Apa itu Mentoring? Fungsi, Metode, Contoh dan Caranya 

Photo of author
Written By ngalup

Artikel ini telah diterbitkan oleh
Ngalup Collaborative Network.

Memang dunia kerja itu keras sehingga bagi karyawan yang baru bergabung dengan perusahaan harus bisa mempelajari segalanya sesuatunya sendiri. Namun  belajar sendiri sudah tentu akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dapat memahami sistem kerja perusahaan. Dengan demikian, idealnya perlu diterapkan mentoring.  

MinLup yakin kamu sudah cukup familiar dengan istilah tersebut tapi mungkin hanya dari permukaan saja. Oleh karena itulah, artikel ini akan mengupas tuntas soal konsep mentoring secara lebih mendalam sebagai berikut : 

Apa Itu Mentoring ?

mentoring adalah

Mentoring adalah tindakan yang dilakukan oleh seorang mentor membantu proses pembelajaran mentee (anak bimbingan). Membantu dalam hal ini maksudnya mentor memberikan penjelasan terkait suatu hal sampai mentee memahaminya dengan baik. 

Tidak berhenti sampai di situ, mentoring artinya juga turut mendampingi dalam proses pembelajaran. Memastikan apakah sudah benar-benar mengerti apa yang telah disampaikan sekaligus menolong mentee apabila mengalami kesulitan. 

Secara umum, format  proses mentoring tidaklah harus selalu berbentuk formal yang berjalan dalam tata cara yang terstruktur. Bisa pula berbentuk informal yang lebih santai sehingga kesannya seperti teman mengobrol dan berbagi. 

Perbedaan Training, Coaching, dan Mentoring

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai mentoring, MinLup rasa beberapa dari kamu mungkin  ada yang masih rancu dengan istilah lain yang mirip. Contohnya seperti dengan istilah training dan coaching.

Maka dari itu, berikut adalah poin-poin perbedaannya berdasarkan nextup.id

Aspek PembedaMentoringCoachingTraining
Cakupan tanggung jawabMemberikan bimbingan (lebih banyak lewat lisan) secara menyeluruh baik pada aspek teknis maupun nonteknis. 
Harapannya, mentee mampu mencapai tujuannya secara profesional maupun pribadi 
Memberikan bimbingan yang porsinya lebih banyak lewat tindakan supaya orang yang dilatih mampu mencapai tujuan yang spesifik. 
Konsepnya sejalan dengan mentoring sehingga adakalanya kedua hal tersebut digabungkan. 
Hanya sebagai penyampai suatu materi yang dibutuhkan untuk menaikkan ketrampilan teknis. 
Tidak sampai melakukan pendampingan yang dalam seperti mentoring dan coaching.
Contoh situasi yang membutuhkanBusinessman pemula memulai bisnis dari nol   dan membutuhkan bimbingan yang lebih berpengalaman,Businessman berkeinginan meraih  tujuan bisnis yang spesifik. 
Misalnya : menaikkan  penjualan produk, meningkatkan efisiensi sistem operasi,  memperbesar jangkauan pasar, dll. 
Businessman yang mau mencari tahu lebih lanjut update-update terbaru soal industri yang digeluti. 

Fungsi Mentoring

fungsi mentoring

Berdasarkan  bagian “ apa itu mentoring ?” sebutkan, adanya mentoring membuat seseorang yang masih awam dapat memahami suatu hal dengan lebih cepat. Namun tidak berhenti sampai di situ saja, masih banyak  manfaat mentoring lainnya yaitu : 

1. Memfasilitasi Kamu Melakukan Learning By Doing

Lemon learning  menuturkan 75% orang akan lebih cepat mempelajari sesuatu sambil mempraktikannya langsung. 

Namun sistem semacam ini tidak akan bisa kamu laksanakan seorang diri dalam lingkup dunia kerja. Apalagi jika cakupan pekerjaanya sudah melibatkan sistem yang komplek seperti pada sistem mesin atau kelistrikan dalam pabrik.

