Seseorang yang bekerja dalam bidang kreatif, sudah tentu tidak asing dengan istilah creative block. Secara sederhana, istilah ini mengacu pada ketidakmampuan menghasilkan kreativitas dan mengalami penurunan produktivitas.
Para penulis sering berdiam diri karena belum menemukan kata yang pas untuk melanjutkan kalimatnya, pelukis berpikir ulang karena lukisannya punya tema yang sama, seorang designer tidak mampu menyelesaikan pekerjaannya saat siang hari.
Ketiga case di atas, sepertinya cukup dalam menggambarkan ‘hambatan kreatif’. Inti dari istilah ini adalah ketiadaan ide, kekosongan langkah, dan tidak menemukan cara dalam mengeksekusi sesuatu dengan kreatif.
Mengalaminya sudah pasti berdampak terhadap beberapa hal, utamanya yang bekerja di bidang kreatif. Ingin tahu lebih dalam? MinLup telah menyediakan uraiannya di sini.
Apa Itu Creative Block?
Kreatif blok adalah momen di mana individu atau tim memiliki kreativitas yang berada di level paling rendahnya.
Berbeda dengan kegiatan rutin, kreativitas memang memiliki tingkatan berbeda. Ada peak momennya dan ada valley momennya.
Peak momen mengacu pada saat kreativitas berada pada level tertinggi yang sejalan dengan tingkat produktivitas. Sedangkan, pada valley momen, kreativitas berada di ‘lembah’ atau poin terbawah yang diikuti juga dengan penurunan produktivitas.
Umumnya, kreatif blok dirasakan oleh sebagian besar pekerja seni atau orang-orang yang berkutat dalam pemecahan masalah dan pekerjaan kreatif.
Bisa seorang designer, penulis, pelukis, dan banyak lagi. Kreatif blok itu istilah umum, tapi ada juga istilah spesifik yang terbagi jadi beberapa jenis:
- Mental block
- Emotional barrier
- Knowledge block
- Perfectionism block
- Overwhelming block
Jenis ini memang punya istilah yang berbeda-beda, setiap sumber bisa memberikan istilahnya sendiri. Namun, secara umum kreatif blok memang memiliki 5-7 jenis.
Ciri Ciri Creative Block
Setiap orang bisa merasakan ciri atau gejala berbeda ketika mengalami kreatif blok. Namun, ada kok ciri umum yang menandakan bahwa kamu sedang mengalaminya:
- Sukar memulai: ada pekerjaan yang terbengkalai, sukar dalam menghasilkan ide awal proyek karena pikiran kosong.
- Minim inspirasi: seperti tidak ada hal yang sama sekali memancing keluarnya inspirasi dan hampir semua ide yang muncul sangat klise dan datar.
- Penurunan kualitas: kreatif blok bukan sama sekali tidak menghasilkan karya, tapi bisa juga ditandai dengan rendahnya kualitas karya yang kamu hasilkan.
- Kurang puas dengan hasil: hati-hati, ketidakpuasan terhadap hasil bisa menjadi tanda bahwa kamu mengalami kreatif block.
- Frustasi dan stres: kreatif blok juga punya ciri seperti mengalami gelisah, cemas, stres, karena memicu terjadinya tekanan internal.
- Motivasi menurun: ciri lainnya yakni mengalami penurunan motivasi untuk menghasilkan kreasi.
- Menunda bahkan menghindar dari pekerjaan: biasanya ada aja alasan untuk menunda pekerjaan.
- Perasaan terjebak: merasa terjebak terutama dalam rutinitas yang membuat kamu susah melihat perspektif baru.
Penyebab Creative Block
Creative Block tidak muncul secara tiba-tiba, tapi ini adalah kondisi yang muncul karena terpicu oleh sesuatu. Ingin mengetahui apa penyebab kreatif blok? Mari, MinLup uraikan di sini:
1. Perfeksionis
Berupaya untuk selalu menghasilkan sesuatu yang sempurna, menjadi jalan terbaik untuk memicu kreatif blok.
Seorang penulis ternama pun sudah pasti merasakan ada yang tak sempurna dari kalimat-kalimat yang ia deretkan. Seorang penggubah lagu tidak pernah ada yang suka dengan nada dan karya bikinan sendiri.
Ini menandakan bahwa ukuran sempurna dari seseorang sangat tidak terbatas. Jika kamu mencoba dan bersikap perfeksionis, selalu ada ‘lubang’ kekurangan yang kamu rasakan.
Haruki Murakami pernah berkata, kurang lebih demikian:
“Tidak ada satu pun kalimat yang sempurna.”
