Bagi Anda yang belum pernah masuk ke dalam dunia kerja, sedikit banyak pasti pernah mendengar istilah resign yang berarti mengundurkan diri. Namun supaya Anda tahunya tidak itu saja, artikel berikut akan menjelaskannya secara lebih mendalam. Tidak hanya tentang resign kerja adalah seperti apa tapi juga alasan, cara mengajukan, dsb.
Pengertian Resign Kerja
Jadi sebenarnya apa itu resign kerja? Ini merupakan sebuah kondisi di mana seorang karyawan ingin berhenti dari perusahaan tempat ia bekerja sekarang secara sukarela. Status karyawan di sini tidak berkutat pada posisi staf saja karena yang sudah berada pada posisi manager sekalipun bisa saja resign.
Dengan kata lain dapat dikatakan resign kerja adalah saat seorang karyawan memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya sehingga ia tidak lagi terikat pada kewajibannya. Namun tentunya, ini juga akan membawa konsekuensi di mana ia tidak berhak lagi menerima gaji, tunjangan, asuransi, dll untuk ke depannya.
Berdasarkan konsekuensi itulah mengapa kalau nantinya Anda menjadi seorang karyawan, harus mempertimbangkan matang-matang sebelum resign.
Alasan Resign Kerja
Memangnya apa sajakah alasan-alasan yang membuat resign kerja adalah jalan yang harus ditempuh? Berikut adalah penjelasannya secara rinci :
Memperoleh Offering / Penawaran yang Jauh Lebih Menggiurkan
Faktor paling utama yang paling umum mendorong seseorang melakukan resign kerja adalah masalah gaji. Nantinya Anda juga pasti merasakan kalau sudah punya suatu skill, pasti ingin dihargai lebih. Belum lagi kalau Anda juga sudah berkeluarga, nominal gaji menjadi semakin krusial.
Oleh karena itulah, biasanya seorang karyawan yang berencana resign pasti akan berusaha mencari perusahaan baru yang mampu memberi lebih. Tidak soal memberi gaji saja tapi juga privilege-privilege lainnya yang tidak ia peroleh di perusahaan lama.
Tidak perlu merasa tidak enak karena ini sudah menyangkut masalah profesionalitas Sebagai pekerja yang kompeten, Anda berhak untuk membicarakan dan menegosiasikan masalah gaji dengan bagian HRD dan atasan Anda.
Justru bisa jadi karena adanya penawaran yang lebih baik dari perusahaan lain, perusahaan lama jadi tersadar untuk membuat Anda bertahan. Misalnya dengan mencoba menawarkan kenaikan honor, jabatan , dan fasilitas lainnya.
Fakta bahwa memang gaji menjadi pendorong utama resign kerja adalah makin dipertegas berdasarkan survei dari katadata.co.id. Survei tersebut menyatakan 64,9% karyawan dalam kategori generasi Z tidak ragu untuk resign apabila gajinya tidak worth it.
Ingin Beralih Karir
Bisa jadi Anda sebagai karyawan sudah mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan tapi setelah dijalani tidak seindah yang dibayangkan. Anda mulai merasa jenuh dan baru menyadari pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan apa yang Anda minati.
Dalam keadaan seperti itu resign kerja adalah sah-sah saja untuk dilakukan. Namun perlu Anda ingat. Konteksnya di sini adalah beralih kepada karir yang belum ada dasar pengetahuannya. Dengan demikian pastikan Anda sudah benar-benar menguasai ilmu yang dibutuhkan.
Misalnya Anda sekarang bekerja sebagai seorang teknisi mesin karena memang dulunya dari latar belakang SMK/S1 Teknik Mesin. Namun pada perjalanannya, Anda tertarik berkarir sebagai seorang social media specialist.
Pada saat-saat seperti inilah, Anda harus mencari tempat pelatihan yang tepat yang benar-benar dapat membekali Anda dengan skill-skill yang memadai. Untuk itulah, Practiclass dari Ngalup adalah pilihan yang tepat bagi Anda yang saat ini memiliki kebutuhan tersebut..
Tidak hanya ada kelas untuk belajar menjadi social media specialist tapi juga kelas-kelas lainnya seperti sales, technical support specialist, dan content creator. Ngalup sudah menjamin setiap mentor benar-benar merupakan orang yang sudah ahli dan berpengalaman di bidangnya.