Itulah mengapa mentoring menjadi penting agar ada yang memonitor supaya kamu tidak sampai melakukan kesalahan. 

Jangan khawatir kamu akan merepotkan karena idealnya mentor yang profesional akan dengan senang hati mengajarimu sampai bisa..  

2. Memperluas Perspektif Dalam Membuat Keputusan

Beberapa dari kamu mungkin bertanya-tanya, ada keterkaitan apa antara  perspektif yang luas seseorang dengan mentoring

Alasannya karena  salah satu tujuan mentoring itu sendiri untuk memberikan nasihat dan mengingatkan  anak bimbingannya berpikir matang-matang sebelum ambil keputusan.  Tidak gegabah, benar-benar sudah kamu perkirakan dampaknya jangka pendek maupun panjang. 

3. Membantu Menggali Potensi-Potensi yang Terpendam

Sejatinya banyak potensi yang terpendam dalam diri, masalahnya kamu tidak menyadari itu. Sehubungan dengan permasalahan tersebut, pentingnya mentoring hadir menolong  kamu menemukan potensi sejati tersebut. 

Selama proses mentoring berlangsung, pembimbing yang bagus seharusnya tidak sekedar berbagi ilmu tapi juga mengobservasi lebih dalam soal anak bimbingannya. Baik itu observasi soal nilai plus maupun minus yang ada untuk kemudian mengomunikasikannya.

Harapannya dengan informasi tersebut, anak bimbingan semakin mengenal dirinya sendiri supaya semakin mengoptimalkan nilai plus dan memperbaiki nilai minusnya. 

4. Memberikan Semangat dan Motivasi

Tidak selamanya dalam pekerjaan maupun kehidupan sehari-hari, apa yang kamu inginkan tercapai. Mengalami kondisi demikian akan membuat kamu sedikit banyak akan mulai ragu dan kebingungan.  

Jika suatu saat menghadapi hal seperti ini, adanya mentoring akan semakin kamu rasakan krusial karena mereka yang akan berusaha memberikan motivasi. Dengan begitu, kamu tidak sampai kehilangan semangat juang.

Metode Mentoring

Metode pelaksanaan mentoring terbagi menjadi 6 jenis yaitu : 

1. Secara Empat Mata

Sesuai namanya, dalam metode pertama ini hanya ada 1 mentor dan 1 mentee saja. Kondisi yang membuat pembimbingan dapat berjalan dengan lebih fokus dan intensif.  

2. Dalam Grup

Berbanding terbalik dengan yang sebelumnya, mentoring berikut melibatkan mentee dalam jumlah yang lebih banyak yang minimal didampingi oleh 1 orang mentor. Ada kata “minimal” karena bisa jadi jumlahnya akan bertambah menyesuaikan jumlah mentee

Dengan banyaknya peserta membuat sifatnya jadi tidak seintensif dan sedalam one on one. Namun mentee tetap dapat memperoleh manfaat pembelajaran lewat interaksi dengan rekan-rekan lainnya.  

3. Pembimbingan Oleh Sesama Rekan Kerja 

Merupakan metode yang pembimbingannya dilakukan oleh orang yang lebih berpengalaman sesuai dengan bidang kerjamu. Maka dari itu secara umum yang menjadi mentor masih sesama rekan kerja dari departemen atau divisi yang sama dengan kamu. 

4. Mentoring Jarak Jauh

Berangkat dari masa pandemi yang mobilitas serba terbatas, muncul aplikasi-aplikasi digital untuk tatap muka dari manapun dan kapanpun. Seiring dengan berakhirnya pandemi, aplikasi tersebut tetap digunakan pada berbagai event termasuk untuk pembimbingan sehingga lebih fleksibel. 

