Istilah pencitraan, seringkali dianggap negatif karena berhubungan dengan kemunafikan dan kepalsuan. Padahal sebenarnya pencitraan pun banyak dipakai dalam lingkup profesional demi terciptanya personal branding yang positif. Bahkan sampai ada pihak yang mengalokasikan dananya untuk itu. Memang seberapa pentingnya personal branding dalam hal ini ?
Pentingnya Membangun Personal Branding
Begini penjelasannya sebagaimana yang MinLup kutip dari Linkedin :
Meningkatkan Awareness dan Omzet Penjualan
Mungkin kamu pernah mengamati dari orang lain atau mengalami sendiri, akan merasa malas kalau harus mencoba makanan di tempat yang belum pernah kamu tahu sebelumnya. Begitu pula saat akan potong rambut, orang-orang cenderung akan bertahan pada 1 salon bahkan secara spesifik pada tukang cukurnya.
Mengapa itu bisa terjadi? Jawabannya karena konsumen sudah kenal, sudah yakin dan cocok dengan produk dan layanannya. Mereka malas untuk memilih tempat baru karena belum tentu kualitasnya sebaik tempat biasa.
Inilah mengapa mau sebagus apapun produk jualanmu tapi konsumen belum ada trust di situ maka sampai kapanpun terjadi akan penjualan. Lantas bagaimana menciptakan trust tersebut?
Nah, di sinilah pentingnya personal branding disampaikan dalam konten-konten yang kamu buat sebagai media supaya konsumen bisa berkenalan dan percaya kepadamu. Jangan cuma berfokus promosi produk saja karena berdasarkan data yang ditampilkan Forbes, 96% orang benar-benar benci yang namanya iklan.
Fokuslah pada apa yang menjadi kebutuhan dan masalah konsumen, tunjukkan bahwa kamu memang peduli pada mereka lewat konten-konten tersebut. Baru dari situ bisa mulai timbul kedekatan dan kepercayaan karena konsumen melihatmu lebih positif. Kemudian terjadinya pembelian hanya tinggal menunggu masalah waktu saja.
Bahkan bisa saja nantinya konsumen tersebut tidak sekedar beli untuk coba-coba tapi mau menjadi pelanggan setia maupun merekomendasikan produkmu kepada orang lain. Bukankah secara otomatis omzetmu akan meningkat jika berhasil mencapai level ini pada konsumen.?
Nilai yang Membedakan Antara Kamu Dengan Kompetitor
Air dalam kemasan sering disebut “AQUA” padahal merk nya bukan itu. Demikian halnya dengan sepeda motor, orang memakai istilah HONDA meskipun tidak berasal dari pabrikan tersebut.
Inilah bukti pentingnya personal branding dalam bisnis dapat membuat suatu brand mengungguli para kompetitornya. Bisnismu benar-benar memberikan kesan yang mendalam sampai melekat kuat dalam benak konsumen.
Tidak hanya dalam dunia bisnis saja, pentingnya personal branding yang satu ini juga berlaku pada persaingan perekrutan karyawan dalam dunia kerja. CV yang kamu buat mampu memberikan kesan yang positif bagi HRD sehingga kamu terlihat spesial di antara ratusan atau bahkan ribuan pelamar yang lain.
Tetapi jangan kamu salah artikan membangun personal branding dalam CV yang mengagumkan, itu berarti melebih-lebihkan. Linkedin secara tegas menyatakan promosi diri secara berlebihan malah tidak akan menambahkan nilai menarik apapun. Bahkan berisiko menjatuhkan nama baikmu apabila kamu ketahuan berbohong.
Memperluas Koneksimu
Sebagaimana tentu kamu sudah tahu bahwa kesuksesan dalam ranah profesional tidak semata bergantung pada kemampuan dan kecerdasan akademik. Koneksi turut berperan secara krusial di situ khususnya dalam hal informasi. Bisa saja dari mereka, kamu memperoleh informasi yang berguna untuk perkembangan bisnis maupun soal lowongan kerja yang sesuai dengan passionmu.
Di sinilah pentingnya personal branding mengambil peran untuk menaikkan peluang orang-orang tertarik menjalin koneksi denganmu. Mereka yakin pada potensi yang kamu miliki sehingga bersedia menjalin sebuah kerja sama yang saling menguntungkan satu sama lain
Apalagi sekarang dengan era yang sudah serba digital berkoneksi dengan berbagai jenis orang dari latar belakang semakin mudah. Sebagai contohnya adalah media sosial linkedin yang terutama menunjukkan dengan jelas pentingnya personal branding bagi mahasiswa yang ingin mencari pekerjaan pertamanya.
