Struktur Konten Pitch Deck dan Cara Pitching yang Menarik Bagi Investor

Photo of author
Written By ngalup

Artikel ini telah diterbitkan oleh
Ngalup Collaborative Network.

Ketika kamu memiliki sebuah bisnis yang baru saja berkembang atau startup, memiliki pitch deck yang berisikan tentang profile bisnismu adalah suatu kewajiban. Pitch Deck berfungsi untuk memperkenalkan startup pada konsumen atau investor secara singkat dan padat. Hal ini akan menentukan seorang investor sebelum memberikan pendanaan.

Sayangnya tidak semua orang memahami bagaimana cara membuat pitch deck yang komplit dan efektif secara struktur dan tatanan kontennya. Berikut adalah beberapa informasi yang bisa kamu perhatikan.

Pengertian

Berdasarkan Visma, pitch deck merupakan sebuah presentasi singkat berisi sebuah informasi ringkas mengenai bisnis atau startup yang sedang kamu jalankan pada calon investor. Informasi yang disampaikan tersebut biasanya akan berisi tentang rencana bisnis, masalah yang ingin diselesaikan, produk atau layanan yang ditawarkan sebagai solusi, dan pertumbuhan dari bisnis yang sedang dijalankan.

Hal tersebut bisa membantu kamu untuk meyakinkan para investor agar tertarik untuk melakukan pendanaan pada bisnismu. Jadi, tujuan dibuatnya pitch deck tersebut untuk menarik investor agar menanamkan modalnya atau memberikan pendanaan. Selain itu, pitch deck juga bisa digunakan ketika ingin melakukan kerja sama dengan perusahaan lain.  

Biasanya dalam membuat pitch deck tersebut, bisa menggunakan beberapa media seperti KeyNote, Prezi, atau media yang umum seperti Google Slide atau PowerPoint.

Konten Wajib dalam Pitch Deck

Melakukan presentasi dengan cara memberikan informasi sebanyak mungkin pada investor memang yang dibutuhkan. Akan tetapi, pitch deck yang baik justru harus bisa disampaikan seringkas dan semudah mungkin untuk dipahami. Tampilannya yang sederhana, tujuannya yang realistis dan meyakinkan adalah hal penting yang perlu diperhatikan.

Bahkan idealnya adalah tidak lebih dari 19 slide presentasi, sumber yang lainnya juga ada yang menyatakan idealnya berjumlah 10 slide saja. Ada beberapa hal yang perlu ada ketika kamu ingin membuat sebuah pitch deck, seperti berikut ini:

1.  Introduction

Isi dari slide pertama yang dibutuhkan adalah mengenai pengenalan atau introduction. Bagian ini adalah hal yang penting, karena kamu harus bisa menunjukkan kesan pertama yang baik pada investor.

Pada bagian ini, kamu bisa memulainya dengan menjelaskan siapa kamu dan permasalahan yang ingin kamu selesaikan secara singkat. Kamu juga bisa memberikan gambaran umum mengenai value proposition dari bisnis. Gunakan satu kalimat saja untuk menjelaskan secara singkat mengenai bisnismu. Misalnya, membuat aplikasi untuk para dokter, aplikasi untuk melacak kasus Covid, dan lain sebagainya.

2.      Problem

Pada slide yang selanjutnya, kamu perlu menjelaskan permasalahan apa yang dijumpai sehingga membuat produk atau layanan tersebut bisa terbentuk dengan data pendukung yang rinci. Masalah ini biasanya akan didapatkan dari target pasar yang sudah ditentukan.

Slide presentasi yang baik akan menampilkan sekitar dua sampai tiga masalah yang nantinya bisa dipecahkan dengan adanya produk atau layanan yang ditawarkan. 

3.      Solution

Setelah menemukan dan menjelaskan permasalahan yang dihadapi, selanjutnya adalah menjelaskan mengenai solusi yang diberikan untuk pemecahan masalahnya. Jabarkan dengan jelas dan ringkas sehingga bisa diikuti dengan mudah oleh investor. Salah satu caranya adalah dengan penggunaan font yang tebal dan besar untuk menarik perhatian.