5. Pembimbingan Terbalik

Disebut terbalik karena biasanya yang menjadi pembimbing adalah orang yang umurnya sudah cukup senior. Akan tetapi di sini yang menjadi mentor justru yang usianya lebih muda. Contohnya untuk membantu mengajari memakai teknologi terbaru. 

Contoh Mentoring

contoh mentoring

Supaya kamu semakin mengerti bagaimana proses mentoring terlaksana maka bisa melihat contoh kegiatan mentoring di sekolah dari youth.gov ini

“Tujuan yang ingin dicapai oleh mentoring: belajar berdasarkan basic  yang positif dan akademi terapan terhadap sikap, kemampuan, dan perilaku. Penerapannya adalah lewat : 

  • Mengembangkan konsep matematika dasar, membaca, dan megekspresikan kemampuan kreatif.
  • Meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan menangani masalah
  • Mengembangkan individu mampu menilai diri secara kemampuan akademis maupun area-area lainnya yang membutuhkan pelatihan dan pendidikan lebih lanjut
  • Mengakses akomodasi pembelajaran belajar secara spesifik saat seorang individu berada di sekolah.
  • Mengembangkan pengetahuan tentang akomodasi yang wajar yang dapat peserta didik minta dan kendalikan dalam pengaturan pendidikan, termasuk akomodasi dalam penilaian.
  • Mengidentifikasi staf pendukung transisi perencanaan pembelajaran dengan kualitas yang memadai. 

Cara Mentoring yang Baik

Mentoring yang berkualitas bagus tidak terjadi hanya dari sisi mentor saja tapi faktor mentee turut berpengaruh. Oleh karenanya, poin pembahasan ini akan memaparkan dari kedua sisis

Dari Sisi Mentee

Mentee mengambil peran menentukan kualitas mentoring berdasarkan bagaimana ia mampu menemukan mentor yang benar-benar kompeten. Maka dari itu beginilah cara menemukan mentor tersebut menurut NPR.org

  1. Rumuskan Tujuanmu Dengan Spesifik 

Hal yang paling utama agar kamu bisa memperoleh mentor yang berkualitas, ketahui dulu apa tujuanmu. Apa nilai-nilai positif  yang ingin kamu peroleh setelah mengikuti proses bimbingan tersebut secara jangka pendek maupun panjang. 

Semakin kamu bisa merumuskannya dengan spesifik, akan semakin mudah  menilai karakteristik mentor yang sesuai. 

  1. Riset Mentor-Mentor yang Potensial

Dengan kehadiran beraneka ragam media sosial maka menemukan siapa pembimbing yang tepat untuk mentoring  bukan lagi hal yang sulit.  Terlebih sekarang sudah ada linkedin yang merupakan media sosial khusus para profesional untuk mencari lowongan kerja maupun membagikan nilai-nilai positifnya. 

Terlepas dari itu, sebaiknya kamu juga mulai memperhatikan orang-orang di sekelilingmu yang sudah kamu kenal. Bisa jadi ada yang cocok menjadi mentor. Kamu tidak perlu susah payah berkenalan sehingga proses pembimbingan akan lebih cepat terlaksana. 

  1. Posisikan Ekspektasimu Agar Tidak Kecewa

Memang salah satu manfaat mempunyai mentor adalah peluang memperoleh koneksi darinya terkait berbagai informasi akan lebih luas. Misalnya informasi soal lowongan pekerjaan yang cocok dengan bakat dan minatmu.

Meskipun demikian jangan berekspektasi terlalu tinggi kalau orang yang kamu pilih sebagai mentor mampu melakukan itu. Ingat tugas utamanya tetaplah membimbing dan membagikan ilmu, bukan menjadi pihak yang akan mencarikanmu pekerjaan.  Ini penting untuk kamu perhatikan supaya tidak kecewa. 

  1. Mulai Mengontak Mentor 

Oleh karena kamu meriset di media sosial maka normalnya bila menemukan mentor yang sekiranya tepat, kamu akan mengontaknya lewat media sosial tersebut. Di samping itu, kamu dapat menghubungi lewat e-mail atau lebih bagus kalau memperoleh nomor pribadinya.