Di sini kamu tidak hanya akan menemukan informasi soal lowongan tapi juga memberikan wadah untuk membuat profil rekrutmen dengan berbagai fitur yang menarik. Profilmu akan semakin terlihat stand-out di mata HRD.
Tidak sampai di situ saja, kamu berkesempatan terhubung dengan orang-orang yang dapat membantu perkembangan karir ke depannya. Mulai dari tentunya HRD sampai ke orang-orang yang sudah memiliki jabatan tinggi atau keahlian khusus yang dapat kamu jadikan role model.
Lebih hebatnya lagi dengan adanya fitur untuk memfilter. Hanya informasi lowongan di bidang yang memang kamu sukai yang akan muncul dalam notifikasi akunmu. Dari situ juga, peluang profil dilihat oleh pihak yang sedang butuh keahlianmu semakin besar.
Terlebih linkedin pun menyediakan grup khusus orang-orang dengan minat yang sama. Bisa jadi kamu dapat menjalin kerja sama bisnis yang besar dengan berpartner orang-orang dari grup tersebut.
Menegaskan Keahlian yang Kamu Miliki
Salah satu aspek yang menunjang kepercayaan konsumen adalah menunjukkan seberapa dalam pengetahuanmu terhadap bidang tertentu. Sudah pasti konsumen akan merasa lebih aman untuk membeli produk dari vendor yang paham betul terhadap produk. Mulai dari fitur hingga bagaimana fungsi-fungsi yang ada di dalamnya.
Pada lingkup rekrutmen karyawan berlaku juga demikian. Tidak mungkin bukan HRD merekrut seseorang ke dalam bidang tertentu yang sama sekali bukan keahliannya. Memang ada training tapi perusahaan di sisi lain tidak akan mau buang-buang waktu melatih seseorang dari nol. Ingin karyawan yang sudah ada ilmunya supaya cepat berkontribusi. ‘
Terkait masalah membuktikan diri itulah semakin terlihat pentingnya personal branding di era digital bagi perkembangan karirmu. Kamu wajib mampu menunjukkan bahwa memang sudah menguasai suatu bidang secara mendalam.
Akan lebih baik bila penguraian soal keahlianmu ditambahkan dengan bukti-bukti yang otentik supaya validitasnya semakin kuat.
Menaikkan Confidence (Percaya Diri)
Pentingnya personal branding tidak sebatas berdampak positif pada kehidupan profesional namun juga pada pengembangan kepribadian terutama dalam kepercayaan diri. Alasannya karena salah satu tahapan membentuk personal branding adalah menggali lebih dalam soal diri sendiri.
Kamu mencari tahu apa yang menjadi bakat, minat, dan nilai-nilai positif yang ada di dalam diri yang dapat dijadikan spotlight menarik orang lain. Dengan melakukan itu, kalau mungkin selama ini merasa tidak memiliki sesuatu yang spesial, tidak pandai dalam hal apapun akan mengalami perubahan pandangan.
Secara bertahap, kamu mulai menyadari bahwa sebenarnya kamu memiliki banyak kelebihan yang layak untuk dikagumi. Dari situ seharusnya kamu dapat menjadi pribadi yang lebih percaya diri, tahu bahwa kamu spesial dan tidak perlu merasa minder terhadap orang lain.
Psychology Today menuturkan bahwa orang yang merasa aman dengan dirinya sendiri terlihat jauh lebih menawan sehingga tidak heran kalau ia seolah mudah sekali membaur di manapun. Banyak sekali contoh public figure yang bisa dibilang tidak rupawan dan skillnya biasa-biasa saja tapi berkat percaya diri, ia mampu menarik banyak orang .
Dengan demikian logikanya apabila kamu punya lebih banyak keahlian maka seharusnya tidak ada alasan merasa tidak berdaya. Dari pemaparan pentingnya personal branding ternyata begitu powerful sampai mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Jadi tidak ada salahnya mulai dari sekarang, kamu melakukan introspeksi lebih dalam. Apa saja hal baik yang harus diasah dan hal buruk yang harus ditinggalkan. Semakin cepat kamu menyadarinya maka akan semakin baik.