Kepemimpinan Tim: Jenis, Contoh Penerapan dan Tantangannya

Photo of author
Written By ngalup

Artikel ini telah diterbitkan oleh
Ngalup Collaborative Network.

Highlights
  • Tidak ada gaya kepemimpinan yang paling benar, adanya hanya gaya yang paling sesuai dengan kebutuhan tim.
  • Kepemimpinan tim harus adaptif, karena cara memimpin di tim kreatif tentu berbeda dengan di lingkungan militer.
  • Peran pemimpin mencakup mengawasi aktivitas hingga menetapkan target.

Apa Gaya Kepemimpinan Tim?

Gaya kepemimpinan adalah cara yang digunakan pemimpin untuk mengarahkan sebuah tim. 

Setiap tim memiliki kebutuhan yang berbeda, sehingga gaya kepemimpinan tidak bisa dipukul rata.

Cara memimpin yang efektif di lingkungan militer tentu tidak cocok diterapkan pada tim kreatif atau startup, begitu pun sebaliknya. 

Karena itulah muncul berbagai gaya kepemimpinan, masing-masing dengan fungsi yang berbeda. 

Hal ini juga menegaskan bahwa tidak ada gaya kepemimpinan yang paling baik secara universal, tetapi yang ada hanyalah gaya yang paling tepat untuk kondisi tim tertentu.

Perbedaan Pemimpin dan Kepemimpinan

Istilah pemimpin dan kepemimpinan sering terdengar bergantian, namun keduanya memiliki makna yang berbeda. 

Pemimpin adalah pada individu yang menduduki posisi formal dalam suatu struktur organisasi dan memiliki wewenang untuk mengambil keputusan. 

Sementara itu, kepemimpinan dalam tim adalah kualitas atau kemampuan yang dimiliki seseorang untuk memengaruhi dan membimbing orang lain.

Berikut perbedaannya:

AspekPemimpinKepemimpinan
DefinisiOrang dengan jabatan formalKemampuan memengaruhi dan menginspirasi
JabatanWajib adaTidak tergantung jabatan
Sumber kekuatanWewenang resmiKemampuan memengaruhi 
Diakui karenaPosisiKualitas 

Jenis Gaya Kepemimpinan Tim

Pada dasarnya tidak ada gaya kepemimpinan yang paling baik, karena yang terpenting adalah harus sesuai penggunaannya dengan kondisi dan kebutuhan tim. 

Ternyata banyak jenis kepemimpinan tim, berikut daftar serta contoh penerapannya:

1. Kepemimpinan Transformasional

Gaya kepemimpinan ini menonjolkan kemampuan pemimpin untuk menginspirasi tim mencapai potensi terbaiknya. 

Kelebihannya yaitu dapat menciptakan motivasi tinggi dan mendorong inovasi dalam tim. 

Pemimpin bekerja dengan memahami kekuatan individu dan membantu mereka berkembang. 

Contoh penerapan:

Pemimpin memotivasi tim untuk beradaptasi dengan teknologi baru dan membangun budaya kerja yang lebih maju.

2. Kepemimpinan Delegatif

Gaya kepemimpinan tim satu ini dikenal juga dengan sebutan laissez-faire menekankan pada kepercayaan penuh kepada anggota tim untuk mengambil inisiatif. 

Pemimpin bekerja secara lepas tangan, jadi memberikan ruang untuk kebebasan individu. Kelebihannya adalah mendorong kemandirian. 

Namun gaya ini membutuhkan anggota tim yang disiplin. Jika tidak diawasi dengan baik, potensi kebingungan peran dapat muncul.

Contoh penerapan:

Di tim kreatif seperti desainer atau engineer senior yang sudah ahli, sehingga mereka dapat menghasilkan hasil kreatif tanpa banyak batasan.

3. Kepemimpinan Otoritatif

Kepemimpinan otoritatif dikenal sebagai gaya kepemimpinan yang mengarahkan. Pemimpin menunjukkan arah sambil memberikan bimbingan kepada setiap anggota tim. 

Pemimpin harus mengenali karakter tiap orang dan menyesuaikan arahan agar mereka berkembang. 

Tantangannya adalah menjaga keseimbangan agar tidak berubah menjadi micromanagement.

Contoh penerapan:

Cocok untuk memimpin tim baru yang membutuhkan arahan jelas, misalnya saat membentuk divisi baru dalam perusahaan.

4. Kepemimpinan Birokratis

Kepemimpinan birokratis adalah kepemimpinan tim yang mewajibkan setiap anggota tim menjalankan tugas sesuai aturan dan deskripsi pekerjaan.

Artinya, lebih sedikit ruang untuk kolaborasi atau kreativitas. Gaya ini cocok untuk industri yang sangat diatur, seperti industri keuangan, kesehatan, atau pemerintahan. 

Contoh penerapan:

Seorang kepala bagian keuangan di bank mengecek setiap laporan agar sesuai prosedur audit.

5. Kepemimpinan Transaksional

Kepemimpinan transaksional bekerja berdasarkan sistem penghargaan dan hukuman. 

Pemimpin menetapkan target yang jelas lalu memberikan imbalan sesuai kinerja atau konsekuensi jika target tidak tercapai. 

Gaya ini pas untuk situasi yang membutuhkan kepatuhan. Namun jika terlalu kaku, dapat menurunkan motivasi intrinsik karyawan.