Jadi jangan sampai kelewatan kesempatan emas ini untuk Anda bisa segera meraih karir yang Anda idam-idamkan.
Berhubungan Dengan Komitmen Setelah Membina Keluarga
Dalam kasus ini banyak terjadi khususnya pada kaum hawa yang sudah memiliki anak. Ia ingin fokus mencurahkan seluruh waktunya untuk mengasuh sang buah hati. Untuk itulah resign kerja adalah jalan yang memungkinkan hal tersebut.
Kalau memang Anda sudah bulat dengan keputusan ini dan sudah mempertimbangkan segala konsekuensinya maka silakan lakukan. Perusahaan pada umumnya sudah sangat memaklumi posisi semacam itu sehingga tidak akan menahan-nahan Anda lebih lama.
Masalah Fisik
Sebenarnya sudah ada aturan yang mewajibkan perusahaan khususnya yang bergerak di bidang industri untuk menjaga kebersihan tempat kerjanya. Sebagaimana yang tertuang dengan jelas dalam permenkes no 70 tahun 2016.
Namun sayang pada pelaksanaannya, aturan tinggal aturan. Banyak sekali industri yang asal-asalan dalam mengatur sistem prosesnya sehingga timbul pencemaran seperti pencemaran udara.
Keadaan semacam itu tentunya tidak akan bagus buat kesehatan pekerja dari industri tersebut. Bayangkan misalnya Anda bekerja di industri power plant bertenaga uap yang dipanaskan oleh batu bara. Akibat debu batu bara yang tidak ditangani dengan baik membuat Anda setiap harus menghirupnya.
Meskipun sudah ada APD tetap saja kalau polutannya banyak tetap akan dapat berakibat buruh pada tubuh Anda. Kalau sudah sampai sakit, selain bekerja tidak optimal, Anda sendiri pun juga tidak akan optimal menjalani sektor kehidupan yang lainnya.
Jika Anda telah berada pada fase sakit-sakitan ini maka resign kerja adalah memang langkah yang harus ditempuh supaya kesehatan tidak semakin memburuk.
Merasa Stuck
Seiring berjalannya waktu kalau dalam bekerja hanya melakukan itu-itu saja setiap harinya pasti akan mengalami kebosanan. Segala sesuatunya sudah Anda pahami dan tidak ada yang bisa Anda pelajari lagi. Mau berinovasi terhalang oleh kebijakan-kebijakan perusahaan.
Anda tidak boleh berlama-lama dalam perusahaan yang semacam itu terlepas mungkin sudah merasa sangat nyaman. Jangan sampai masa muda Anda untuk mengembangkan potensi lebih lagi malah jadi terbuang sia-sia karena perusahaan yang tidak memadai.
Jangan takut untuk resign kerja adalah tekad yang harus Anda pegang dengan teguh. Percayalah akan ada perusahaan yang jauh lebih baik.
Meneruskan Studi
Kalau memang Anda berencana meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi seperti S2 dan S3, melakukan resign kerja adalah jadi tidak masalah. Justru apabila nantinya Anda berhasil menamatkannya, peluang untuk langsung dapat jabatan yang bagus juga lebih tinggi.
Memang bisa sambil kerja, sambil kuliah tapi tidak semua orang mampu melakukan itu. Terlebih kalau jurusan yang Anda pilih merupakan jurusan yang sulit sehingga tidak memungkinkan diselingi dengan beban pekerjaan.
Merusak Keseimbangan Kehidupan
Terlepas sudah ada UU Cipta Kerja No.11 Tahun 2020 yang menyatakan bahwa durasi jam kerja di Indonesia adalah 7-8 jam untuk 1 harinya. Akan tetapi lagi-lagi banyak sekali perusahaan yang tidak mematuhinya. Sering membuat karyawannya bekerja overtime dengan upah yang tidak layak.
Bayangkan misalnya Anda menjadi karyawan yang setiap hari bekerja dari jam 08:00-20:00. Anda pulang ke rumah sudah pasti dalam kondisi yang sangat lelah, malas untuk melakukan aktivitas lain. Akhirnya cuma bisa tidur dan esok paginya harus kerja lagi.