Dan bagi MinLup, sangat masuk akal jika jiwa perfeksionismu akan menghaslkan kreatif blok.
2. Pernah Gagal
Coba beri tahu MinLup, adakah individu yang dari kecil sampai tua nggak pernah gagal dalam hidup? Hampir semua orang akan mengalaminya dalam berbagai momen.
Seorang pekerja kreatif juga sangat mungkin gagal. Nah, jika kegagalan ini selalu menghantui pikiran, maka bisa membuatmu tak lagi percaya diri.
Akhirnya yang dikorbankan adalah kemampuanmu untuk menghasilkan sesuatu dan berkreasi. Yup, kegagalan juga menjadi pemicu.
3. Tekanan dan Kelelahan
Manusia bukan mesin yang ketika dapat tekanan semakin gila, juga bukan robot yang seolah tak kenal lelah.
Saat keduanya menyerang manusia, maka ada yang mati dalam diri seseorang: kreativitasnya.
Apalagi jika tekanannya begitu tinggi, kelelahannya seolah sangat menguras hati. Ini semua, bisa juga menjadi penyebab blok kreatif.
4. Takut dengan Penilaian Orang
Satu hal yang seharusnya tidak pernah kamu pedulikan adalah penilaian orang. Banyak yang tidak bisa memulai sesuatu hanya karena omongan. Akhirnya, kamu jadi ragu untuk menghasilkan ide-ide segar dalam pikiran.
Dampak Creative Block
Ngobrol soal dampak, sudah tentu banyak. Blokiran kreativitas ini bikin beberapa masalah seperti:
- Penurunan produktivitas
- Kinerja yang menurun
- Tidak ada karya
- Stres berlebih
- Cemas
- Dan banyak lagi.
Cara Mengatasi Creative Block
Tenang saja, masih ada kok upaya yang mampu menghilangkan hambatan kreativitas ini. Mau tahu? Berikut metodenya:
1. Menjauhkan Diri Sejenak dari Pekerjaanmu
Jika memungkinkan, jauhkanlah diri sejenak dari pekerjaanmu. Tekanan, kelelahan, stres, burnout, dan segala macam emosi negatif karena pekerjaan bisa diselesaikan dengan menjauhkan diri sejenak.
Inilah mengapa libur di akhir pekan itu penting, ini juga yang jadi alasan mengapa main dengan kucing sebentar sangat perlu dilakukan, ini pula yang membuat mengapa ide-ide sering muncul saat kamu berada di kamar mandi.
Menjauhkan diri sejenak artinya membuat kamu lebih rileks lebih dulu. Kata orang-orang, bekerja dalam keadaan rileks dan bahagia bisa menjadi booster dari kreativitas.
2. Tambah Pengetahuan yang Mungkin Tidak Berkaitan
Tadi sudah MinLup jelaskan jika salah satu jenis dari terhambatnya kreativitas adalah lack of knowledge alias minim pengetahuan.
Maka, cara mengatasinya bisa dengan nambah wawasan. Tapi, cobalah menambah wawasan dari bidang yang mungkin tidak berkaitan.
Jika kamu lebih banyak menulis esai yang panjang dan rumit, cobalah cari buku-buku fiksi atau membaca buku resep makanan.
Memang, ini seolah tidak berguna. Tapi, masih sesuai dengan metode pertama yakni sejenak menjauhkan diri. Sembari menjauhkan diri, kan bisa sekaligus menambah pengetahuanmu. Jadi, mengapa tak mencoba?
3. Menerimanya dan Carilah Hal yang Bikin Bahagia
Loh? Kok menerima? Yup, itu adalah tahapan yang pasti kamu lalui. Hampir semua pekerja kreatif merasakan ini, tanpa terkecuali.
Maka, belajarlah untuk menerimanya. Jika tak ada ide, akui saja kalau idemu masih belum muncul. Lakukanlah hal-hal yang membuatmu bahagia.
Merasakan bahwa hambatan kreatif ini wajar akan membuat kamu jauh lebih tenang. Intinya terima saja perasaan ini.
Artinya memang kamu butuh istirahat sejenak, kamu butuh memandang hal berbeda selain yang kamu kerjakan, kamu butuh sesuatu yang bisa mencairkan gunung es hambatan kreatif ini.
Memang, metode mengatasi creative block di sini sangat sederhana. Tapi, MinLup merasakannya sendiri dan ini efektif.
Mau informasi, kabar, dan tips terbaik buat ningkatin produktivitas dan karir? Ngalup bisa sediakan buat kamu. Terus ikuti update terbaru dari MinLup, ya!