Lanskap marketing B2B dan B2C sudah pasti hal yang berbeda. Maka dari itu, butuh penyesuaian strategi social media marketing B2B untuk mengembangkan bisnis dengan jenis ini.
Yap, B2B itu dapat sebutan lain sebagai Business to Business. Bukan lagi Business to Consumer (B2C).
Jika B2C mengambil fokus untuk meningkatkan awareness, jangkauan kepada semua audiens selagi mungkin, dan menggelontorkan upaya maksimal agar semakin terkenal, B2B sangat berbeda dari itu.
Pasalnya, target pasar dari B2B sangat spesifik. Hanya butuh beberapa pihak saja untuk B2B bisa terus berjalan dan juga berkembang.
Amat jarang yang membahas soal B2B social media marketing. Pasalnya, jarang juga yang masuk ke dalam bisnis semacam ini. Banyak yang memasarkan, tapi strateginya kurang tepat karena pakai cara B2C untuk memasarkan produk.
Jika demikian, seperti apa strategi yang tepat?
1. Buat Website Perusahaan
Pertama, cobalah membuat website perusahaan. Pasalnya, untuk klien B2B akan lebih dulu memastikan atau cek website dulu sebelum beli.
Biasanya untuk memastikan brand terkait bisa dipercaya atau tidak. Hal ini tak cuma berlaku pada B2C, tapi juga transaksi pada B2B.
Jadi, jika ingin calon klienmu lebih percaya dengan bisnis yang telah dijalankan, maka buatlah website untuk perusahaanmu.
2. Optimasi SEO Website
Selanjutnya, strateginya adalah melakukan optimasi website dengan SEO. Tujuannya agar websitemu bisa secara organik klien temukan.
Intinya untuk visibilitas online yang lebih baik bagi perusahaan. Namun, proses ini tak bisa instan karena kamu masih butuh membuat konten dengan kualitas tertentu untuk berada di top rank mesin pencari.
3. Menggunakan Berbagai Kanal Sosial Media
Dalam B2B social marketing strategy, penting juga dalam memanfaatkan berbagai kanal sosial media.
Pasalnya, kehadiran brand atau merek B2B di berbagai sosial media ini penting untuk mendongkrak visibilitasnya.
Jika memaksimalkan di bagian ini, maka B2B kamu bisa cukup terkenal di mata bisnis lain yang mungkin juga membutuhkannya.
Kamu bisa menggunakan platform profesional seperti LinkedIn yang ternilai lebih cocok buat B2B.
Pasalnya, platform LinkedIn memang menjadi platform dengan jajaran paling atas sosial media.
Ada ratusan juta profesional yang memiliki akun di LinkedIn. Gunakan juga platform seperti Instagram untuk memaksimalkan visibilitasmu.
4. Pertimbangkan Buat Akun di Platform Freelance
Jika ingin lebih maksimal, maka pertimbangkan strategi social media marketing B2B untuk membuat akun di platform freelance.
Terutama jika bisnismu bergerak di bidang layanan pembuatan produk digital atau sejenisnya.
Marketing semacam ini sangat penting untuk mendukung reputasi. Apalagi jika layananmu jadi salah satu yang terbaik di platform freelance.
5. Jalin Koneksi
Sepertinya, ini peran dari pemilik dari B2B itu sendiri. Mau tidak mau, harus ada banyak koneksi demi menunjang optimalisasi pemasaran.
Usahakan pula sebanyak-banyaknya menjalin koneksi dengan orang yang berada di satu industri dan butuh jasa atau produkmu.
Misalnya, kamu punya B2B yang bergerak di bidang desain visual. Maka, relasimu bisa UMKM, pebisnis, pengusaha, atau bahkan instansi yang kadang juga punya project pembuatan desain.
6. Beriklan
Strategi social media marketing B2B untuk memaksimalkan jangkauan bisnismu adalah beriklan.
Strategi ini, memang efektif dalam meningkatkan reach terhadap lebih banyak orang. Tujuannya untuk lebih meluaskan potensi agar klien potensial bisa menemukanmu.
Tapi, mungkin hasilnya akan sangat bergantung pada tingkat konversinya. Meskipun mungkin kecil, satu klien kemungkinan besar sudah mampu membuat usahamu terus berjalan dan berkembang.
