Tahukah kamu bahwa dalam bisnis offline maupun online, agar produk jualanmu laku tidak hanya berfokus pada promosi produk? Personal branding adalah juga salah satu faktor yang juga wajib kamu perhatikan dengan baik.
Memangnya seperti apa itu personal branding? Kalau kamu ingin tahu maka artikel ini akan memberikan jawabannya di sini secara lengkap. Bukan hanya membahas soal pengertian personal branding saja tapi juga hal-hal yang lebih detail seperti tips membangun, manfaat, dan contoh riilnya pada bisnis.
Definisi Personal Branding Secara Umum
Jadi personal branding adalah menunjukkan citra yang melekat pada dirimu di mata orang lain. Kira-kira apa yang terlintas di benak pikiran orang ketika mereka mendengar soal kamu.
Apa yang mereka ingat baik itu dari segi karakteristik fisik, kepribadian, maupun keahlian yang kamu miliki Dengan kata lain personal branding bisa dikatakan sebagai parameter bagaimana orang lain memberikan penilaiannya terhadap gambaran diri yang kamu tunjukkan.
Secara lebih mendalam, personal branding adalah aspek yang begitu penting karena bukan cuma akan mempengaruhi kehidupan pergaulan tapi juga profesional. Sebagai contoh :
- Berhasil tidaknya kamu bisa menjadi bagian dari perusahaan impian tergantung bagaimana kamu membentuk personal branding dalam CV.
- Dalam hal bisnis, kamu tentu sudah tahu bahwa sudah banyak kompetitor yang bergerak di bidang yang serupa. Oleh karenanya untuk memiliki daya saing yang kuat, kamu perlu menunjukkan keunikan secara konsisten di mata konsumen. Keunikan inilah yang berkaitan erat dengan bagaimana membangun personal branding dari bisnismu tersebut.
Dari contoh di atas memberikan fakta bahwa pada dasarnya personal branding bukanlah sekedar sikap alamiah. Personal branding perlu dibentuk ataupun dibangun, menunjukkan bahwa ada usaha yang perlu kamu keluarkan. Usaha untuk mewujudkan ciri khas yang benar-benar mampu menarik orang kepada dirimu.
Untuk mempertegas definisi di atas, berikut adalah pemaparan mengenai personal branding dari beberapa ahli :
- Personal Branding Menurut Gill Corkindale
Personal branding adalah suatu citra yang perlu dibentuk dengan berlandaskan pada 4 aspek yang meliputi :
- Memiliki sisi kemenarikan yang mampu “menghinoptis” orang lain agar mau mencari tahu lebih lanjut.
- Karakteristik yang benar-benar masih fresh, tidak memplagiasi personal branding pihak lain.
- Mampu tetap stay in character sesuai dengan personal branding yang dibentuk secara konsisten.
- Berhasil menarik massa dalam jumlah banyak.
- Personal Branding Menurut Erwin Parengkuan dan Becky Tumewu
Kedua orang ini menyatakan penjelasan yang sejenis bahwa personal branding adalah berhubungan dengan cara seseorang mengesankan publik. Entah itu lewat sikap, kemampuan, maupun pencapaian yang ia tunjukkan secara sadar ataupun tidak.
- Personal Branding Menurut McNally dan Speak
McNally dan Speak menekankan bahwa personal branding adalah sebuah sikap dari seseorang untuk menilai orang lain berdasarkan persepsi pribadinya. Persepsi inilah yang nantinya akan menentukan rasa trust dan loyality mereka kepada orang tersebut.
- Personal Branding Menurut Haroen
Haroen mengemukakan personal branding adalah seperti sebuah tahapan yang harus dilalui seseorang dalam rangka membuat masyarakat menilai dirinya secara positif.
Adapun tahapan yang dimaksud di sini adalah berdasarkan bagaimana ia menampilkan suatu sikap, kompetensi, atau pandangannya. Nantinya ia dapat menjadikan citra dari masyarakat tersebut sebagai media marketing apabila berhasil mendapatkan penilaian yang bagus.
