Selamat buat kamu yang saat ini berhasil tembus hingga tahap akhir wawancara kerja, kamu resmi diterima dalam perusahaan. Namun akan lebih baik dalam fase ini, kamu tidak sekedar asal terima saja offering dari HRD. Maksudnya di sini kamu perlu tahu bagaimana cara nego gaji supaya dapat memperoleh nominal yang lebih besar.
Iya MinLup paham beberapa dari kamu yang masih baru dalam dunia kerja pasti merasa ragu untuk melakukannya. Tenang saja dalam artikel berikut, MinLup luruskan semuanya. Selain itu MinLup juga akan jelaskan seperti apa cara nego gaji yang baik.
Memangnya Boleh Menegosiasikan Gaji ?
Pada dasarnya Gallup membeberkan bahwa gaji merupakan informasi paling utama yang akan dilihat oleh pencari kerja.
Namun sayangnya sebagaimana data dari Entrepreneur menyatakan bahwa pelamar terutama yang masih fresh graduate justru enggan melakukan itu. Alasannya berangkat dari berbagai faktor berikut :
- Merasa tidak percaya diri untuk masuk dalam proses negosiasi lebih lanjut
- Khawatir mendapatkan penilaian buruk dari HRD maupun user seperti arogan, terlalu percaya diri, atau bahkan tidak tahu diri.
Padahal kenyataannya tidaklah seburuk yang kamu bayangkan demikian. Glints memberikan fakta bahwa staf HRD sangat terbuka untuk mendiskusikan soal gaji dengan pelamar. Ini adalah grafik hasil survei pembuktiannya :
Jadi kamu tidak usah lagi overthinking akan mendapatkan cap buruk karena dalam dunia profesional bukan merupakan hal yang tabu. Walaupun demikian bukan berarti kamu bisa seenaknya sendiri.
Ingat bahwa masalah gaji tetaplah cukup sensitif dalam perusahaan sehingga kamu perlu mempelajari cara nego gaji yang sopan. HRD memang terbuka soal ini tapi bukan berarti mereka tidak akan tersinggung kalau kamu tidak punya etika saat melakukannya.
Oleh karena itulah mengenai cara nego gaji tersebut akan MinLup bahas lebih dalam dalam poin tersendiri.
Sepenting Apa Menegosiasikan Gaji?
Pembahasannya sebelumnya telah menerangkan dengan jelas bahwa boleh-boleh saja negosiasi gaji. Akan tetapi MinLup yakin beberapa dari kamu masih ada yang kurang yakin. Sedikit banyak pasti akan muncul pertanyaan “ buat apa tahu cara nego gaji, Min? Daripada ribet-ribet bersyukur saja sama yang sudah dikasih.”
Kalau kamu memiliki persepsi demikian maka mari perhatikan beberapa alasan mengapa menegosiasikan gaji itu penting di bawah ini :
1. Berefek Pada Nominal yang Kamu Terima Ke Depannya
Tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan karir yang telah kamu capai dalam suatu perusahaan salah satunya terlihat dari besaran gaji. Pada dasarnya perusahaan akan memberikan kenaikan secara rutin untuk masing-masing karyawannya setiap jangka waktu tertentu.
Dengan demikian kalau kamu memahami cara nego gaji saat offering dengan benar maka peluang kamu memperoleh gaji awal yang lebih tinggi juga lebih besar. Dari nominal awal yang demikian maka nantinya besaran gaji yang kamu terima akan semakin tinggi lagi setelah memperoleh kenaikan.
Times of India menyebut bahwa pribadi yang mempunya percaya diri pada dasarnya akan lebih dihormati. Itulah mengapa kepercayaan diri yang turut menentukan seberapa positif orang lain memperlakukan kamu.
Hal tersebut juga berlaku dalam cara nego gaji. Selama kamu memang memiliki bukti yang valid tentang kompetensimu maka mengharapkan hal yang lebih baik bukan berarti tidak bersyukur. Justru karena tahu bahwa kamu memiliki kualitas bagus, kamu harusnya akan mengerti balas jasa seperti apa yang sepadan.
Kapan Waktu Negosiasi Gaji yang Tepat ?
Sebelum masuk ke pembahasan inti tentang cara nego gaji, masalah timing begitu krusial untuk diperhatikan. Masalahnya akan percuma saja kamu sudah belajar ini dan itu tapi tidak pada momen yang tepat. Akhirnya malah berpotensi menimbulkan konflik yang tidak perlu dengan HRD.
