Lika-Liku para Tokoh Inspiratif Indonesia

Photo of author
Written By ngalup

Artikel ini telah diterbitkan oleh
Ngalup Collaborative Network.

Tokoh inspiratif adalah tokoh atau orang yang bisa menjadi panutan bagi sekitarnya. Banyak sekali tokoh inspiratif di Indonesia, mulai dari tokoh pahlawan, tokoh seniman, maupun tokoh pengusaha. Nah sohibul ngalup, kali ini Ngalup.co akan membahas seputar tokoh inspiratif di bidang bisnis atau bisa dikenal dengan pengusaha sukses.

4 Pengusaha sukses yang menjadi tokoh inspiratif di Indonesia

Di Indonesia banyak sekali pengusaha yang sukses dan mampu menjadi inspirasi bagi para pebisnis amatir. Mereka pasti sudah melewati lika likunya membangun usaha. Ada yang mempunyai previllage dilahirkan dari keluarga berada namun ditinggalkan orang tuanya, ada yang juga dilahirkan dari keluarga yang tidak berada. Masing masing mempunyai kelebihan dan kemampuan untuk menggapai kesuksesannya. Patut diacungi jempol untuk kerja keras mereka demi meraih hasil yang sekarang mereka nikmati. Tanpa pengorbanan pun, mereka tidak akan meraih keberhasilan dan kesuksesan. Lalu siapa saja nih, pengusaha sukses yang inspiratif di Indonesia? 

Chairul Tanjung

Siapa yang tidak tahu Chairul Tanjung yang biasa dikenal dengan sebutan “Si Anak Singkong”? Chairul Tanjung adalah salah satu pengusaha sukses dan inspiratif di Indonesia. Chairul Tanjung tidak hanya dikenal di dalam negeri saja, bahkan mancanegara pun mengenalnya.

Chairul Tanjung sudah hambar merasakan lika likunya di jaman dahulu. Saat masa orde baru, tempat ayahnya bekerja sebagai wartawan ditutup karena dianggap kontra dengan pemerintah. Keluarganya terpaksa menjual rumah untuk membiayai kehidupan lalu chairul tinggal di losmen sempit bersama orang tua dan 6 saudaranya.

Chairul awalnya mencoba berbisnis kaos,buku, dan jasa fotokopi disaat kuliah. Setelah bisa melanjutkan hidup lewat bisnis kecilnya, ia melanjutkan studinya dan mendapatkan gelar MBA dari Executive Institut Pendidikan dan Pembinaan Manajemen (IPPM).

Setelah bisnis kecil kecilan, ia mencoba serius untuk terjun ke dunia bisnis yang sebenarnya. Chairul merintis sebuah toko yang menjual peralatan kedokteran dan laboratorium, namun akhirnya toko itu mengalami kebangkrutan. Tak kapok dengan kegagalannya, ia memulai bisnis baru bersama rekannya di bidang ekspor sepatu anak-anak. Dengan bermodal pinjaman bank sebesar 150 juta, usahanya terbilang sukses. 

Dengan keahlian dan luasnya relasi yang dimiliki, Chairul mulai mendirikan Para Group yang memiliki anak perusahaan bernama Para Inti Holdindo. Dari sinilah Chairul ingin memusatkan bisnisnya pada tiga sektor, yaitu keuangan (financial), multimedia dan properti.

Tak lama kemudian, ia lebih senang mengakuisisi terhadap perusahaan – perusahaan lain dibanding membangunnya dari awal. Akuisisinya yang paling terkenal adalah Bank Mega. Selain itu ia juga membeli sebagian saham carefour sebesar 40% melalui perusahaannya bernama Trans Corp.

Tahun 2011, Chairul merubah nama Para Group menjadi CT Corp. CT Corp sendiri terdiri dari tiga anak perusahaan yaitu Mega Corp, CT Global Resources, dan Trans Corp.

Nadiem Makarim

Nadiem Makarim menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Menteri ini cukup ramai diperbincangkan di dunia maya. Dengan jabatannya, masyarakat Indonesia menaruh harapan besar padanya.  

Nadiem mempunya banyak pengalaman di bidang bisnis, salah satunya adalah menjadi Co-founder dan Managing Editor di Zalora Indonesia. Idenya membangun Go-Jek berawal dari diskusinya dengan ojek langganannya. Nadiem jarang menggunakan mobil karena mobilitasnya yang tinggi. Dari perbincangan dengan ojek langganannya, ia menyimpulkan bahwa sebagian besar tukang ojek menghabiskan waktunya hanya untuk menunggu pelanggan saja. Di sisi lain, kemacetan di Jakarta makin memburuk sehingga ia berpikir bahwa penting adanya layanan transportasi cepat untuk Jakarta. Sehingga ia memutuskan mendirikan layanan transportasi yang bernama Go-Jek.

