Vanity Metrics: Kenali Arti, Contoh dan Dampaknya

Photo of author
Written By ngalup

Artikel ini telah diterbitkan oleh
Ngalup Collaborative Network.

Menjadi bagian dari digital marketing dan belum tahu istilah dari vanity metrics? Alat ini merupakan sebuah tolak ukur yang akan sering kamu jumpai saat mengidentifikasi kualitas dari kampanye pemasaran.

Baik itu melalui media sosial ataupun platform lainya. Namun, sering berkembangnya teknologi keberadaan alat ini justru dianggap sebagai hal yang berbahaya.

TEMPLATE SOCIAL MEDIA All in One Siap Pakai!
TERBATAS!
SALE UPTO 50% off
Langsung DAPAT UNTUNG BANYAK:
  • Rahasia Content Guide
  • Content Calendar Paling Simpel
  • Kunci Copywriting Social Media
  • Template Report Keren
  • Panduan Brand Guideline
  • Social Media Content Plan dan Rahasianya
  • 99+ Viral Hooks

Pasalnya, alat ini memungkinkan kamu untuk membentuk strategi yang sia-sia di masa depan.

Nah, biar kamu nggak penasaran dan tahu pentingnya memahami vanity metrics. Kali ini MinLup sudah merangkum informasinya secara lengkap pada artikel di bawah ini.

Apa itu Vanity Metrics?

Bicara mengenai vanity metrics, alat ini menjadi sebuah parameter dalam strategi pemasaran dengan hasil yang terlihat memuaskan tetapi kosong apabila kamu cek secara mendetail.

Pasalnya, hasil dari metrik ini tidak akan membantu kamu sebagai pelaku usaha untuk memahami kinerja dari strategi yang sudah dibuat. Inilah mengapa alat ini sering disebut sebagai metrics sombong.

Mengingat ia memberikan penawaran laporan yang positif, tetapi membiarkan kamu mengambil keputusan pemasaran sendiri di masa depan tanpa adanya konteks yang jelas.

Bentuk dari alat ini pun bervariasi, mulai dari page views, followers media sosial, ataupun hasil analitik yang mencolok.

Sekilas memang tampak menarik, hanya saja ia tidak bisa ditindaklanjuti, buruknya tidak memiliki keterkaitan apapun yang bisa kamu Kelola dengan baik.

Bagi pemula, seringkali bingung membedakan antara vanity dan actionable metrics. Di mana, data ini dapat membantu kamu dalam membuat keputusan demi kelancaraan sebuah usaha untuk mencapai targetnya.

Padahal, hasil yang bagus ini hanya tampak di permukaan saja, padahal sama sekali tidak memiliki substansi sedikit pun.

Contoh Vanity Metrics

Untuk mengenal lebih jauh mengenai vanity metrics, kamu bisa lihat contoh nyatanya berikut ini:

1. Situs Website

Pertama, kamu bisa lihat dari metrik yang ada di situs website. Di mana, tampilan halamannya tinggi tetapi tidak ada petunjuk bahwa pengunjung mendapatkan informasi seperti yang mereka cari atau mengambil tindakan yang diinginkan.

Metrik ini sebenarnya juga menampilkan rentang waktu rata-rata pengunjung di halaman website kamu. Namun, tidak ada penjelasan apakah pengunjung benar terlibat dan membaca konten atau tidak.

Di samping itu, rasio pentalan juga menampilkan persentase pengunjung meninggalkan website hanya dengan melihat satu halaman saja.

Meskipun kurang dapat dianalisa, keberadaan dari alat ini bisa kamu jadikan indikator bahwa situs kurang menarik. Sehingga kamu bisa melakukan beberapa perombakan agar pengunjung semakin banyak.

2. Media Sosial

Contoh lain ada dari vanity metrics social media, di mana alat ini akan menampilkan jumlah pengikut yang sangat bagus tetapi tidak menunjukkan berapa banyak keterlibatan pengikut dalam konten.

Dari segi jumlah like dan komentar juga akan menunjukkan tingkat interaksinya, hanya saja tidak selalu menampilkan sisi positif. Untuk jangkauan pun menunjukkan berapa banyak pengunjung yang melihat konten kamu.

Kekurangannya tidak ditampilkan banyaknya pengunjung yang terlibat dalam tindakan konten.

Actionable Metrics vs Vanity Metrics, Apa Bedanya?

Sebagai pelaku usaha khususnya yang menjalani dunia marketing dan bisnis, penting untuk kamu melacak sebuah performa. Namun, ada dua jenis metrik yang perlu kamu pahami seperti apa fungsinya yaitu vanity dan actionable metrics.

Keduanya sama-sama memberikan informasi mengenai performa, hanya saja memberikan dampak bisnis yang berbeda, antara lain:

1. Fokus Jangka Panjang dan Jangka Pendek

Perbedaan pertama dari kedua alat ini terletak pada jangka panjang dan pendeknya pemakaianya. Untuk actionable metrics memiliki fokus pertumbuhan, keuntungan jangka panjang, dan juga retensi pelanggan.

Berbeda dengan vanity yang lebih condong pada jangka pendek dengan hasil bagus tetapi tidak berkontribusi pada kemajuan bisnis.

2. Pengampilan Keputusan

Selanjutnya dalam pengambilan keputusan, actionable akan membantu pelaku usaha untuk membuat Keputusan agar dapat mengubah perilaku konsumen dan meningkatkan performa bisnis.

Sedangkan, pada vanity hanya memberikan tampilan awal di permukaan dan sementara saja, pastinya tanpa memberikan arahan untuk perbaikan jangka panjang yang lebih baik lagi.