7. Membuat Konten yang Memberi Penekanan pada Profesionalisme
Beda dengan B2C yang terkadang tidak menjelaskan lebih jauh soal profesionalisme.
Pemasaran B2B itu harus informatif dan otoritatif, terutama untuk menampilkan profesionalisme dan juga keahlianmu.
Misalnya, membuat eBook, case studies mengenai kemitraan yang pernah dijalin sebelumnya, dan uraian panjang soal layanan bisnismu.
8. Bangun Kepercayaan dan Kredibilitas
Tak hanya perlu berfokus pada periklanan atau pemasaran, tapi juga harus memberi kepercayaan dan kredibilitas pada setiap pembeli atau klien B2B.
Mereka akan cenderung percaya jika kamu telah banyak direkomendasikan oleh pembeli sebelumnya.
Guna membangun ini, tentu ada banyak kanal yang bisa kamu manfaatkan. Contohnya seperti Instagram, Google Maps, LinkedIn, atau platform UGC yang bisa kamu buat sendiri.
Testimoni dari pelanggan, retweet, pujian, atau bahkan video afiliasi juga penting dalam social media marketing B2B.
9. Biarkan Karyawan Jadi Duta Merek Bisnismu
Jangan sampai kamu lupa dengan hal ini, yakni menjadikan setiap karyawan sebagai duta merek.
Cobalah untuk sesekali mengenalkan mereka ke sosial media. Entah mengenai aktivitas harian, pekerjaan mereka, menjelaskan susah-sedihnya di bisnis tersebut, dan sejenisnya.
Karyawan juga bisa jadi duta merek untuk mengadvokasi. Kamu bisa meminta secara bijak agar karyawan mau membagikan aktivitasnya di media sosial mereka. Dengan ini, maka jangkauan brand kamu bisa lebih luas.
10. Sering Terlibat dalam Banyak Diskusi Online
Penting juga sebagai strategi social media marketing B2B terlibat dalam berbagai diskusi secara online.
Biasanya, ada forum-forum diskusi menarik yang bisa kamu ikuti seperti melalui Discord, Quora, Twitter, dan sejenisnya.
Semakin sering ikut, maka semakin besar pula keterlibatanmu dengan banyak orang. Jika hasilnya baik, maka reputasi B2B kamu bisa terjaga.
11. Masuk ke Grup Online di Industri Masing-masing
Satu metode yang jarang terbahas adalah masuk ke grup daring yang masih dalam industrimu.
Contohnya, jika kamu punya agensi yang mengurus soal desain, maka bisa ikut dalam grup belajar desain, tutorial desain, grup freelance untuk desain, dan sejenisnya.
MinLup punya teman yang menjalankan metode ini dan menurutnya, tak jarang proyek-proyek besar bisa masuk lewat grup tersebut.
12. Influencer Marketing
Jika ingin memasarkan produk atau jasa B2B, maka pertimbangkan influencer marketing.
Mereka biasanya punya pengikut dari berbagai kalangan. Ada kemungkinan pengikutnya menjadi klien potensial yang bisa kamu ajak kerja sama jangka panjang.
Pertimbangkan juga untuk memilih influencer yang punya audiens sesuai dengan target utamamu. Entah dari segi demografi, usia, gender, dan lainnya agar lebih tertarget.
Selain beberapa social media marketing B2B di atas, penting untuk mempertimbangkan strategi penggunaan template sosial media.
Misalnya, memakai template dari Ngalup yang memberi banyak fitur buatmu. Contohnya, ada fitur social media plan untuk konten yang lebih strategis dan relevan.
Mari, gunakan Template Socmed Plan by Ngalup sekarang juga!
FAQ
Tentu, pasalnya target utama B2B memang lebih spesifik daripada target konsumen B2C.
Apa kesulitan utama marketing B2B?
Menemukan model marketing yang tepat untuk menyasar atau menargetkan klien yang spesifik.
Bagaimana cara termudahnya?
Menjalin komunikasi dan relasi dengan banyak pihak yang merupakan business owner, pengambil keputusan, atau sejenisnya.