Maka dari itu, Indeed melansir bahwa bernegosiasi soal gaji paling cocok pada waktu-waktu berikut ini :
1. Ketika Perusahaan Memberikan Posisi Baru di Luar Latar Belakang Pengalaman dan Kemampuanmu.
Mendapatkan posisi yang belum kamu familiar sama sekali soal job desk-nya bisa dibilang bagaikan 2 sisi koin. Kamu berpeluang mempelajari hal baru untuk menambah skill baru.
Namun di sisi lain tidak mudah harus menangani pekerjaan yang belum kamu kuasai tapi dengan tekanan yang sama levelnya dengan yang sudah berpengalaman. Oleh karenanya menghadapi situasi seperti itu maka kamu berhak sekali bernegosiasi soal gaji.
Kalau kamu menanyakan kira-kira boleh nego gaji berapa persen jika konteksnya akan menghadapi job desk yang semacam itu? Kurang lebih sebagai acuan, kamu sebaiknya mengajukan pada angka 10%. Persentase ini bisa naik lagi kalau ternyata kamu diwajibkan dinas di kota lain karena mempertimbangkan biaya hidup di sana.
2. Ketika Kamu Mempunyai Bukti Valid Atas Performa Kerjamu
Seperti yang sudah disebutkan bahwa kamu berhak mengajukan kenaikan gaji jika kamu punya bukti valid. Bukti yang terkait dengan performamu memang mengalami peningkatan dalam jabatan yang kamu pegang saat ini.
Jika negosiasi kamu sampaikan dalam kondisi yang demikian maka angka yang paling masuk akal untuk nego gaji offering letter itu adalah pada rentang 3-5%.
3. Saat Memperoleh Kenaikan Jabatan
Jabatan yang semakin tinggi maka tugas dan tanggung jawabnya semakin luas, makin banyak yang akan ditangani. Dengan demikian kenaikan gaji yang setimpal merupakan hak yang wajib kamu perjuangkan. Rata-rata persentase yang sekiranya cocok dalam meminta kenaikan gaji dalam situasi ini adalah 10-20%.
Namun sebelum menyebut suatu angka, perhatikan dulu seberapa jauh level kamu dipromosikannya. Jika kenaikan jabatannya ternyata belum terlalu signifikan dari sebelumnya maka jangan mengajukan kenaikan yang terlalu besar. Kamu baru bisa melakukan itu apabila kamu benar-benar naik posisi yang lebih strategis.
4. Pada Waktu Beralih Karir
Beralih karir meskipun sama-sama menghadapi keadaan selayaknya poin nomor 1 tapi cara nego gaji sangat berbeda. Pada poin nomor 1, kamu pindah ke posisi yang sama sekali baru atas keputusan perusahaan.
Sedangkan dalam beralih karir, kamu melakukannya atas kehendak sendiri dan biasanya juga sudah resign dari perusahaan lama. Dapat dikatakan kamu kembali lagi menjadi “ fresh graduate” karena belum ada pengalaman sama sekali dalam bidang yang baru.
Jadi kamu tidak bisa asal bernegosiasi soal gaji di sini, perlu ada riset yang kamu lakukan soal :
- Berapa gaji yang karir barumu terima dalam wilayah tersebut?
- Siapa orang yang bekerja di industri yang sejenis dengan karir barumu? Ini untuk mencari informasi berapa gaji yang dia peroleh kurang lebihnya.
Kembali lagi ke masalah timing, sebaiknya urungkan niatmu bernegosiasi apabila :
- Kamu sudah menerima penawaran dari HRD sebelumnya. Tidak mungkin bukan gaji langsung direvisi dalam waktu yang berdekatan dengan saat kamu setuju dengan penawarannya?
- HRD sudah menyampaikan bahwa itu sudah merupakan penawaran maksimal yang mereka bisa berikan.
- Tidak ada parameter yang jelas mengapa perusahaan harus mengabulkan kenaikan gaji yang kamu ajukan.
Tips Sukses dalam Nego Gaji
Beginilah beberapa tips sebagai cara nego gaji yang benar untuk meningkatkan peluang pengajuanmu diterima oleh perusahaan :
1. Membuat Persiapan Dengan Matang
Tidak ada yang namanya kemenangan dengan modal nekat. Persiapan yang matang mutlak kamu butuhkan untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi.
