MinLup ingin memulai ini dengan pernyataan seorang profesor di Harvard Business School: perusahaan rintisan banyak yang mengalami kegagalan. Akhirnya, ia membuat buku Why Startup Fail yang menjelaskan mengapa startup gagal.
Judulnya memang sederhana. Tapi, penjelasan mengenai kegagalan startup sama sekali jauh dari kata mudah. Katanya, kebanyakan usaha rintisan memang tidak bisa menghasilkan apa-apa.
Bahkan ada data yang mengejutkan dan bilang jika 98% startup akan mengalami kegagalan dalam 5 tahun pertamanya. Cukup mengejutkan? Jelas. Maka, MinLup bakal spill kira-kira apa saja yang yang bikin suatu startup mengalami kegagalan.
Penyebab Kegagalan Startup
Straight to the point, jadi mengapa startup gagal? MinLup bakal jelasin lebih detail mengenai penyebab kegagalannya. Ini dia:
1. Sumber Pendanaan Kering
Startup itu memiliki arus kas yang begitu cepat. Apalagi ngobrol soal budget buat marketing di perusahaan rintisan. Begitu cepat, bahkan bisa sekedipan mata.
Inilah yang bisa menjadi salah satu penyebab kegagalan dari suatu startup. Arus kas itu penting, jika tidak cukup, hasilnya adalah kegagalan.
Datanya, 29% startup mengalami boncos alias gagal lantaran uangnya lebih dulu habis. Penyebabnya macam-macam.
Bisa seperti proyeksi keuangan yang tidak realistis, tidak pernah memantau flow dari kas, beban operasional yang begitu tinggi, dan masih banyak lagi.
Inilah salah satu alasan startup gagal yang sebaiknya para founder, atau bahkan kamu hindari.
2. Produk Bukan Bukan Solusi Pas untuk Masalah Pelanggan
Produk maupun layanan dari startup adalah ide yang harus menjadi solusi bagi permasalahan yang terjadi di pasar.
Jadi, sesederhana saat produk dan layananmu gagal dalam mengatasi masalah pelanggan, maka tak heran kalau startup-mu kehilangan power utamanya dan lama-kelamaan akan meredup.
Startup memang harus selalu melakukan identifikasi demi memecahkan masalah lalu mengembangkan solusi berupa ide produk serta layanan agar kebutuhan pasarnya bisa terpenuhi.
Punya goods atau service yang inovatif, bisa menjadi resep terbaik demi kejayaan dari perusahaan rintisanmu. Intinya, selama keduanya selaras dengan target dan kebutuhan pemecahan masalah di pasar, bisa sukses.
Sebaliknya, startup gagal jika tidak dapat memenuhi pra-syarat tersebut.
3. Tidak Harmonis antara Investor dan Tim
Ketiga, faktor kegagalan startup yang juga cukup dominan adalah ketidakharmonisan, atau bahkan bertentangan antara tim startup juga investor.
Dalam data CB Insights, indikator kegagalan ini dipilih sebanyak 7% responden yang artinya telah cukup untuk menjadi alasan startup yang kamu kembangkan, bisa gagal.
Maksudnya bagaimana? Sederhana, kok. Ada ketidakselarasan antara keinginan dari investor yang menjadi backing utama dari startup dan tim yang punya keinginan sendiri demi mencapai tujuannya.
Misalnya begini, investor mau laporan keuangan setiap hari. Sedangkan kemampuan tim hanya bisa per bulan dan keinginan tim hanya laporan bulanan.
Ini case sederhana banget, tapi paling tidak cukup menggambarkan perbedaan atau ketidaksesuaian keinginan dari investor dan tim.
4. Produk Tidak Dibutuhkan di Pasar
Demi menjawab kenapa startup gagal MinLup bakal bilang kalo masalah pasar menjadi salah satu faktornya.
Ini alasan paling umum mengapa startup yang bahkan baru mulai, tidak mendapatkan apa-apa. Mengapa? Benar, produknya memang tidak punya market sama sekali.
Tidak punya pasar di sini bukan berarti produknya jelek. Melainkan belum ada proposisi value, salah timing di pasar, dan beberapa indikator lain yang membuat pasar kurang minat dengan produkmu.
5. Belum Menemukan Growth Business Model yang Menguntungkan
Model bisnis juga menjadi salah satu pra-syarat keberhasilan suatu startup. Ada yang melakukan riset kepada ratusan perusahaan rintisan, dan ia menemukan bahwa banyak yang meremehkan dan terlalu optimis atas kemudahan dapat pelanggan.