Dalam mengontak, pastikan kamu telah menyampaikan dengan jelas mengapa kamu tertarik menjadikan orang tersebut pembimbing untuk mentoring. Namun ingat jangan memaksa sehingga di akhir kalimat, jangan lupa tanyakan apakah kira-kira mereka bersedia. 

Tidak kalah pentingnya supaya kamu perhatikan adalah menjaga etika. Gunakan bahasa yang santun dan formal serta kalau memang merespon pesanmu terlalu lama, jangan follow up terlalu sering. Kalau memang pada akhirnya tidak ada respon, segera cari yang lain. 

  1. Rajin Mencatat Selama Proses Mentoring

Otak manusia pada dasarnya terbatas yang ditunjukkan dengan seringnya melupakan hal-hal yang penting. Terbukti dari riset yang learning guild lakukan bahwa hanya dalam waktu 1 jam, seseorang rata-rata telah melupakan 50% informasi yang telah ia terima. 

Persentase tersebut akan terus berkembang seiring berjalannya waktu menjadi 70% setelah 1 hari dan mencapai 90% setelah 1 minggu. Ilustrasi jelasnya dalam grafik berikut : 

Dengan kecenderungan semacam itu maka selama menjalani bimbingan, selalulah membawa catatan. Jadi apabila ada yang lupa, kamu bisa segera mengecek catatan untuk kembali menyegarkan ingatan.

  1. Selalu Terbuka Dengan Kritik dan Saran

Menerima kritik dan saran tidaklah menyenangkan karena pada dasarnya ada ego dalam diri setiap manusia. Namun mau tidak mau kalau kamu berniat menjadi pribadi yang lebih baik, memiliki sikap berjiwa besar dan berlapang dada adalah mutlak. 

Kamu dengan terbuka menerima apa yang menjadi kesalahan dan nilai minus dan berkomitmen memperbaikinya.

Dari Sisi Mentor

Bagi kamu yang mendapat kepercayaan menjadi mentor, jangan sampai kamu mengecewakan orang yang memintanya. Kamu memiliki tanggung jawab yang besar untuk membantu mereka. Dengan demikian, kamu harus mengerti bagaimana menjadi pembimbing yang baik sesuai dengan yang dilansir oleh Business Daily News :

  1. Tahu Kapan Harus Berbicara dan Mendengarkan

Berikan ruang kepada anak bimbinganmu untuk pada akhirnya merekalah yang menjadi pengambil keputusan, mentor hanya sebatas memberi nasihat. Jangan terlalu memaksakan keinginan atau pendapatmu sendiri ke dalam rencana mereka. 

Sebaliknya justru kamu harus lebih sering menggali mengenai ide, harapan, atau keinginan mereka. Namun apabila ternyata anak bimbinganmu masih merasa canggung atau malu membicarakan isi pikiran dan hati mereka berarti mereka belum terlalu percaya padamu.

Di sinilah yang akan menjadi tantanganmu, bagaimana membangun kepercayaan secara bertahap agar mereka merasa nyaman bercerita. Interaksi 2 arah yang hidup adalah kunci efektivitas hubungan antara mentor dengan anak bimbingannya. 

  1. Berikan Kritik yang Membangun

Ada kalanya dalam proses mentoring , kamu harus memberikan teguran atas kesalahan yang anak bimbing lakukan. Di sisi lain timbul kekhawatiran apabila nanti mereka merasa tersinggung. 

Tenang saja , ada alternatif cara supaya kamu dapat menegur tanpa membuat mereka merasa terintimidasi yaitu : 

  • Ceritakan pengalamanmu yang pernah melakukan kesalahan yang sejenis anak bimbinganmu lakukan. Jika mereka dapat menangkap maksudmu dengan baik maka seharusnya akan mengerti agar tidak mengulangi kesalahanmu beserta apa alasan yang mendasarinya. 
  • Jangan hanya mengutarakan kekurangan dan kekurangan , apresiasilah peningkatan yang telah mereka capai. Selanjutnya secara perlahan berikan saran-saran agar kualitas pekerjaan mereka meningkat. 