Pada tahun 2011, Go-Jek resmi didirikan oleh Nadiem Makarim. Awalnya ia hanya mempunyai 20 driver ojek. Sistem pertama yang ditawarkan yaiut via call center dimana pelanggan menghubungi call center langsung untuk menemukan driver terdekat. Tak lama kemudian, Go-Jek suskses mendapatkan perhatian dari perusahaan investasi Singapura yaitu Northstar Group. Go-Jek mendapatkan suntikan dana dari perusahaan tersebut.

Ya, mungkin banyak orang yang mengenalnya semenjak Nadiem sukses membawa Go-Jek menjadi startup decacorn pertama dari Indonesia. Tanpa disadari, dengan adanya Go-Jek dapat merubah pola hidup masyarakat indonesia. Mengapa? Yang biasanya bingung mencari makanan kini sudah ada aplikasi untuk antar makanan dimanapun seperti Go-Food dan yang biasanya bingung mencari ojek kini kamu hanya dengan membuka handphone, ojek kamu siap mengantarmu sesuai tujuanmu. Go-Jek sangat diminati masyarakat Indonesia. Bukan hanya dalam negeri, perusahaan transport berbasis aplikasi ini merambah hingga ke mancanegara. Go-jek telah tersedia di Asia Tenggara seperti GET di Thailand, Go-Viet di Vietnam, dan Go-Jek di Singapura.

Ferry Unardi

Tentu saja di era digital sekarang, jika bepergian banyak yang sudah tidak menggunakan pembelian tiket offline. Lantas dengan apa? Traveloka salah satunya. Aplikasi pembelian tiket online bahkan tidak hanya tiket. Booking hotel, tiket bioskop pun juga bisa melalui aplikasi tersebut.

Ferry merintis usaha e-ticket pada tahun 2012. Saat itu usianya masih muda, 23 tahun. Banyak pengorbanan yang ia berikan demi membangun Traveloka hingga saat ini.

Ferry bekerja di Microsoft setelah lulus dari S1. Setelah 3 tahun lamanya, ia merasa tidak bisa berkembang lebih di perusahaan tersebut. Lalu ia memutuskan untuk melanjutkan S2 Harvard di bidang bisnis. Tidak lama kemudian, ia memutuskan keluar dan membangun Traveloka.

Ide cemerlang yang ia dapatkan ini dari sebuah keluhannya sendiri terhadap kesulitannya mendapatkan tiket pesawat untuk pulang ke Indonesia. Ia melihat ketidaknyamanannya menjadi peluang bisnis besar. Tak lama ia meninggalkan studi S2-nya dan mendirikan Traveloka bersama dua rekannya, Derianto Kusuma dan Albert Zhang. Pada saat itu Traveloka hanya berguna untuk mencari dan membandingkan harga tiket pesawat.

Namun ia melihat peluang bisnis lain. Ternyata masyarakat tidak hanya membandingkan harga, tapi juga membutuhkan pemesanan melalui online. Seiring berjalannya waktu Traveloka mendapatkan pendanaan dari perusahaan venture capital, saat tahun 2012 East Ventures dan tahun 2013 Global Founders.

Saat ini Traveloka sukses menjadi prioritas masyarakat Indonesia untuk bepergian kemanapun. Kabarnya, Traveloka resmi menjadi startup unicorn sejak 2017.

William Tanuwijaya

Dari aplikasi e-ticket di poin 3 tersebut, munculah nama William Tanuwijaya. Ya, ia adalah dalang dibalik Tokopedia. Tokoh inspiratif yang satu ini juga jatuh bangun dalam membangun Tokopedia. Dia dibesarkan di keluarga yang dihimpit masalah ekonomi. Ia menjadi perantau setelah lulus SMA. Merantau ke jakarta adalah pilihannya. William memutuskan berkuliah di Universitas Bina Nusantara. Namun, tak lama ia harus berjuang sendiri melanjutkan hidupnya karena ayahnya yang sedang jatuh sakit. William bertahan hidup dengan bekerja sebagai penjaga warnet. Dari sinilah ia mulai mencintai dunia internet.

Pada tahun 2007, William ingin mencapai ide yang pernah terlintas di pikirannya. Ya, membangun Tokopedia. Namun ia kesulitan karena tidak ada investor yang ingin mendanainya karena bisnis di dunia internet masih buram pada saat itu.

Dengan kerja keras dan daya juang yang tinggi, di 2009 akhirnya Tokopedia resmi berdiri. Saat ini Tokopedia juga berhasil merger dengan Go-Jek. Kolaborasi dua startup tersebut dinamakan GoTo. Tak bisa dibayangkan, 2 raksasa startup tersebut dikolaborasikan menjadi satu. Terdengar khayal, namun nyata bukan?

Nah itu tadi tokoh inspiratif yang bisa kita jadikan sebagai panutan untuk teru patah semangat. Mereka mempunyai privilege masing masing yang berbeda namun tetap satu tujuan yaitu meraih kesuksesan. Kamu tidak bisa membandingkan diri kamu dengan orang lain, karena setiap orang memiliki garis start yang berbeda. Untuk mengikuti informasi seputar dunia bisnis, kamu bisa baca Malang Posco Media!

Source gambar utama: Google Images