Ada banyak terms yang mungkin telah kamu pahami dalam dunia startup. Salah satunya yakni venture capital (VC). Istilah ini sangat berkaitan dengan kemajuan sekaligus perkembangan startup.
Founder startup ibarat anak kecil yang punya mimpi besar dan ingin mewujudkannya di dunia nyata. Hadirlah istilah modal ventura yang berperan sebagai ‘orangtua’ untuk mendukungnya.
Sama halnya seperti orangtua, peran utamanya adalah memberikan modal agar si Anak bisa terus berkembang menuju potensi terbaiknya. Tapi, ini hanya analogi sederhana dari modal ventura.
Buat yang mau belajar lebih lanjut tentang terms ini, bisa lanjut baca uraian MinLup di artikel ini, ya!
Jadi, Apa Itu Venture Capital?
Venture capital adalah lembaga, pihak, atau suatu badan yang memberikan modal atau pendanaan terhadap suatu perusahaan yang biasanya baru rintisan alias masih kecil.
Bisa MinLup bilang juga kalau modal ventura ini merupakan pihak yang sangat berjasa dalam perkembangan startup dan ekosistemnya.
Intinya, modal ventura itu akan memberikan nyawa bagi startup dan membuatnya mampu terus berjalan untuk mengembangkan produk, mengenalkan layanan, serta membuatnya lebih besar lagi di kemudian hari.
Yup, venture kapital menjadi sosok yang begitu penting karena memberikan bahan bakar utama dalam pengembangan perusahaan rintisan, yakni modal.
Modal ventura ini juga menjadi pihak yang punya sumber dana dari gabungan investor, lembaga keuangan, bahkan bank.
Jadi, bukan berarti mereka punya sumber dana dari usaha yang dikembangkan sendiri. Melainkan punya dana yang berasal dari hasil ‘urunan’ beberapa pihak.
Nah, pihak-pihak yang ‘urunan’ dalam venture capital ini punya sebutan lain yakni limited partners. Sampe sini udah klir tentang definisi? Jika sudah, mari lanjut ke bagian pembahasan modal ventura lainnya.
Cara Kerja Venture Capital
Sama halnya dengan organisasi, modal ventura juga memiliki mekanisme kerjanya sendiri. Ia tak bergerak sembarangan dalam memberi modal. Melainkan bergerak sesuai alur optimal yang sudah sejak lama diterapkan:
- Pertama, yakni tahapan ‘urunan’ dari para investor yang terdiri dari berbagai pihak. Bisa individu, lembaga keuangan, atau instansi tertentu.
- Setelah modal sudah terkumpul, maka ada tahap lanjutan berupa pembuatan kesepakatan bisnis/kerja.
- Selanjutnya adalah mencari perusahaan rintisan atau startup dengan potensi perkembangan yang tinggi di masa depan.
- Venture Capitalist akan melakukan pengelolaan dana dan juga memberikan dana yang telah dikelola pada startup pilihan.
- Ada hak tertentu yang mereka dapatkan seperti memberi saran dan dengan menunjukkan suatu peluang kepada perusahaan yang memperoleh pendanaan.
- Langkah lanjutannya sudah seperti organisasi/perusahaan pada umumnya, yakni dengan mengerjakan tugas-tugas administratif, pelaporan internal, menggarap akuntansi, dan manajemen anggaran.
- Cara kerja terakhir tentu saja untuk menerima bagi hasil dari keuntungan yang sebelumnya sudah disepakati pihak startup dan modal ventura.
Intinya, cara kerja mereka yakni mengumpulkan dana-mencari startup-mulai pendanaan-memberi saran-menerima keuntungan. Sesimpel itu.
Contoh Venture Capital di Indonesia
Tak hanya di luar negeri, ada juga loh modal ventura yang biasanya mencari startup untuk mereka berikan modal agar berkembang. Misalnya beberapa nama berikut ini:
1. Alpha JWC Ventures
Nama modal ventura satu ini mungkin tak asing di telingamu karena website mereka sering bercokol di posisi atas mesin pencari untuk urusan pengembangan bisnis.
Mereka merupakan perusahaan modal ventura yang memulai debut di Indonesia tahun 2016.
VC satu ini memulai langkahnya dengan mendanai 57 perusahaan portofolio aktif dan telah mengelola modal 650 juta USD.
Tahu perusahaan Ajaib dan Kopi Kenangan? Dua perusahaan ini menjadi portofolio Alpha JWC Ventures yang kini sudah termasuk startup Unicorn.
