AIDA Marketing: Strategi dan Contohnya

Photo of author
Written By ngalup

Artikel ini telah diterbitkan oleh
Ngalup Collaborative Network.

0
()

AIDA Marketing merupakan salah satu funnel dan model marketing klasik yang cukup terkenal, loh. Selain populer, teknik marketing yang satu ini juga kerap digunakan banyak orang.

Jika kamu baru mendengar model marketing ini, tenang saja! Kami akan memberikan ulasan lengkap, mulai dari pengertiannya, strategi, hingga contohnya. Yuk, simak ulasan berikut!

Pengertian AIDA Marketing

AIDA Marketing adalah model marketing klasik. Model ini bisa mengidentifikasi tahapan kognitif seseorang dalam proses pembelian layanan atau produk. 

Selain itu, AIDA Marketing juga dapat mendeskripsikan bagaimana pembeli lewat proses. Di dalam proses tersebut ada beberapa tahap yang dialami oleh pembeli, hingga akhirnya ia memilih untuk membeli atau menggunakan layanan.

AIDA sendiri merupakan singkatan dari Awareness, Interest, Desire, dan Action. Awareness berarti kesadaran atau daya tarik. 

Tahapan AIDA Marketing pertama ialah menciptakan daya tarik atau kesadaran akan sebuah brand atau produk, dan jasa yang dijual. Pada tahapan ini menjelaskan pentingnya menarik perhatian calon client atau konsumen. 

Salah satu caranya adalah dengan menempatkan iklan pada lokasi yang strategis, yang notabenenya bisa dilihat dengan mudah oleh siapa pun. 

Selain itu, proses ini juga ditambahkan dengan sesuatu yang provokatif, loh. Tujuannya adalah untuk mendapatkan perhatian dari calon client dan konsumen. Kedua ialah interest atau minat. 

Apabila sudah memperoleh perhatian, maka tahapan kedua adalah bagaimana kamu dapat mempertahankannya. Nah, ternyata tahapan ini tergolong lebih sulit dibandingkan dengan tahapan pertama. 

Namun, kamu tetap bisa kok melakukannya. Hal ini lantaran ada banyak sekali cara yang dapat kamu coba untuk mempertahankan minat konsumen. Ketiga, tahap desire atau keinginan. 

Tahapan ini kamu mesti berasumsi bahwasanya konsumen sudah tertarik dengan produk atau brand yang kamu tawarkan. Jika sudah demikian, maka sekarang perlu menciptakan keinginannya dan membangun hubungan yang lebih emosional. 

Pada tahapan ini, kamu perlu menunjukkan berbagai keunggulan produk atau brand, dan membuat ketertarikannya lebih tinggi. 

Tahapan ini juga termasuk tahapan untuk meyakinkan pihak konsumen, dengan memberikan berbagai alasan supaya tetap ingin dan butuh dengan produk tersebut. 

Gunakan fakta dan data terkait dengan produk atau layanan yang kamu tawarkan, ya. 

Kemas sedemikian rupa. Sementara tahapan akhir adalah aksi. Tahapan ini pihak konsumen sudah mengambil aksi atau pun keputusan akhirnya. Aksi yang diambil bisa mengunjungi media sosial, sampai mulai berlangganan.

Kelebihan dan Kekurangan Strategi AIDA Marketing

Berikut adalah kelebihan dan kekurangan strategi marketing AIDA yang bisa kamu perhatikan!

1. Kelebihan 

AIDA model marketing funnel ternyata sudah ada lebih dari 100 tahun. Tidak heran jika masih banyak sekali para pebisnis yang menggunakannya. Hal ini karena ada banyak kelebihan dari teknik marketing ini, loh. 

Adapun beberapa keunggulan tersebut ialah bisa menggambarkan proses pembelian seseorang dengan cara yang tergolong sederhana. Kemudian, metode marketing satu ini juga dapat membantu kamu mengetahui dua komponen penting. 

Seperti potensi bisnis dan juga kelemahan produk yang kamu tawarkan. Mengetahui potensi dan kelemahan bisnis memberikan banyak manfaat. Selain itu, teknik ini juga membantumu saat akan membuat konten.

Dalam hal ini, kamu bisa membuat konten-konten yang menarik, kemudian dapat mengonversi audiens menjadi konsumen. 

Konten-konten menarik tersebut bisa kamu ciptakan dengan bantuan aplikasi-aplikasi desain yang beredar di internet. 

Bukankah ini sangat menarik? Selain beberapa kelebihan di atas, masih banyak kelebihan AIDA Marketing lainnya yang bisa kamu rasakan sendiri. 