Prinsip ini pun berlaku dalam cara nego gaji saat interview seperti yang MinLup kutip dari New York State Department of Labor. Jangan harap negosiasimu berjalan lancar jika kamu tidak memiliki persiapan sama sekali. Lantas, apa sajakah yang harus kamu persiapkan?
- Data tentang seluk beluk perusahaan. Mulai dari lokasi, taraf perusahaan, dan bagaimana pencapaiannya selama mengarungi kerasnya dunia bisnis. Memperoleh data-data itu akan sangat berguna sebagai acuan yang logis mengenai estimasi rentang gaji yang bisa perusahaan berikan.
- Data mengenai rata-rata gaji yang biasanya akan didapatkan oleh seseorang dalam jabatan yang akan kamu tempati.
- Bukti yang valid mengenai kompetensimu berdasarkan kemampuan dan pengalaman. Apakah benar-benar layak mendapatkan gaji pada nominal tersebut?
- Penetapan rentang gaji yang sekiranya dengan kemampuan perusahaan sesuai riset yang kamu lakukan sebelum ini. Nanti pada saat proses negosiasi berlangsung, mulailah dari batas yang paling tinggi dan HRD tentu akan berusaha menurunkannya. Dalam hal ini pastikan kamu juga sudah punya toleransi negosiasi.
2. Latihlah Cara Bicaramu
Poin-poin yang akan dinegosiasikan itu penting tapi jangan lupa cara nego gaji berdasarkan bagaimana kamu menyampaikannya secara verbal tidak kalah krusial. Penyampaianmu menentukan seberapa baik kamu akan mampu meyakinkan HRD bahwa poin-poin yang kamu ajukan memang logis.
Jadi sebelum bernegosiasi, latihlah dulu cara bicaramu. Sebaiknya libatkan juga anggota keluarga maupun teman dekat untuk menilai apakah gaya bahasa yang kamu sampaikan sudah bagus dan terlihat percaya diri.
3. Jangan Terburu-Buru Ambil Keputusan
Saat HRD sudah menyatakan kamu sudah diterima dan memberikan penawaran harga, jangan terlalu cepat mengatakan iya. Biasanya HRD dalam hal ini memberikan tenggat waktu buat kamu mempertimbangkan. Gunakan tenggat tersebut sebaik-baiknya dalam cara nego gaji untuk menentukan apakah nilai tersebut sepadan buat kamu.
Jika ternyata belum memenuhi ekspektasi maka segera lakukan riset untuk mengajukan nominal yang dapat menjadi win win solution.
4. Pertimbangkan Bentuk Kompensasi Secara Menyeluruh
Jangan sampai lupa kalau kompensasi yang perusahaan berikan atas jerih payah karyawannya bukan hanya gaji pokok. Masih ada bentuk-bentuk yang lain seperti :
- Jadwal kerja yang lebih fleksibel
- Bonus-bonus tunjangan
- Kesempatan karir yang lebih berprospek bagus, dsb.
Kamu perlu pikirkan bentuk-bentuk lain tersebut sebagai tambahan dalam cara nego gaji. Terutama apabila kamu melihat perusahaan tidak memberikan ruang yang cukup dalam kompensasi yang berbentuk uang tunai.
5. Perhatikan Situasi Sebelum Memulai Percakapan Soal Gaji
Poin kelima ini teramat penting diperhatikan khususnya pada cara nego gaji fresh graduate. Etikanya saat kamu memperoleh briefing dari HRD terkait penerimaan karyawan baru, jangan kamu yang memulai membahas soal gaji. Biarkan mereka yang memulai topik tersebut, kamu nanti tinggal menanggapinya saja.
Hal yang sama juga berlaku nanti di situasi lain, kamu memperoleh pengarahan HRD terkait promosi maupun pemindahan ke cabang lain.
Kamu baru boleh berinisiatif memulai pembicaraan soal gaji setelah kamu merasa :
- Sudah bekerja selama 2-3 tahun dengan performa yang bagus.
- Dari pihak HRD maupun atasanmu tidak memberikan respon apapun soal performamu tersebut.
Untuk memperkuat negosiasi, bawalah bukti otentik mengenai kontribusi-kontribusi bagus yang telah kamu berikn buat perusahaan.