3. Analisa dan Perbandingan

Berikutnya ada perbedaan di bidang analisa dan perbandingan. Jika kamu menggunakan actionable maka bisa melakukan perbandingan dengan metrik lain untuk melihat tren terbaru beserta dampaknya.

Sedangkan untuk vanity, kamu sebagai pemilik usaha harus berdiri sendiri dan tidak dapat melakukan analisis lebih lanjut.

4. Dari Segi Contoh

Keberadaan dari actionable ini seperti tingkat konversi persentase pengunjung yang membeli, tingkat retensi pelanggan, serta umur pelanggan rata-rata.

Sedangkan, vanity lebih condong pada jumlah follower, like, jumlah tampilan di halaman website, komentar di sosial media, serta jumlah unduhan aplikasinya.

Cara Identifikasi Vanity Metrics

Berdasarkan pembahasan terdahulu, sebenarnya vanity menjadi sebuah parameter yang cukup sulit untuk diidentifikasi. 

Hal ini karena hampir seluruh alat tolak ukur bisa berperan sebagai vanity apabila tidak memberikan gambaran secara jelas mengenai kualitas strategi pemasarannya.

Meskipun begitu, ada salah satu jalan yang bisa kamu lakukan untuk mengidentifikasinya yaitu dengan mengecek apakah metrik bisa menggambarkan kualitas pemasaran dengan baik atau tidak.

Kamu dapat melakukan identifikasi dengan cara melihat apakah metrik mampu membuat alasan mengenai pencapaian yang telah kamu dapatkan.

Apabila metrik tidak bisa dipertimbangkan lagi dalam proses perencanaan strategi, maka sebaiknya hindari secepatnya karena akan merugikan kamu dalam pembuatan rencana di masa depan.

Dampak Negatif Vanity Metrics

Apakah kamu menggunakan vanity metrics sebagai satu-satunya tolok ukur dalam meraih kesuksesan bisnis di bidang digital? Tanpa disadari hal itu justru memberikan dampak negatif yang merugikan, loh. Yuk, cek dampaknya apa saja:

1. Pemborosan Sumber Daya

Menggunakan vanity sebagai satu-satunya tolok ukuran dalam kesuksesan bisnis digital akan menjadi pemborosan sumber daya.

Pasalnya, alat ini bisa menyesatkan kamu dalam mengalokasikan dana pada aktivitas marketing yang tidak menghasilkan. Selain itu, alat satu ini juga bisa menghambat kamu untuk mengoptimalkan proses serta efisiensi bisnis.

2. Pengambilan Keputusan yang Salah

Memanfaatkan vanity secara utuh akan membawa kamu untuk fokus pada hal yang tidak penting, seperti jumlah pengikut, serta tampilan halaman website yang mengesankan tetapi tidak menunjukkan efektivitas bisnis secara jelas.

Penggunaan ini akan membuat kamu mengambil keputusan dengan emosi karena dapat dimanipulasi hanya berdasarkan pencapaian jangka pendek yang semu.

Nah, demikianlah beberapa informasi mengenai vanity metrics yang bisa kamu jadikan gambaran dalam pengelolaan marketing bisnis secara benar dan efektif. Pastikan untuk tidak terjerumus dalam hasil jangka pendek yang belum pasti.

Untuk menghindari hal itu, kamu bisa mencari tahu informasi seputar dunia marketing dan tolok ukur kesuksesan dengan terus mengikuti update artikel terbaru dari Ngalup.

Maksimalkan Setiap Metrics Campaignmu dengan Template Social Media Plan

template social media strategy

Apakah kamu ingin memaksimalkan setiap metrics di social mediamu?

Kenali Template Social Media Plan All in One dari Ngalup.co, solusi lengkap yang telah membantu banyak kreator sukses di media sosial!

Dengan rahasia Content Guide, Content Calendar paling simpel, kunci Copywriting Social Media, Template Report keren, dan Panduan Brand Guideline Social Media, kamu bisa membuat content plan yang tak terkalahkan.

Jangan tunggu lagi! Dapatkan Template Social Media Plan All in One sekarang juga dan mulai maksimalkan setiap metrics social mediamu.

FAQ

Apakah vanity metrics berbahaya?

Beberapa professional menganggapnya sebagai hal yang berbahaya karena membentuk strategi pemasaran yang sia-sia untuk masa depan.

Kenapa harus menghindari vanity metrics?

Karena alat ini akan menyebabkan kamu mengambil keputusan yang salah, menghambat pertumbuhan bisnis, menciptakan budaya internal yang negatif.

Bagaimana cara menghindari jebakan vanity metrics?

Buat tujuan yang jelas, identifikasi metrics yang relevan, lakukan analisa secara teratur, lakukan komunikasi secara terbuka dan transparan.

TEMPLATE SOCIAL MEDIA  + Banyak Bonus
  • Rahasia Content Guide
  • Content Calendar Paling Simpel
  • Kunci Copywriting Social Media
  • (GRATIS)Template Report Keren
  • (Bonus) Panduan Brand Guideline Social Media
  • (Bonus) Content Plan dan Rahasianya
Template Social Media
All in One
Siap Pakai!
  • Rahasia Content Guide
  • Content Calendar Paling Simpel
  • Kunci Copywriting Social Media
  • Template Report Keren
  • Panduan Brand Guideline Social Media
  • Content Plan dan Rahasianya
Template Social Media
All in One
Siap Pakai!
  • Rahasia Content Guide
  • Content Calendar Paling Simpel
  • Kunci Copywriting Social Media
  • Template Report Keren
  • Panduan Brand Guideline Social Media
  • Content Plan dan Rahasianya