Terlebih lagi dengan adanya modifikasi dan perluasan marketing oleh para marketing expert, kan?

2. Kekurangan

Meskipun mempunyai banyak kelebihan, teknik marketing satu ini juga tetap memiliki beberapa kekurangan, ya. Berikut adalah beberapa kekurangannya. 

Pertama, tidak memperhitungan impulse purchase, tidak melibatkan faktor saat membeli, mulai dari ketersediaan barang, kemudian harganya, hingga rekomendasi dan kepuasan konsumen. 

Teknik yang satu ini juga tidak membuat proses pembelian seseorang, dan tidak memperhitungkan buyer’s journey yang non linear.

Dari beberapa kekurangan tersebut, mulai muncul yang namanya modifikasi atau perluasan model AIDA Marketing ini. Ada yang dengan menambahkan tahapan setelah melakukan pembelian. 

Ada juga yang memperlihatkan adaptasi lain untuk mengakomodasi peran media, termasuk media sosial dengan brand community. Berikut adalah varian dari perluasan atau modifikasi teknik marketing AIDA:

  • Modified AIDA Model: Awareness, Interest, Conviction, Desire, Action (purchase or consumption).
  • Hierarchy of Effects: Awareness, Knowledge, Liking, Preference, Conviction, Purchase.
  • AISDALSLove model: Awareness, Interest, Search, Desire, Action, Like/dislike, Share, Love/Hate.
  • McGuire’s model: Presentation,  Attention, Comprehension, Yielding, Retention, Behavior.
  • AIDAS Model: Attention, Interest, Desire, Action, Satisfaction.

Kini, tidak sedikit para pebisnis yang mulai menggunakan versi modifikasi atau perluasan tersebut. Kamu bisa mencoba teknik-teknik tersebut untuk mendapatkan banyak keuntungan. 

Tampaknya, model marketing satu ini dapat bertahan hingga 100 tahun lantaran adanya modifikasi dan adaptasi dari para marketing yang expert, ya. Sehingga, dapat disesuaikan dengan kondisi pasar masa kini.

Contoh AIDA Marketing

Mengacu kepada pengertian AIDA Marketing, AIDA bukan hanya bisa kita sebut sebagai model pemasaran, sih. Namun, juga dapat disebut sebagai model komunikasi antara pihak penyedia produk atau layanan dengan calon pembeli. 

Hal ini karena metodenya mampu mengidentifikasi bagaimana dan juga kapan berkomunikasi pada tiap tahapannya. 

Penerapan AIDA Marketing mesti dapat menjangkau konsumen dengan baik, menarik perhatiannya, mempertahankan minat, hingga membuat calon konsumen tersebut melakukan pembelian atau penggunaan jasa.

Adapun contoh AIDA Marketing yang bisa kamu lakukan ialah mengidentifikasi awareness, interest, desire, dan actionnya

Awareness:

Bagaimana kamu bisa membuat pihak calon pembeli atau client untuk mengetahui produk mau pun layanan yang kamu tawarkan? Nah kira-kira, apa saja nih strategi penjangkauan yang bakalan digunakan? Platform apa yang bakalan kamu gunakan? Kampanye kesadaran brand atau produk dan jasanya seperti apa? 

Interest:

Bagaimana caranya kamu mendapatkan minat calon client dan konsumen? Apa saja strategi konten yang pas? Bagaimana membuat informasi tersedia untuk calon konsumen dan client, di mana membuat informasi tersebut? Apa bukti sosial tersebut buat ngedukung reputasi bisnis?

Desire:

Apa sih yang ngebuat produk atau layanan diinginkan oleh konsumen atau client? Apa saja yang membuat produk atau layanan kamu mendapatkan minat banyak orang? Bagaimana caranya berinteraksi agar dapat membangun hubungan emosional? Apakah dengan obrolan langsung? 

Action:

Apa saja bentuk ajakan memilih produk atau layanan yang kamu tawarkan, dan di mana menempatkan ajakan tersebut? Silakan perkirakan platform atau saluran pemasaran yang tepat, apakah akan menggunakan email, halaman website, panggilan telepon, atau yang lainnya. 

Itulah dia ulasan lengkap tentang AIDA Marketing. Yuk, ikuti terus update artikel dari Ngalup buat kamu yang ingin dapat insight terkini tentang karir, produktivitas, dan bisnis.

Apakah Konten ini Bermanfaat untukmu?

Berikan Rating untuk Konten ini

Average rating / 5. Vote count: