Apa itu Work Life Balance? Manfaat dan 4 Indikatornya

Photo of author
Written By ngalup

Artikel ini telah diterbitkan oleh
Ngalup Collaborative Network.

0
()

Kamu mungkin sering dengar kata-kata motivasi yang menyuruh untuk bekerja sekeras mungkin supaya cepat sukses. Sayangnya motivasi-motivasi semacam ini sering kali disalahartikan sehingga bukannya sukses malah  membuat stres. Untuk itulah work life balance adalah hal yang harus kamu pahami supaya dapat mengerti bagaimana kerja keras yang benar. 

Kamu sudah pernah dengar belum istilah tersebut? Kalau belum atau cuma sekedar pernah dengar tapi tidak tahu maksudnya maka ayo baca pembahasan ini sampai habis. Segala hal mulai dari apa itu work life balance, manfaat, tips, dan indikatornya akan MinLup kupas tuntas di sini

Pengertian Work Life Balance

apa itu work life balance

Pembahasan pertama akan menjelaskan kepada kamu sebenarnya apa definisi work life balance itu. 

Jadi work life balance adalah suatu kondisi di mana kamu mencapai sebuah keseimbangan dalam kehidupan. Adapun maksud dari keseimbangan di sini berbicara tentang bagaimana kamu dapat membagi waktu antara kehidupan profesional pekerjaan dengan personal.  

Dengan kata lain dalam work life balance menganalogikan kehidupanmu sama seperti timbangan. Kamu harus mampu mengatur beban yang ada pada kedua sisinya agar tidak sampai berat sebelah di salah satu sisi yang lain. 

Pekerjaanmu sebagai karyawan atau pengusaha terselesaikan dengan tidak sampai membuat kehidupan pribadimu jadi terbengkalai. Kamu tetap memiliki waktu dan tenaga untuk menyenangkan diri sendiri,berkumpul bersama kolega dan keluarga, dan kegiatan rekreatif lainnya.

Itulah mengapa pada paragraf pembuka, kamu jangan sampai salah memaknai kerja keras dengan memberikan seluruh hidupmu hanya untuk bekerja. Perlu diingat bahwa kerja keras juga perlu disertai dengan kerja cerdas sehingga dari sinilah kamu bisa mencapai work life balance.

Manfaat Work Life Balance

manfaat work life balance

Mungkin beberapa dari kamu yang masih tersugesti dengan pandangan lama akan bertanya-tanya apakah memang sebermanfaat  itu? Jawabannya iya, pengaruh work life balance terhadap kinerja karyawan benar-benar sangat positif untuk

Mencegah Terserang Berbagai Kuman Penyakit

Manfaat yang pasti akan kamu rasakan lewat work life balance adalah tubuh yang lebih sehat. Kamu pasti akan cepat kelelahan kalau terlalu memaksakan fisik dan pikiranmu untuk bekerja. Tubuh yang dalam kondisi lelah akan sangat mudah sekali terserang berbagai penyakit karena sistem imun juga sedang dalam keadaan lemah. 

Menjaga Kesehatan Mental

Kamu tentu sudah sangat mengerti bahwa dalam bekerja, untuk dapat bertahan dengan segala tekanan yang ada juga dibutuhkan mental yang kuat. Fisik butuh istirahat maka mental pun juga demikian. Masalahnya kalau kamu terlalu memaksakan diri untuk terus bekerja sama saja kamu tidak memberikan mentalmu kesempatan untuk recovery.

Dalam kondisi yang seperti itu kamu akan mudah sekali mengalami burn out yang tidak hanya akan melemahkan mental tapi juga fisikmu. Oleh karenanya dengan memahami work life balance adalah solusi supaya kamu terhindar dari masalah semacam ini. Tentu kamu tidak mau bukan merusak kehidupan sendiri akibat tidak bisa membagi waktu dengan baik? 

Menjaga Performa Kerja Tetap Produktif

Dengan fisik dan mental yang prima berkat work life balance adalah sudah pasti akan membuat performa kerjamu lebih maksimal. Bukan hanya maksimal dari segi kuantitas/ banyaknya pekerjaan tapi terlebih penting juga kualitasnya. Kamu baru bisa disebut produktif apabila keduanya telah terpenuhi. 