6. Tetap Sopan Dalam Bersikap
Meskipun saat pengajuan kenaikan, statusmu merupakan karyawan lama, sopan santun tetap harus kamu jaga pada cara nego gaji. Baik itu sopan dalam kata-kata maupun bahasa tubuh yang kamu tunjukkan kepada HRD maupun atasanmu.
Sebisa mungkin pakailah kata-kata yang formal dan tertata dengan rapi. Di samping itu dalam mengemukakan maksudmu ini jangan sampai kamu memberikan kesan memaksa/menekan meskipun kamu punya bukti yang kuat.
Sementara mengenai bahasa tubuh, idealnya kamu atur sebagai sebagai berikut :
- Usahakan tanganmu jangan terlalu banyak bergerak selama berbicara dengan HRD atau atasan.
- Posisikan badanmu selalu tegap, tidak membungkuk atau bersandar di kursi.
- Jangan pernah sekali-sekali menyilangkan kaki
- Bicaralah sambil menatap mata dan sesekali berikan senyuman.
7. Perhitungkan Baik-Baik Masalah Gaji Kotor dan Gaji Bersihnya
Bagi kamu yang mungkin masih asing dengan kedua istilah itu, begini perbedaannya :
- Gaji kotor merupakan nominal gaji yang masih dipotong buat keperluan lain seperti pajak, BPJS, dan tunjangan-tunjangan sejenis.
- Gaji bersih adalah nominal yang sudah fix akan masuk ke dalam rekening bankmu.
Dalam cara nego gaji ke atasan, lihatlah berdasarkan nominal bersih yang HRD informasikan. Apakah dengan jumlah segitu sudah cukup buat keperluanmu sehari-hari?
Contoh Kalimat Nego Gaji
Sebenarnya menyusun kata-kata pada cara nego gaji akan lebih baik kalau kamu buat memakai gaya bahasamu sendiri. Tujuannya supaya kamu dapat berbicara dengan lebih nyaman tanpa ada rasa canggung.
Namun bagi beberapa orang, menyusun kata-kata adalah hal yang menyulitkan. Buat orang-orang dengan situasi tersebut, MinLup akan berikan beberapa contohnya untuk mempermudah kamu mempraktikkan cara nego gaji via chat, cara nego gaji via email, maupun nego gaji lewat wa
Contoh Kalimat 1
“Terima kasih untuk penawaran yang Bapak/Ibu ajukan. Saya memang sangat tertarik bergabung dengan perusahaan ini karena sesuai dengan nilai-nilai yang saya anut.
Namun mohon maaf sebelumnya, Bapak/Ibu, menurut data-data yang telah saya riset, secara umum gaji pada jabatan tersebut berada di kisaran [sebut nominal].
Tanpa mengurangi rasa hormat, apakah kira-kira saya juga bisa memperoleh nominal tersebut?”
Contoh Kalimat 2
Saya mengucapkan terimakasih atas ketertarikan Bapak/Ibu untuk bergabung sebagai salah satu karyawan perusahaan. Di sisi lain saya juga sangat berminat dengan pekerjaan dan perusahaan ini. Namun mohon maaf sebelumnya, saat ini saya pun sedang dalam proses negosiasi di perusahaan lain pada jabatan yang serupa
Apabila Bapak/Ibu berkenan, saya ingin memperoleh [sebut nominal] sebagai gaji saya. Saya akan lebih mudah membuat keputusan jika Bapak/Ibu menyetujui usulan tersebut.”
Persiapan yang matang merupakan aspek terpenting dalam cara nego gaji . Kalau kamu sudah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik maka akan lebih mudah mengantisipasi segala pertanyaan yang mungkin diajukan HRD dan atasanmu. Itulah tips mudah dalam minta naik gaji ke perusahaanmu, jangan lupa untuk terus ikuti artikel terbaru dari Ngalup seputar dunia kerja, bisnis dan produktivitas.
FAQ
Kapan waktu yang tepat untuk melakukan negosiasi gaji?
- Ketika Perusahaan Memberikan Posisi Baru di Luar Latar Belakang Pengalaman dan Kemampuanmu.
- Ketika Kamu Mempunyai Bukti Valid Atas Performa Kerjamu
- Saat Memperoleh Kenaikan Jabatan
- Pada Waktu Beralih Karir
Apakah gaji harus naik setiap tahun?
Sesuai dengan UU Cipta Kerja no 11 Tahun 2020 hanya menyebutkan bahwa pengusaha sebaiknya menaikan upah secara berkala. Tidak disebutkan secara spesifik durasinya.