Rutinitas begini tidaklah sehat karena pekerjaan Anda malah jadi merusak aspek-aspek kehidupan lainnya sebagai seorang manusia. Bagi Anda yang mungkin sekarang berada dalam posisi ini maka resign kerja adalah jalan yang tepat. Namun sebelumnya
Harus Beralih Tempat Tinggal Ke Kota Lain
Oleh karena 1 dan lain hal membuat Anda harus pindah ke kota lain, sudah tentu tidak mungkin bukan bertahan di tempat kerja yang lama? Terlebih apabila jarak antara domisili baru dengan tempat kerja tersebut sangat jauh.
Masih memungkinkan untuk bekerja dari jauh kalau perusahaan bersangkutan menerapkan sistem WFH. Sayangnya kalau memang tidak bisa, mau tidak mau resign kerja adalah opsi yang harus Anda tempuh.
Sudah Punya Bisnis Sendiri
Perlu Anda pahami baik-baik bahwa konteks sudah punya bisnis sendiri di sini adalah bisnis yang sudah berkembang. Setiap bulan selalu ada customer yang mau menggunakan jasa Anda sehingga penghasilan relatif lancar. Jika sudah berhasil mencapai taraf ini maka resign kerja adalah pintu yang terbuka lebar.
Sebaliknya apabila bisnis Anda masih baru merintis dan penghasilannya masih tak menentu, sebaiknya jangan mengundurkan diri dahulu.
Merasa Tidak Nyaman Dengan Work Culture yang Dibentuk Oleh Perusahaan
Setiap perusahaan memiliki kebijakannya sendiri-sendiri dalam mengatur segala kegiatan operasionalnya. Beda kebijakan tersebut akan membuat SOP dan bagaimana sistem kerja dari perusahaan juga akan bervariasi.
Sebagai contohnya ada perusahaan yang memberikan batasan yang jelas antara orang yang jabatannya sudah masuk manajemen dengan yang masih staf. Namun ada juga perusahaan yang lebih fleksibel sehingga antara manajemen dengan staf bisa saling berbaur.
Dengan demikian culture shock, tidak hanya akan dapat Anda alami saat bepergian ke wilayah lain tapi juga bisa terjadi di tempat kerja. Memang benar kalau menghadapi lingkungan kerja baru, Anda wajib mampu beradaptasi.
Tetapi perlu Anda camkan bahwa adaptasi bukan berarti Anda harus memaksakan diri untuk mengompromikan segala hal. Tidak akan sehat kalau Anda setiap harinya menahan “uneg-uneg” karena budaya kerja yang tidak sesuai dengan prinsip yang Anda anut.
Anda sangat berhak menyampaikan kritik dan saran kepada HRD mengenai apa-apa yang membuat Anda kurang nyaman. Namun apabila ternyata gayung tidak bersambut baik maka resign kerja adalah opsi yang cukup masuk akal.
Oleh karena itulah sebaiknya sebelum menerima tawaran pekerjaan, Anda lakukan riset mendalam dulu seperti apa budaya kerjanya. Baik itu dengan mencari informasi dari kenalan maupun lewat ulasan-ulasan di internet.
Partner Kerja yang Seperti Serigala Berbulu Domba
Lingkungan kerja yang tidak menyenangkan tidak hanya terbentuk karena aturan perusahaan tapi juga dari perilaku teman-teman kerja. Bahu cuma ada 2 tapi harus menahan beratnya beban kerja ditambah menghadapi teman penjilat dan atasan yang sewenang-wenang.
Orang sekuat apapun mentalnya kalau rutinitasnya harus berurusan dengan ketoksikan semacam itu lama-lama pasti akan runtuh juga. Kalau mental sudah capek maka fisik pun juga akan ikut terpengaruh.
Kesehatan mental dan fisik Anda itu prioritas segalanya, uang bisa Anda cari, mental yang rusak belum tentu bisa kembali seperti semula. Jadi resign kerja adalah sebagai langkah menolong diri sendiri
Baca juga: Ini Bedanya Side Hustle dan Kerja Sampingan
Cara Mengajukan Resign Kerja
Dalam ranah profesional bekerja di perusahaan, segala sesuatu ada aturannya termasuk mengajukan resign kerja adalah salah satunya. Tidak bisa Anda sembarangan langsung keluar begitu saja.