- Personal Branding Menurut Montoya
Montoya memberikan statement bahwa personal branding adalah seperti sebuah seni untuk mengatur dan menjaga pandangan publik dalam rangka mempertahankan bisnis.
Baca juga: Berkarir Sebagai Generalist atau Specialist? Cari Tau Solusinya Disini!
Cara Membangun Personal Branding
Dari penguraian panjang lebar mengenai arti dari personal branding ,kini kamu seharusnya sudah paham pentingnya reputasi bagi kesuksesan bisnis. Maka dari itu bagi kamu yang ingin memulai bisnis sendiri tapi bingung mau membentuk ciri yang seperti apa, jangan khawatir. Minlup akan berikan beberapa tips personal branding praktis berikut :
1. Tegaskan Apa yang Menjadi Tujuan Utamamu
Dalam melakukan segala sesuatu, tujuan sudah pasti menjadi pondasinya. Jika dari awal tidak jelas, tidak akan pernah ada konsistensi dari situ. Membentuk personal branding adalah juga demikian, bagaimana kamu mau konsisten membawakan suatu citra kalau dasar tujuannya lemah.
Oleh karenanya sebelum memulai bisni, kamu wajib sudah memiliki tujuan tentang gambaran personal branding seperti apa yang ingin diraih. Dalam merumuskan tujuan itulah, kamu perlu menjawab berbagai jenis pertanyaan ini :
- Lingkup pekerjaan yang bagaimana yang dapat memantik motivasi dalam dirimu?
- Apa kemampuan/ skill yang kamu miliki?
- Kamu ingin menempuh karir yang seperti apa?
- Manfaat apa yang ingin kamu berikan kepada masyarakat?
Jawab pertanyaan-pertanyaan itu secara cermat dan dengan spesifik karena akan menjadi penentu kamu ingin dikenal seperti apa di masyarakat. Tujuan yang telah kamu tentukan dari sini akan berpengaruh secara signifikan pada realisasi strategi nantinya.
2. Meriset Secara Mendalam
Selain tujuan, strategi yang jitu hanya dapat kamu buat jika didukung dengan data dan fakta yang valid. Untuk menggali data dan fakta tersebutlah, dalam langkah menetapkan personal branding adalah juga memerlukan yang namanya riset secara mendalam.
Apa sajakah yang perlu kamu riset dalam hal ini?
- Target Pasar
Bisnis yang sukses adalah yang mampu memahami situasi pasar jadi dalam menentukan personal branding, kamu juga harus paham bagaimana perilaku konsumen. Jadi jangan sampai terbawa oleh egomu sendiri. Apa yang menurutmu pribadi merupakan persona bisnis yang bagus, belum tentu demikian bagi pasar.
Dengan memahami target pasar, kamu jadi akan lebih mudah mau menentukan kepribadian seperti apa ketika akan mempromosikan produk jualan. Apakah akan membawakan promosi secara santai, humoris, formal, ataukah slengekan.
Kamu tidak mungkin bukan mempromosikan jualan ala anak tongkrongan apabila target pasarmu adalah bapak-bapak dan ibu-ibu? Begitu pula sebaliknya jika kamu menargetkan anak sekolah, tidak akan mungkin cocok berinteraksi dengan mereka memakai gaya bahasa yang baku.
- Personal Branding Dari Pihak yang Lebih Berpengalaman
Pihak yang lebih berpengalaman di sini bukan cuma kompetitor tapi orang lain yang bergerak di bidang yang berbeda juga dapat kamu jadikan inspirasi. Tapi perlu diingat, jangan sampai karena terinspirasi, kamu jadi terbawa ikut-ikutan personal branding orang lain.
Seperti yang telah bagian definisi sebutkan bahwa orisinalitas itu perlu agar bisnismu memberikan kesan bagi konsumen. Jadi dalam meriset personal branding, jangan hanya lihat bagusnya tapi perhatikan kekurangannya juga. Dari kekurangan itulah, dapat kamu jadikan acuan memunculkan persona unik yang lebih bagus.
