevaluasi kinerja secara objektif dan membuat keputusan yang lebih baik berdasarkan data.
Achievable (Dapat Dicapai)
Ciri ini menekankan bahwa tujuan dalam bisnis plan harus realistis dan dapat dicapai berdasarkan sumber daya yang ada. Menetapkan tujuan yang terlalu tinggi tanpa mempertimbangkan kapasitas bisnis, sumber daya manusia, atau kondisi pasar dapat menyebabkan kegagalan. Sebuah bisnis plan yang baik harus memperhitungkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (analisis SWOT) sehingga tujuan yang ditetapkan realistis dan sesuai dengan kemampuan bisnis.
Relevant (Relevan)
Tujuan yang relevan berarti tujuan tersebut berkaitan langsung dengan visi, misi, dan prioritas utama bisnis. Setiap langkah dalam bisnis plan harus berkontribusi terhadap pencapaian tujuan jangka panjang bisnis. Misalnya, jika fokus bisnis adalah ekspansi pasar ke luar negeri, maka tujuan seperti “Meningkatkan kehadiran di pasar internasional” akan lebih relevan daripada “Meningkatkan penjualan lokal” yang tidak mendukung rencana ekspansi.
Time-bound (Berbatas Waktu)
Setiap tujuan dalam bisnis plan harus memiliki batas waktu yang jelas untuk mencapainya. Dengan menetapkan tenggat waktu, bisnis dapat menjaga momentum dan memastikan bahwa setiap langkah yang diambil tidak berlarut-larut. Tujuan yang berbatas waktu juga membantu perusahaan dalam menetapkan prioritas dan mengukur perkembangan secara periodik.
Misalnya, tujuan “Meningkatkan pangsa pasar sebesar 10% dalam 12 bulan” memiliki batas waktu yang jelas, sehingga kemajuan dapat dipantau secara teratur.
Artikel tersebut merupakan ringkasan Membuat bisnis plan dalam kegiatan Empower Academy. Ingin tahu tips dan trik lainnya, ikuti selalu event kami dan baca artikel kami lainnya, yah!