Tidak perlu cemas apabila ternyata setelah kamu tegur secara halus seperti 2 cara di atas, anak bimbinganmu tetap menunjukkan respon yang tidak enak. Tetap berikan support dengan kata-kata yang menyenangkan dan bila perlu kamu selipkan humor  untuk mencairkan suasan supaya anak bimbinganmu bersedia mendengarkan lagi.

  1. Berempatilah

Penting menjadi mentor  untuk berempati dengan anak bimbinganmu, memahami seperti apa perspektif dan perasaan mereka. Jika mereka sedang memiliki hari yang buruk, kamu seharusnya dapat merasakan energi mereka dan berusaha untuk membantu mereka melewatinya.

Cara berempati memang tidak ada ilmu pastinya, tetapi teta bisa kamu latih supaya kepekaan sosialmu semakin terasah. Tidak mudah? Sudah pasti karena effort yang kamu keluarkan akan lebih banyak dan melelahkan, misalnya : 

  • Mendengarkan lebih banyak
  • Lebih proaktif terhadap kebutuhan orang lain
  • Tetap berusaha menghargai pemikiran dan opini yang berlawanan
  • Berusaha menekan sikap judgemental.
  • Terus menambah wawasan supaya tidak sampai merespon dengan salah seperti toxic positivity
  1. Tunjukkan Teladan yang Baik

Anak bimbinganmu selain belajar lewat apa yang mereka praktikan juga dari  mengamati dan belajar dari kata-kata dan tindakan yang kamu lakukan. Contohnya jika kamu mengalami suatu masalah, anak bimbinganmu akan  melihat bagaimana kamu memberikan respon.

Kalau respon yang mereka lihat dari kamu tidak tepat maka mereka akan jadi susah untuk percaya kompetensimu sebagai mentor . Alasannya karena apa yang kamu katakan dengan apa yang kamu perbuat tidak cocok. 

  1. Akui Kesalahanmu

Meskipun posisimu adalah mentor, kamu tetaplah manusia biasa yang tidak sempurna sehingga rawan jatuh dalam kesalahan. Jangan gengsi apabila kamu mengakui kesalahan karena justru sikap berjiwa besar akan membuat anak bimbinganmu merasa respect.  

Melihat mentoring yang begitu luar biasa buat perkembangan diri maka kamu harus sangat berhati-hati memilih orang. Orang yang cakap pada suatu bidang belum tentu cocok membimbing kamu karena ini juga masalah karakter bukan kepintaran semata. 

Dapatkan tren dan informasi terbaru yang dapat membantumu mencapai kesuksesan dalam karir dan bisnis. Untuk tetap terhubung dengan informasi terbaru seputar karir, dunia kerja, produktivitas, bisnis, dan startup, jangan lupa untuk selalu mengunjungi Artikel Ngalup.co.

Kunjungi situs Ngalup.co dan langgani buletin kami untuk mendapatkan artikel-artikel terbaru, tips, dan wawasan yang akan membantumu meraih kesuksesan

FAQ

Apakah mentoring wajib?

Tidak wajib karena kembali lagi tergantung pada kebijakan perusahaan.

Apa manfaat mentoring bagi karyawan?

Membuat karyawan dapat lebih memahami sistem kerja perusahaan dengan lebih baik dan lebih cepat. 

Apa saja kegiatan mentoring?

Kegiatan mentoring mengacu pada American Psychological Association  terdiri atas berbagai tahap : 

  • Tahap inisiasi, saling mengenal satu sama lain antara mentor dan mentee
  • Tahap kultivasi , mentor mulai membagikan pengalaman dan nilai-nilai yang ia punya.