Potensi Transformasi Digital Perempuan 

Photo of author
Written By ngalup

Artikel ini telah diterbitkan oleh
Ngalup Collaborative Network.

Potensi transformasi digital perempuan dibahas oleh CEO Ngalup.co, Andina Paramitha dalam kegiatan bersama BINUS@Malang. Materi tersebut fokus terhadap transformasi digital bagi perempuan. 

BINUS@Malang dan University of Northampton telah mendapatkan hibah penelitian dari British Council-UK di bawah Program Kemitraan Kesetaraan Gender pada tahun 2024 untuk memberdayakan mahasiswi dan lulusan perempuan dalam meningkatkan keterampilan dan memperluas peluang, dengan mengambil contoh dari Inggris dan Indonesia.

Selengkapnya, baca artikel berikut!

Diskusi BINUS@Malang

Transformasi digital telah membuka berbagai peluang baru di dunia kerja dan kewirausahaan, namun keterlibatan perempuan dalam profesi digital masih tergolong minim. 

Meskipun data menunjukkan bahwa perempuan memimpin 64,5 persen dari total Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia, dan UMKM sendiri berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 60,5 persen, jumlah perempuan yang berprofesi di bidang digital atau menjadi pengusaha digital masih jauh dari ideal. 

Hal ini yang melatarbelakangi BINUS@Malang menggelar diskusi bertajuk ‘Policy Roundtable on Advancing Women’s Employability Through Entrepreneurship’. Kegiatan tersebut menghadirkan sederet pemateri, antara lain Head of Business Development and Partnership Instellar Indonesia Khayla Karamina S.

Selanjutnya, CEO Ngalup Collaboratove Network Andina Paramitha, Academic Development Senior manager BINUS University, Owner Onnelico Blomster Alumni Entrepreneurship Business Creation BINUS @ Malang Lingtang Resti B, Head of CIDER and Project Leader Lanny Jauhari.

Serta, Director and Research Leader of The Institute for Social Innovation and Impactat the University of Northampton, UK Prof. Richard Hazenberg, Programme Manager UN Women Indonesia Iriantoni Almuna dan Head of Training Development UPT Pelatihan Dinas Koperasi dan UKM Jawa Timur, Doni Handoko R.

Dalam kesempatan tersebut, Associate Professor in Management, Muhammad Ariono Margiono, S.IP, MScEcon, MM, PhD mengungkapkan, terdapat beberapa tantangan perempuan di dunia digital.

“Hal ini tak lepas dari berbagai hambatan yang kompleks. Mulai dari norma sosial dan kultural yang membatasi peran mereka, hingga kesenjangan antara keterampilan dan pengetahuan digital yang dimiliki,” kata dia.

Selain itu, batasan ekonomi dan ketidaksetaraan struktural dalam ekosistem online membuat perempuan tidak bisa bersaing dalam peluang digital. Di sisi lain, sumber daya dalam transformasi digital justru lebih banyak laki-laki.

“Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi lintas sektor untuk menciptakan lingkungan digital yang inklusif dan mendukung perempuan dalam mengatasi hambatan ini. Sehingga tercipta ekosistem yang bisa memberdayakan mereka juga,” kata dia.

Two Twins Pillars

Menanggapi hal ini, CEO Ngalup.co, Andina Paramitha menguraikan, profesi digital bukanlah hal yang mustahil bagi perempuan. Utamanya, yang mau beradaptasi dan upgrading skill yang dimiliki.

“Di perusahaan kami, 60 persen dari tenaga kerja adalah perempuan yang bekerja di bidang teknologi. Era transformasi digital membuka peluang besar bagi perempuan untuk berdaya dan berkarya, baik sebagai pekerja maupun pengusaha,” kata perempuan yang juga menjabat sebagai Head of Corporate Communication Beon Intermedia Group ini.

Andien menambahkan, dalam melakukan adaptasi dan meningkatkan keterampilan, kekuatan perempuan terletak pada “The Twins Pillars’, yakni hospitality dan integrity, yang menjadi fondasi utama kesuksesan mereka.

“Hospitality menjadi kunci untuk membangun hubungan yang baik dalam kerja sama dan bisnis. Dengan mengelola emosi, menjalin komunikasi, dan menciptakan rasa dihargai serta dimanusiakan, perempuan mampu menjahit koneksi yang solid dengan rekan bisnis. Sementara itu, integrity mencerminkan tanggung jawab moral dan keharusan menjaga kepercayaan, yang menjadi modal utama dalam dunia profesional,” jelas dia.

Dia menambahkan, pemberdayaan perempuan sangat penting dilakukan. Sebab, perempuan juga bisa membawa perubahan memberikan dampak nyata bagi lingkungan sosial dan ekonomi. Dengan kombinasi hospitality dan integrity, perempuan tidak hanya mampu menghadapi tantangan, tetapi juga menciptakan nilai yang berkelanjutan di tengah perubahan zaman.

“Perempuan memiliki kekuatan untuk membawa perubahan besar. Dengan hospitality yang membangun hubungan hangat dan integrity yang menjaga kepercayaan, mereka mampu menjadi agen perubahan yang memberikan dampak nyata, baik di dunia kerja maupun di wirausaha,” tandas dia.
Artikel tersebut merupakan ringkasan transformasi digital perempuan. Ingin tahu tips dan trik lainnya, ikuti selalu event kami dan baca artikel kami lainnya, yah!