Ada lagi seperti Mangkokku, Kredivo, Benih Baik, dan Bobobox yang beruntung mendapatkan pendanaan dari Alpha JWC Ventures.
2. East Ventures
Contoh venture capital satu ini telah berdiri lebih lama daripada Alpha JWC Ventures karena mereka telah berdiri sejak 2009.
East Ventures menjadi VC dengan investasi multi-tahap. Mulai dari seed hingga pertumbuhannya.
Di Asia Tenggara, mereka telah mengantongi portofolio saham pada 200 perusahaan. Tapi, fokusnya memang masih di Indonesia.
Kamu juga mungkin sudah mendengar nama-nama unicorn seperti Traveloka dan Tokopedia. Yap, itu adalah startup yang didanai East Ventures.
East Ventures juga memberikan dana pada sejumlah perusahaan seperti KoinWorks dan Bibit yang begitu terkenal.
3. Mandiri Capital Indonesia
Perbankan juga mengambil bagian dalam pendanaan startup venture capital. Ini adalah salah satu anak dari perusahaan Bank Mandiri dalam bidang CVC.
MCI mengambil fokus untuk mendanai teknologi finansial kepada beberapa nama perusahaan seperti Bukalapak, GoTo, Investree, Amartha, hingga KoinWorks.
4. MDI Ventures
Selanjutnya ada MDI Ventures yang juga memberikan pendanaan terhadap startup yang masih di tahap awal hingga menengah. Utamanya untuk startup di kawasan Asia Tenggara.
Perusahaan satu ini, mengambil fokus untuk optimalisasi nilai portofolio dalam Telkom Group. Mereka juga memberikan pendanaan pada kewirausahaan digital sekaligus membantu dalam membangun ekosistem terbaik untuk startup.
Saham MDI Ventures sudah tentu ada di banyak perusahaan. Misalnya di Zenius, Alodokter, SiCepat, Privy, dan Aruna.
MDI berhasil membawa Run System startup menjadi perusahaan terbuka yang membuat mereka bisa memperdagangkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
5. Intudo Ventures
Dengan nilai investasi dari 1 juta USD – 20 juta USD, Intudo juga menjadi venture capital terbesar di Indonesia.
Biasanya, VC satu ini mendukung profesional berkebangsaan Indonesia yang ingin berkarir dan sekolah di luar negeri hingga akhirnya merintis bisnis di Indonesia.
Foundernya punya sebutan khusus yakni Sea Turtle. Pernah mendengar Halodoc? Itu adalah salah satu perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh Intudo Ventures.
Sebenarnya, Apa Sih Manfaat Venture Capital?
MinLup mungkin udah sampe mendata VC terbesar yang ada di Indonesia. Tapi, sebenarnya apa sih manfaat dari modal ventura ini? Mengapa VC begitu penting buat startup yang ingin ekspansi?
1. Punya ‘Nafas Panjang’
MinLup ingin menyebutnya sebagai ‘nafas panjang’ untuk menjelaskan kontinuitas perusahaan rintisan.
Dengan adanya VC, maka perusahaan yang memperoleh pendanaan bisa lebih lama lagi bertahan.
Meskipun tidak pasti berkembang, setidaknya kemungkinan perusahaan untuk bertahan dan sampai pada momen terbaiknya dalam memperoleh peluang besar di masa depan terbuka lebar.
Dengan nafas panjang ini pula, perusahaan rintisan bisa melanjutkan diri untuk mewujudkan apa yang selama ini yang menjadi visi.
2. Lebih Dipercaya oleh Bank
Peningkatan trustability perusahaan di mata bank juga lebih baik. Ini menjadi kelebihan venture capital jika startup yang kamu kembangkan memperoleh pendanaan.
Saat ingin mengajukan pinjaman, misalnya. Startup yang sudah dapat pendanaan dari VC bisa lebih mudah memperolehnya.
3. Peningkatan Likuiditas
Lantaran modal yang ada tidak harus membuat startup bayar angsuran dan bunga, maka modal ini juga sekaligus meningkatkan likuiditas dari perusahaan.
Dengan penjelasan soal venture capital ini, sekarang kamu sudah paham apa pentingnya, manfaat, sekaligus mengenal nama-nama perusahaan VC yang cukup besar di Indonesia.
Ingin dapat insight terbaru soal karir, bisnis, sampai produktivitas? Yuk, ikuti terus update dari Ngalup.