3. Membuat Konten yang Kreatif Tapi Tetap Beretika
Di dunia yang sudah serba digital sekarang, membuat konten untuk promosi jualan maupun memperkenalkan branding bisnis sudah menjadi hal yang mutlak. Sangat pentingnya bahkan sampai muncul istilah content is a king.
Akan tetapi perhatikan juga mengenai kualitas kontennya karena percuma saja bukan sudah susah-susah mengedit, ternyata yang menonton cuma sedikit. Jadi pastikan kontenmu benar-benar informatif dan menarik bagi target pasar yang kamu tuju. Kemenarikan di sini ditentukan dari relate tidaknya kontenmu dengan kehidupan sehari-hari mereka.
Apalagi untuk sekarang, membuat konten tidaklah sulit dan mahal. Tidak masalah kalau kamu tidak memiliki komputer atau laptop, kamu sudah bisa membuat konten lewat smartphone. Banyak sekali aplikasi di google play store yang dapat diunduh dengan gratis seperti canva, capcut, picsart, kinemaster, dan masih banyak lainnya..
Di samping pembuatan, penyebarluasan konten juga semakin leluasa karena platformnya yang tersedia semakin bervariasi seperti youtube, website, linkedin, media sosial, dsb.
Terlepas dengan kemudahan itu namun jangan lupakan masalah etika. Jangan karena memburu traffic, kontenmu jadi penuh dengan settingan dan pembodohan. Trafficnya mungkin tinggi tapi orang-orang akan mencap negatif bisnismu.
4. Pertahankan Konsistensi
Pada pembahasan definisi secara jelas telah menyebutkan berhasil tidaknya personal branding adalah tergantung masalah konsistensi pula. Khususnya konsistensi dalam hal :
- Mengunggah konten secara teratur. Pastikan apapun platformnya, bisnismu selalu rutin mengkreasikan konten baik itu dalam bentuk tulisan maupun video. Tidak masalah kalau kamu belum bisa setiap hari, yang penting rutin misal 2 hari sekali. Jangan sampai audience kehilangan kabar dari kamu
- Berinteraksi dengan audience konten, tiap komentar atau pertanyaan yang mereka ajukan selalu kamu respon secara cepat dan tepat.
Selain demi audience, konsisten dalam berkonten dan berinteraksi krusial untuk algoritma dari akun bisnismu. Platform manapun akan memberikan penilaian yang bagus pada akun yang konsisten mengunggah konten dan memiliki engagement /interaksi yang bagus. Peluang akunmu untuk ditampilkan kepada orang yang belum jadi follower akan semakin tinggi.
5. Jangan Sungkan Meminta Bantuan Untuk Merekomendasikan
Menurut kamu mengapa banyak toko online memberikan halaman khusus untuk menampung kritik dan saran? Alasannya karena memiliki daya promosi yang sangat kuat.
Orang yang belum pernah bertransaksi di suatu toko online pasti akan melihat testimoni yang tercantum. Jika testimoninya bagus dengan banyak pelanggan yang puas, mereka akan tertarik untuk cari tahu lebih dalam soal jualanmu.
Jangan salah, jika ada testimoni yang negatif juga bisa berdampak positif apabila kamu dapat merespon dengan profesional. Konsumen baru akan melihat kamu sebagai vendor yang bertanggung jawab.
Maka dari itu, kamu tidak perlu takut meminta rekomendasi dari konsumen terlepas positif negatifnya.
6. Jaga Personal Branding yang Offline
Bukan berarti karena bisnismu bergerak di dunia digital, kamu jadi menganggap personal branding kehidupan nyata tidak penting. Jelas itu salah karena nantinya apabila kamu akan mempromosikan jualanmu secara face to face, yang konsumen lihat adalah kamu.