Selain itu, kamu juga bisa memberikan beberapa solusi kemudian memilih solusi mana yang lebih tepat dan alasannya. Kamu bisa memfokuskannya pada bagaimana bisnis tersebut bisa membantu dalam memecahkan masalahnya.

4.      Target market

Pasar yang dipilih bisa menentukan apakah bisnismu cocok untuk mendapatkan pendanaan atau tidak. Jika target pasar yang dipilih terlalu kecil, mungkin investor akan berpikir untuk terlalu riskan jika melakukan pendanaan. Untuk itu, perlu dilakukan riset guna mengetahui pertumbuhan pasar agar investor bisa lebih mudah mengetahui potensi dari produk atau layanan yang ditawarkan.

5.      Product

Pada bagian ini, kamu akan menunjukkan produk atau layanan yang dijual oleh bisnismu. Jika dalam bentuk benda fisik, maka kamu bisa memberikan beberapa foto dengan sudut yang berbeda. Kamu juga perlu menampilkan foto yang menyoroti fitur dan bahan produk.

Namun jika dalam bentuk aplikasi atau layanan, maka bisa dalam bentuk tangkapan layar yang menampilkan beberapa kelebihan atau keunikannya.

6.      Traction

Slide yang selanjutnya harus berisi tentang pertumbuhan dari bisnis yang selama ini sudah kamu jalankan. Kamu bisa menjelaskan berapa banyak jumlah penjualan yang sudah dihasilkan, tujuan yang sudah tercapai dan tahapan selanjutnya yang akan dilakukan. Tujuannya adalah untuk memberikan bukti bahwa bisnis kamu bisa menjadi bisnis yang menguntungkan. Disisi lain, hal ini juga membantu investor mengurangi risiko yang bisa terjadi.

7.      Team

Bagian ini kamu akan menjelaskan siapa saja bagian inti dari team atau bisnis yang sedang dijalankan. Tujuannya untuk melihat apakah investor benar-benar tertarik dengan anggota tim dan untuk melihat apakah mereka bisa membuat proyek tersebut sukses. Setiap orang nantinya perlu diberikan penjelasan mengenai bagian atau apa pekerjaan yang mereka lakukan dalam proyek tersebut.

8.      Competition

Pitch deck memang berguna untuk memberikan penjelasan mengapa sebuah proyek bisnis penting untuk didanai. Oleh karenanya, pada bagian ini kamu perlu menjelaskan siapa yang menjadi kompetitor bisnismu. Kamu juga perlu menjelaskan apa perbedaan atau keunikan yang bisa kamu miliki dibandingkan dengan kompetitor yang lainnya.

9.      Financials

Biasanya bagian slide keuangan atau financial ini merupakan bagian dimana investor akan sangat memperhatikannya. Bagian ini akan menjelaskan mengenai pertumbuhan proyek bisnis dalam kurun waktu tiga sampai lima tahun. Selain itu, juga dijelaskan mengenai bisnis model dan revenue streamnya.

Agar tampilannya lebih menarik, coba untuk menggunakan tampilan diagram batang dan penggunaan warna agar lebih mudah dipahami. Informasi seperti ini memang belum bisa dipastikan, akan tetapi investor ingin melihat sejauh apa bisnis kamu bisa berkembang dan berusaha untuk mencapai target.

10.  Investment and Use of Fund

Sebelum kamu menyimpulkan hasil dari presentasi, jangan lupa untuk menanyakan apa yang kamu butuhkan dari investor. Akan lebih baik jika kamu memberitahu investor mengenai rencana apa yang akan dilakukan dengan modal tersebut. Tujuannya untuk membantu membangun kepercayaan sehingga investor yang akan menganggap kamu serius dalam proses pendanaannya.