Contoh penerapan: 

Ideal untuk lingkungan operasional seperti produksi atau sales yang bekerja berdasarkan KPI terukur.

6. Kepemimpinan Partisipatif

Kepemimpinan partisipatif atau kepemimpinan demokratif mengajak anggota tim terlibat dalam proses pengambilan keputusan. 

Pemimpin bekerja dengan membuka ruang diskusi, mendengarkan masukan, dan berbagi tanggung jawab. 

Tantangannya proses bisa jadi lebih lambat, terutama jika tim bekerja jarak jauh. 

Contoh penerapan: 

Saat sesi brainstorming produk baru dan membutuhkan input dari berbagai divisi.

7. Kepemimpinan Melayani

Tipe kepemimpinan tim satu ini menempatkan kebutuhan anggota tim sebagai prioritas utama. 

Pemimpin melayani dan membantu tim mencapai keberhasilan bersama-sama. Kelebihannya, karyawan bisa lebih loyal karena menekankan pemberdayaan, bukan instruksi.

Contoh penerapan: 

Di perusahaan yang mengutamakan kesejahteraan karyawan, misalnya pemimpin memberikan dukungan personal kepada anggota tim yang merasa stres.

Peran Pemimpin dalam Tim

Pemimpin memiliki banyak peran dalam mengelola tim. Jika kamu baru ditunjuk untuk mengelola tim, berikut peran yang akan diampu:

  1. Mengawasi semua aktivitas dan memastikan tugas berjalan sesuai rencana.
  2. Menentukan cara terbaik untuk menyelesaikan tugas.
  3. Menyampaikan informasi kepada anggota tim dari manajemen.
  4. Mengelola tugas dan jadwal anggota tim.
  5. Menentukan target yang harus dicapai oleh anggota tim.

Tantangan dalam Mengelola Tim dan Cara Mengatasinya

Menjadi pemimpin tidak mudah, karena kamu berurusan dengan banyak anggota. Tidak heran dalam menjalankan kepemimpinan, biasanya terdapat sejumlah tantangan. Adapun berbagai tantangan yang mungkin muncul serta cara mengatasinya yaitu:

1. Kurangnya Kolaborasi

Kurangnya kolaborasi dapat membuat pekerjaan lebih sulit selesai. Biasanya ini terjadi karena perbedaan karakter antar anggota tim.

Sebagai pemimpin, kamu bisa kenali akar penyebab masalah dan bangun hubungan personal untuk meningkatkan kepercayaan.

2. Anggota Tim Tidak Memahami Tujuan

Anggota tim yang tidak memahami tujuan akan sulit bekerja maksimal. Hal ini sering terjadi di startup, di mana pemimpin mengambil sebagian besar keputusan.

Jadi coba tetapkan visi yang jelas dan pastikan semua anggota tim memahami tujuan jangka pendek maupun jangka panjang.

3. Anggota Tim Tidak Mengikuti Instruksi

Kadang anggota tim mengabaikan instruksi atau tidak menyelesaikan tugas sesuai rencana, akibatnya tugas terbengkalai. Kamu bisa berikan instruksi yang jelas dan sediakan feedback yang konstruktif.

4. Anggota Tim Kehilangan Motivasi

Tim yang kehilangan motivasi cenderung menunjukkan produktivitas menurun. Penyebabnya bisa dari masalah pribadi, stres, atau rasa keterasingan di tempat kerja.

Cara mengatasinya bisa dengan menciptakan lingkungan yang mendukung keterlibatan, misalnya mengajak setiap anggota tim untuk memberikan pendapat.

FAQ

Apa saja 4 gaya kepemimpinan?

Empat gaya kepemimpinan tim yaitu kepemimpinan otokratis, demokratis, lepas tangan, dan transformatif. Masing-masing digunakan tergantung konteks, jadi tidak ada gaya kepemimpinan yang buruk atau lebih baik dari yang lain.

Apa saja 5 level leadership?

Terdapat lima level kepemimpinan yang dikenal sesuai teori Maxwell, yaitu Position, Permission, Production, People Development, dan Pinnacle. Setiap level menunjukkan tingkat pengaruh seorang pemimpin, mulai dari sekadar jabatan hingga ikut membentuk karakter pada dirinya sendiri.

Apa tugas pemimpin tim?

Pemimpin tim bertugas memberi arahan dan memastikan setiap anggota menuju tujuan bersama. Mereka juga yang mengoordinasikan pekerjaan, memantau progres, dan mengatasi hambatan yang dialami tim.

Mau Pelajari Lebih Banyak soal Kepemimpinan Tim?

Memahami jenis-jenis kepemimpinan, cara menerapkannya, hingga tantangan yang mungkin muncul adalah langkah penting untuk jadi pemimpin yang lebih efektif. Tapi perjalanan meningkatkan kemampuan leadership nggak berhenti sampai di teori saja — kamu perlu terus belajar dan memperkaya insight.

Di Ngalup.co, kamu bisa menemukan berbagai artikel, program, dan materi yang membahas pengembangan tim, leadership style modern, sampai strategi menghadapi tantangan di lingkungan kerja. Semua informasi ini bisa jadi bekal awal untuk membangun kepemimpinan yang lebih kuat dan berdampak.

Kunjungi Ngalup.co untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan temukan insight yang bisa bantu kamu berkembang sebagai pemimpin tim.