Mereka akhirnya bikin web, layanan, dan produk menarik. Efektif sih untuk menarik pelanggan pertama, tapi tidak dengan stabilitas permintaan terhadap produk.
Apalagi, banyak yang menganggap dengan model bisnis semacam ini dan mengoptimalkannya, menjadi gerbang mereka mendapatkan pelanggan.
Padahal, tidak begitu. Model bisnis harus menjadi sesuatu yang fleksibel dan harus terus dikembangkan.
Maka, menjadi suatu kewajaran jika menganggap model bisnis atas hasil meremehkan kemudahan dapat pelanggan menjadi jalan terbaik untuk membuat startup gagal.
Contoh Startup Gagal
Gulung tikar dan startup adalah dua istilah yang sepertinya sangat berkaitan erat. Hal ini karena skala dari perusahaan ini masih rintisan dan potensi berkembangnya seperti untung-untungan. Di Indonesia sendiri, cukup banyak loh yang gagal:
1. Elevenia
Situs ini sepertinya udah cukup populer dan jadi salah satu startup yang terkenal. Elevina semacam Tokopedia, Shopee, dan sejenisnya yang merupakan situs belanja online.
Ternyata, kesuksesan Elevenia tidak lama karena kabarnya, sekarang mereka sudah tutup layanan tanpa adanya pemberitahuan yang lebih lanjut.
Hanya di websitenya ada cuplikan kalau mereka sudah resmi tutup. Padahal awalnya mereka punya backingan perusahaan dari Korea Selatan, SK Planet.
Namun, akhirnya investor ini mundur dan menjual saham mereka. Ini adalah salah satu contoh startup yang gagal di Indonesia.
2. Mobile Premiere League
MPL sepertinya jadi startup yang dua tahun belakangan ini populer karena iklannya yang gila-gilaan.
MPL ini startup live stream dan game asal Bengaluru, India dan beroperasinya di Indonesia. Namun, akhirnya mereka hengkang dari pasarnya karena ekosistem startup yang ada di India memang lamban.
Awalnya MPL memulai kemundurannya dengan lay off sekitar 10% total karyawan yang bekerja. Lambat laun, suara Mobile Premiere League tidak lagi terdengar.
3. PegiPegi
Yap, nama startup sebesar PegiPegi juga mengalami kegagalan. Mereka sudah 12 tahun beroperasi, tapi gagal dan menghentikan layanannya sejak 10 Desember 2023.
4. Optik ReVision
Selanjutnya, startup yang mengalami kegagalan adalah Optik ReVision. Produk mereka sebenarnya sangat menjadi solusi utamanya demi mengobati presbiopia.
Presbiopia merupakan kondisi yang bikin mata seseorang hilang kemampuan untuk fokus pada objek yang paling dekatnya.
Paling disayangkan dari segi modal. Mereka dapet modal dari berbagai Venture Capital kenamaan seperti Mitra Canaan, ProQuest, Mitra Domain, dan Mitra InterWest.
Jangan kaget, total biaya yang telah mereka salurkan yakni Rp2.408 triliun. Gila? Memang.
5. Solyndra
Awalnya mereka punya visi yang begitu apik yakni mengembangkan tenaga surya. Namun, akhirnya gulung tikar lantaran persaingan dengan perusahaan besar tenaga surya yang berasal dari Amerika Serikat dan China.
Modalnya cukup besar karena sampai Rp17 triliun. Adapun modal ventura yang jadi sumber pendanaannya yakni US Venture Partners dan Redpoint Ventures.
Udah dapet dong poin mengapa startup gagal? Jika sudah dan mau belajar lebih lagi soal produktivitas, bisnis, dan karir, ikuti Ngalup terus ya!
FAQ
Mengapa banyak perusahaan startup yang bangkrut?
Alasan terkuat yang menjadikan startup bangkrut yakni minimnya pendapatan. Tidak ada arus kas dan banyak investor yang menarik sahamnya.
Faktor faktor apa saja yang menyebabkan startup gagal dalam menjalankan bisnisnya?
Penyebabnya cukup bervariasi mulai dari kurangnya added value di produk hingga tidak punya model bisnis.
Berapa persen startup yang gagal
Di Indonesia, ada sekitar 80% – 90% startup yang gagal bertahan dan belum bisa memenuhi kebutuhan pasar.