Membuat brand dan menawarkan produk berkualitas saja belum cukup untuk bikin bisnis sukses. Kamu perlu membuat marketing plan yang baik supaya bisa memasarkannya secara efektif.
Masih awam sama marketing plan dan cara membuatnya? Nah, MinLup bakal kasih penjelasan untuk membantu kamu memahami. Jadi, simak lebih lanjut, ya.
Apa itu Marketing Plan?
Marketing plan adalah suatu dokumen yang digunakan oleh bisnis untuk melaksanakan strategi pemasaran. Isinya meliputi garis besar strategi pemasaran, promosi, analisis kompetitif, dan sebagainya.
Marketing plan atau rencana pemasaran mencakup suatu periode tertentu, yang biasanya berupa tahunan.
Perbedaan Strategi Pemasaran dan Marketing Plan
Terkadang, pemula dapat keliru menganggap rencana pemasaran sama dengan strategi pemasaran. Padahal, keduanya berbeda.
Rencana pemasaran bisa berisi lebih dari satu strategi pemasaran dan berfungsi untuk menghubungkan setiap strategi, sehingga sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
Biar lebih jelas, mari simak perbedaannya dari berbagai aspek. Sebagai berikut:
1. Definisi
Strategi pemasaran merupakan gambaran dari visi marketing bisnis dalam jangka panjang.
Sedangkan, rencana pemasaran mendeskripsikan tindakan dan taktik konkrit yang digunakan oleh perusahaan untuk melaksanakan strategi pemasaran serta mencapai tujuan.
2. Tujuan
Strategi pemasaran memiliki tujuan untuk menyelaraskan tujuan marketing dengan visi perusahaan. Sementara itu, rencana pemasaran bertujuan untuk mengembangkan langkah-langkah spesifik guna merealisasikan tujuan pemasaran.
3. Fokus
Perbedaan selanjutnya terletak dari hal yang menjadi fokus utama. Strategi marketing lebih berfokus pada tujuan campaign, metode komunikasi, target audiens, dan analisis kompetitor.
Sedangkan rencana pemasaran fokus kepada penerapan metode dan rencana pelaksanaan berbagai langkah taktis untuk meraih tujuan marketing.
Tujuan Marketing Plan
Rencana pemasaran bertujuan untuk memaparkan berbagai strategi secara terorganisir. Dengan begitu, dapat membantu kamu dalam melacak dan mengukur tingkat keberhasilan pemasaran.
Selain itu, rencana pemasaran juga memungkinkan alokasi anggaran kampanye marketing secara efektif.
Perusahaan juga bisa membuat marketing plan untuk kebutuhan atau tujuan tertentu, seperti:
- Merilis produk atau layanan baru.
- Menjalankan kampanye pada berbagai kanal marketing, meliputi email marketing, media cetak, TV, dan media sosial.
- Mengukur tingkat kesuksesan strategi marketing dalam kurun waktu tertentu.
- Mengimplementasikan iklan berbayar.
Cara Membuat Marketing Plan
Setelah paham mengenai tujuan rencana pemasaran, kini saatnya kamu belajar cara membuatnya. Ikuti 8 langkah berikut untuk membuat marketing plan buat bisnismu:
1. Tentukan Visi dan Misi Bisnis
Langkah pertama dalam pembuatan rencana pemasaran adalah menentukan visi dan misi.
Meskipun misi biasanya khusus untuk bagian pemasaran, misi tersebut hendaknya tetap mencerminkan visi utama bisnis. Idealnya, misi bersifat spesifik supaya strategi pemasaran lebih terarah.
2. Menentukan KPI untuk Misi yang Ditentukan
KPI merupakan metrik-metrik individual yang mengukur berbagai elemen dari kegiatan marketing. KPI dapat membantu kamu menetapkan tujuan jangka pendek dalam misi.
Selain itu, KPI juga mengkomunikasikan progres dari upaya untuk mencapai misi yang sudah kamu tentukan sebelumnya.
Sebagai contoh, perusahaanmu menetapkan tujuan untuk menarik audiens. Maka, kamu bisa mengukur tingkat keberhasilannya dengan memantau organic page view.
3. Mengidentifikasi Buyer Personas
Buyer persona merujuk pada gambaran mengenai siapa target pasar dari bisnismu. Maksud dari target pasar yaitu orang yang ingin kamu tarik untuk menjadi pembeli.
Nah, cara efektif untuk menentukannya yaitu melalui riset pasar dan membuat buyer persona. Adapun gambaran dalam buyer persona bisa meliputi usia, lokasi, jenis kelamin, dan profesi.
Akan lebih bagus lagi jika kamu bisa membangun buyer persona secara jelas dan mendetail. Gunanya yaitu untuk membantu pelaksanaan strategi marketing dan mendorong hasil sesuai ekspektasi.