Tips Untuk Melakukan Pitching

1.    Sederhana

Tips yang pertama bisa kamu lakukan ketika ingin membuat pitch deck adalah usahakan untuk membuatnya sesederhana mungkin. Untuk seorang investor yang akan melakukan pendanaan, maka informasi yang sedikit akan lebih baik daripada terlalu banyak informasi. Tampilan presentasi yang lebih sederhana dan ringkas akan lebih baik daripada menggunakan terlalu banyak poin-poin.

2.    Fokus pada pesan yang akan disampaikan

Ketika akan membuat pitch deck, penting juga untuk selalu memberikan dua hal yang penting, yaitu masalah yang dihadapi pelanggan dan solusi yang bisa kamu tawarkan. Jelaskan dengan singkat dan jelas karena investor ingin mengetahui apakah kamu benar-benar mengerti mengenai masalah yang ingin diselesaikan dan apakah permasalahan kamu tersebut bisa bernilai bagus.

3.    Gunakan data

Penggunaan data juga sangat penting untuk membantu meyakinkan investor apakah proyek yang sedang berjalan tersebut bisa memberikan keuntungan bagi investor atau tidak. Gunakan data tersebut untuk menceritakan cerita mengenai bisnis dan pelanggan mu.

4.    Menggunakan aturan 10/20/30

Aturan dalam melakukan pitching ini dikenalkan oleh Guy Kawasaki. Maksudnya adalah sebisa mungkin untuk tidak menggunakan lebih dari 10 slide, dengan waktu maksimal 20 menit dan ukuran font yang digunakan tidak kurang dari 30.

5.    Masukkan demonstrasi produk

Demonstrasi produk ini bisa menjadi bagian yang penting ketika melakukan presentasi pitch deck. Kamu bisa memasukkan video atau foto yang menggambarkan produk atau layanan mu. Tujuannya untuk memberikan ketertarikan pada investor bahwa kamu sudah memiliki produk yang siap untuk diluncurkan.

Kesalahan Yang Sering Terjadi

1.  Terlalu banyak informasi dan visual

Kesalahan umum yang banyak terjadi ketika membuat pitch deck adalah karena terlalu banyaknya informasi yang dimasukkan dalam sebuah slide. Penjelasan mengenai bisnis atau proyek memang akan menghasilkan banyak informasi. Akan tetapi lebih baik jika memberikan informasi penting saja.

Selain itu, tampilan visual yang terlalu banyak atau ramai juga perlu dihindari. Gunakan jenis warna yang sesuai dengan identitas perusahaan. Penting juga untuk membangun bahasa visual yang bisa membantu penyampaian pesan.

2.  1 pitch deck untuk banyak kebutuhan

Menyiapkan pitch deck memang membutuhkan banyak waktu, hal ini terkadang memungkinkan beberapa orang menggunakan 1 pitch deck saja untuk beberapa kebutuhan. Namun perlu diperhatikan bahwa kamu akan mempresentasikannya pada audiens yang berbeda-beda.

Setiap audience yang berbeda akan memiliki ketertarikan pada aspek yang berbeda juga. Akan lebih baik jika kamu menyesuaikan pitch deck dengan jenis audiens yang berbeda juga.  

3.  Terlalu membaca slide pitch deck

Ketika akan melakukan pitching, pastikan kamu tau perbedaan apa yang akan kamu katakan dan apa yang akan kamu tunjukkan. Kedua konten tersebut seharusnya tidak sama. Slide presentasi tersebut hanya mendukung dan melengkapi pesan yang kamu sampaikan. Solusinya adalah dengan mempersiapkan apa saja yang harus diucapkan dan ditunjukkan.

Jika kamu ingin mengetahui salah satu contoh pitch deck yang sukses menarik perhatian investor, kamu bisa mempelajari pitch deck buatan Airbnb disini. Untuk kamu yang ingin tau lebih dalam mengenai praktik pembuatan pitch deck dan cara pitching yang menarik bagi investor kamu bisa baca Malang Posco Media!

Source gambar utama: Pixabay, unsplash, freepik