Maka dari itu, jika Anda merencanakan resign, sebaiknya lakukan langkah-langkah di bawah ini :
Diskusikan Dengan Atasan
Mengenai masalah pengunduran diri seyogyanya Anda sampaikan pada atasan khususnya atasan yang bertanggung jawab langsung.
Jadi misal Anda berposisi sebagai staf produksi maka sampaikan itu kepada supervisor, begitu pula seterusnya. Ceritakan pertimbangan-pertimbangan yang membuat Anda pada akhirnya melihat resign kerja adalah jalannya.
Hanya atasan yang memiliki kewenangan untuk mengetahui rencana Anda untuk resign. Jangan pernah ceritakan kepada teman kerja supaya tidak berisiko timbul-timbul gosip.
Jangan Mendadak Memberi Tahu
Etikanya memberi tahu bahwa Anda akan resign kerja adalah 1 bulan sebelumnya. Jangan pernah mendadak karena justru akan merepotkan perusahaan untuk mencari pengganti Anda. Setidaknya dengan 1 bulan, masih ada waktu untuk seleksi dan melatih calon pengganti Anda.
Baca juga: Lay off Adalah: Penyebab, Pesangon dan Tips Terhindarnya
Buat Surat Resign
Jika memang tekad Anda sudah bulat, segera sampaikan secara formal permohonan pengunduran diri dalam bentuk surat kepada direktur perusahaan.
Adapun informasi-informasi yang harus tersampaikan dalam surat tersebut meliputi :
- Kapan tanggal dan bulan yang Anda tentukan untuk tidak aktif lagi dari perusahaan
- Ucapan terimakasih kepada atasan yang telah membantu dan mengarahkan selama ini dalam pekerjaan.
- Alasan mengapa mengajukan resign.
- Tanda tangan Anda
Supaya Anda memperoleh gambaran yang lebih jelas, begini contoh surat pengunduran diri yang baik
Mojokerto, 20 September 2018
Yth. Direktur PT Sinergy Power Source
Bapak Daud Soebroto
Di Tempat
Saya Steven Santiago sebagai salah satu karyawan di PT Sinergy Power Source berposisi quality control water treatment plant. Melalui surat ini saya menyatakan ingin mengajukan pengunduran diri pada tanggal 20 Oktober 2018i.
Adapun alasan yang mendasari saya untuk mengundurkan diri adalah masalah kesehatan yang membuat saya tidak akan optimal untuk bekerja di sini.
Saya berterimakasih atas bimbingan dan arahannya selama 1 tahun saya bekerja di Sinergy Power Source. Mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kesalahan yang pernah saya lakukan.
Demikian surat dari saya ini saya sampaika. Mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan. Atas perhatian Bapak, saya ucapkan terimakasih
Hormat saya,
(Kolom tanda tangan )
Steven Santiago
Tetap Tunjukkan Performa Maksimal
Waktu pengunduran diri yang tinggal menghitung hari tidak menjadi alasan kualitas kerja Anda jadi asal-asalan. Sebagai bentuk profesionalitas, Anda wajib jaga performa kerja sebaik-baiknya.
Selain sebagai bentuk respect terhadap perusahaan, ini juga penting agar citra Anda tetap positif untuk perkembangan karir selanjutnya.
Segera Kembalikan Fasilitas Kantor yang Diterima
Jangan lupa jika selama ini Anda dalam bekerja memperoleh fasilitas tambahan dari kantor seperti laptop, smartphone, dsb segera kembalikan. Secepatnya segera urus proses pengembalian agar nanti Anda tidak kelabakan mendekati hari H pengunduran diri.
Ucapkan Salam Perpisahan
Masuk baik-baik keluar juga harus baik-baik. Semarah apapun Anda terhadap atasan atau teman kerja yang pernah menyakiti, tetaplah berpamitan dengan mereka. Di samping melatih hati Anda untuk mudah memaafkan, berpamitan juga supaya jangan sampai mereka memberikan kesan buruk pada Anda.resign kerja adalah hak setiap karyawan tapi tentu Anda tidak boleh gegabah melakukannya. Tenangkan diri supaya jangan memutuskan sesuatu karena emosi sesaat. Ujungnya tidak akan berakhir baik buat diri Anda.