Baca juga: 20 Skill yang Harus Dimiliki Fresh Graduate Biar Cepat Dapat Kerja
Manfaat Personal Branding
Bagi kamu yang melihat cara-cara membangun personal branding adalah yang demikian banyaknya, mungkin akan merasa itu sangatlah rumit. Iya tidak dapat dipungkiri akan rumit karena proses mencari jati diri dalam bisnis belum tentu akan berhasil dalam sekali percobaan.
Bisa jadi kamu harus mengulang dan mengulang beberapa kali karena personal branding yang ditentukan sebelumnya mengalami kegagalan. Namun percayalah apabila berhasil menggali dan menemukan keunikan dalam bisnismu, akan memberikan banyak sekali manfaat yaitu :
1. Stand Out di Antara Kompetitor
Pentingnya personal branding yang pertama adalah membuat kamu dapat memenangkan persaingan. Banyak orang yang sudah bergerak di bidang yang sama tapi karena persona bisnismu begitu kuatnya sampai-sampai hanya itu yang publik ingat.
Sebagai contoh seperti, orang-orang di Indonesia yang menyebut merk air dalam kemasan dengan nama Aqua padahal bukan dari brand tersebut. Begitu pula dengan sepeda motor diidentikan dengan honda.
2. Menjadi Magnet Promosi
Personal branding adalah aspek yang apabila telah tertanam dengan kuat akan membuat kamu lebih mudah mempromosikan produk apapun itu. Personamu seolah-seolah telah berhasil “menghipnotis” para audience.
Bagaimana orang mau bertransaksi jika mereka saja tidak mengenal kamu. Kalau kenal saja tidak, bagaimana juga mau percaya. Inilah alasan mengapa personal branding adalah hal yang harus kamu perhatikan dan jaga baik-baik lebih dari apapun. Sekali reputasi bisnismu tercoreng, akan sangat susah mengembalikan kepercayaan konsumen.
4. Memperluas Koneksi dan Peluang Baru
Kepercayaan orang padamu tidak sekedar mempermudah dalam hubungan vendor dengan konsumen. Kamu juga akan lebih mudah untuk mendapatkan koneksi dari vendor-vendor lain untuk berbagi informasi ataupun sampai pada taraf bekerja sama.
Kondisi seperti itu tentu akan sangat menguntungkan karena semakin luas peluang-peluang yang terbuka untuk memperbesar bisnismu.
Contoh Personal Branding
Mengenai masalah personal branding adalah begitu penting khususnya bagi perluasan promosi dapat dilihat dari seorang virtual youtuber (vtuber)bernama Kobo Kanaeru. Pada mulanya konsep live streaming menggunakan avatar anime seperti itu tidaklah populer di Indonesia dan bahkan mendapatkan cibiran.
Sebenarnya sebelum Kobo, sudah ada vtuber di Indonesia yang sudah mengudara sebagai streamer. Hal ini juga termasuk pada agensi yang menaungi Kobo yaitu Hololive yang sudah menelurkan 6 vtuber.
Namun karena pembawaannya yang kurang cocok dengan selera penonton Indonesia, membuat jumlah viewernya tidak banyak untuk ukuran agensi sebesar Holo.Namun semua berubah ketika Kobo debut. Dengan pembawaan yang lebih ceplas-ceplos dan terkadang toxic berhasil menarik minat penonton
Belum lagi Kobo yang cukup relate dengan humor-humor lokal dan mampu bernyanyi dengan bagus membuat namanya semakin booming. Yang patut diperhatikan di sini adalah Kobo mampu melakukan apa yang seniornya belum bisa lakukan yaitu menggaet pasar anak-anak kecil.
Konsekuensinya membuat di antara talent holo yang lain, kondisi live chat Kobo yang paling rusuh dan out of topic. Namun terlepas dari itu, bisa dibilang Kobo lah yang setidaknya menjadi pendobrak untuk membuat vtuber makin dikenal oleh publik.Apabila kamu sudah mengerti sekarang mengenai konsep personal branding adalah seperti apa, jangan tunda lagi mari pikirkan segera persona bisnismu. Kalau berlambat-lambat, akan semakin banyak kompetitor yang akan mendahului kamu.