Berikut beberapa pertanyaan yang perlu kamu temukan jawabannya untuk mendapatkan gambaran lebih spesifik tentang target pasar bisnismu:
- Di mana mereka mencari informasi?
- Keyword apa yang mereka masukkan ke mesin pencari?
- Kapan mereka paling aktif pada media sosial?
- Bagaimana cara pembayaran yang paling mereka sukai?
- Apa konten favorit mereka?
4. Menggambarkan Strategi Konten
Dewasa ini ada berbagai jenis kanal dan konten yang tersedia. Jadi, kamu perlu memilih dengan bijak jenis kanal dan konten apa saja yang akan digunakan, Tambahkan juga penjelasan bagaimana rencana penggunaannya.
Dalam memilih, sebaiknya pertimbangkan kanal mana yang paling sesuai untuk menarik perhatian target pasar.
Inilah kamu perlu mengenali target pasar terlebih dahulu. Jika langkah sebelumnya sudah kamu lakukan dengan baik, maka kamu bisa mengetahui kanal mana yang sering dikunjungi oleh target pasar dan konten seperti apa yang mereka sukai.
Selanjutnya, kamu bisa menyusun strategi konten. Mulai dari menentukan frekuensi pembuatan konten baru, apakah harus harian, mingguan, atau bulanan.
Kemudian, buat konten yang menarik lalu distribusikan ke berbagai kanal pilihanmu, misalnya Instagram, Facebook, dan YouTube.
5. Tentukan Hal yang Tidak Perlu Dikerjakan
Selain memaparkan apa saja yang tim marketing perlu perhatikan, rencana pemasaran juga bisa menjelaskan hal-hal yang tidak perlu dilakukan.
Nah, kamu bisa mencantumkan pada bagian ini jika ada aspek lain dalam bisnis yang tidak mendukung dalam rencana pemasaran.
Omisi ini membantu untuk mempertegas misi, buyer persona, KPI, dan konten. Selain itu, pembuatan bagian ini khususnya penting bagi stakeholder karena membantu mereka memahami alasan pembuatan suatu keputusan.
6. Tentukan Anggaran Marketing
Bagian ini memberikan gambaran mengenai berbagai pengeluaran yang kamu perlukan untuk menjalankan strategi marketing. Mulai dari perekrutan karyawan, sponsor, hingga berbagai biaya lainnya.
Dalam menentukan alokasi anggaran, kamu perlu mempertimbangkan strategi mana yang mampu memberikan dampak terbesar.
7. Mengidentifikasi Kompetitor
Termasuk bagian penting dalam marketing adalah mengenali kompetitor bisnismu. Maka, kamu perlu melakukan riset mengenai kompetitor dalam industri dan mengidentifikasi masing-masing kompetitor.
Langkah ini akan membantu kamu untuk mengetahui bagaimana cara kompetitor menarik pembeli. Nah, dari situ kamu bisa mulai menggali strategi marketing kompetitor secara lebih detail.
8. Merencanakan Kegiatan Marketing
Setelah selesai menyusun marketing plan, kamu bisa mulai menentukan kegiatan yang harus dilakukan dan siapa yang bertanggung jawab melaksanakannya.
Rencana kegiatan sebaiknya juga meliputi taktik dan metode spesifik yang akan bisnis kamu gunakan untuk memasarkan produk.
Contoh Marketing Plan
Menyimak teori saja rasanya belum cukup? Kalau begitu, kamu belajar langsung dari contoh marketing plan yang MinLup kutip dari Oberlo berikut:
Brand: Lush
Lush merupakan brand kesehatan dan perawatan diri. Brand ini memiliki marketing plan komprehensif yang mencakup beberapa produk, penempatan, serta kalender pemasaran. Berikut rencana pemasaran dari Lush:
- Visi: menyediakan pengalaman layanan pelanggan terbaik, sambil memelihara keindahan lingkungan tempat kita tinggal, bekerja, dan bermain.
- Segmentasi (buyer persona):
- Kriteria geografis: urban
- Kriteria demografis: mayoritas wanita, usia 18 – 35 tahun, tingkat penghasilan sedang hingga tinggi, profesi dan pendidikan bervariasi
- Kriteria psikologis: mencari gaya hidup yang etis, mencari produk berkualitas dan alami untuk menjaga kesehatan, aktif pada media sosial, dan berbelanja dengan pertimbangan.
- Kriteria perilaku: kebanyakan secara rutin (penggunaan harian).
Sekian pembahasan kita tentang marketing plan. Sebagai tambahan, pelaksanaan rencana pemasaran perlu kamu imbangi dengan analisis pemasaran. Dengan begitu, kamu bisa mengecek tingkat efektivitas dan melakukan peningkatan.