Kalau fisik dan mentalmu terpelihara kesehatannya, percayalah mau sederas apapun tekanan dan masalah, kamu akan selalu bisa menanganinya. Alasannya karena dari tubuh dan mental yang sehat akan jauh lebih mudah muncul ide-ide yang kreatif. 

Menaikkan Kualitas Relasi dengan Sesama

Salah satu dampak negatif yang timbul apabila kamu sering memaksakan lembur adalah sulit untuk menjaga kualitas hubungan dengan sesamamu. Terlebih apabila kamu sudah berkeluarga dan memiliki anak di rumah.

Memang mungkin kamu berusaha bekerja sekeras itu juga untuk menghidupi mereka. Namun jangan sampai lupa, membina keluarga bukan hanya soal uang tapi juga kehadiranmu secara emosional akan berpengaruh.

Jika kamu tidak ingin sampai hubungan dalam keluarga menjadi dingin dan cuek maka work life balance adalah wajib kamu terapkan untuk menjaganya tetap hangat.

Baca juga: Manajemen Waktu: Pengertian, Manfaat dan 6 Tipsnya

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Work Life Balance

Sebenarnya masalah work life balance adalah sudah digaungkan lewat berbagai sosial media dan bahkan menjadi topik yang viral di situ. Namun terlepas dengan segala hal positif yang sudah disebutkan, masih banyak sekali yang memandang negatif. 

Kira-kira mengapa bisa begitu? Kurang lebihnya faktor-faktor yang mendasari mau tidaknya seseorang untuk melakukan work life balance adalah :   

Pola Asuh Keluarga

Sikap dan kepribadian yang seorang individu tunjukkan dalam lingkungannya bermula dari bagaimana keluarga mendidiknya saat masih kecil. Masalahnya di sini ada keluarga yang terlalu berambisi dalam mendidik anak. Mereka ingin anaknya selalu mendapatkan nilai bagus dan ranking paling tinggi.

Keluarga yang seperti ini biasanya akan selalu memaksakan anaknya untuk selalu belajar sebanyak mungkin dan bermain seminimal mungkin. 

Nantinya anak yang dididik dengan cara seperti ini akan susah memahami dan melaksanakan work life balance sebab ia sudah terdoktrin dengan ambisi yang tidak sehat. 

Bagaimana Perusahaan Menetapkan Sistem Kerjanya

Selain masalah pendidikan dalam keluarga, acapkali yang menghambat seseorang dalam mencapai work life balance adalah sistem kerja perusahaan. Terlepas sudah ada UU Ketenagakerjaan yang menetapkan jam kerjas, masih ada oknum perusahaan yang tidak mematuhinya. 

Mereka seringkali membuat para karyawannya jadi overload pekerjaan dengan memberikan tugas yang bukan job desk yang seharusnya. Akibatnya tidak mengherankan karyawan yang bersangkutan jadi harus sering pulang malam. Semakin sedihnya, perusahaan tersebut tidak memberikan upah yang layak.

Iya memang loyalitas dalam pekerjaan itu bagus tapi tidak semua perusahaan layak untuk menerimanya. Sesuai dengan pepatah “cerdik seperti ular, tulus seperti merpati”, bekerjalah setulus mungkin tapi tetap harus cerdas melihat kondisi perusahaan.

Kalau  merasa ada yang tidak beres, kamu berhak bertanya kepada HRD maupun atasanmu. Jika ternyata, respon yang kamu dapat kurang baik dan bahkan mungkin intimidatif, mungkin sudah saatnya kamu mempertimbangkan perusahaan yang lebih kompeten. 

Baca juga: Work Life Balance Ala Jack Dorsey Sang Pendiri Twitter

Cara Mewujudkan Work Life Balance di perusahaan

Tidak ada kata terlambat untuk memulai sebuah kebiasaan yang baik termasuk menerapkan work life balance dalam kehidupan pekerjaan sehari-hari. Maka dari itu untuk mempermudah kamu, pembahasan berikut akan memberikan beberapa contoh work life balance secara praktis. Inilah beberapa tips-tips work life balance tersebut. 

1. Jangan Memaksakan Diri Untuk Sempurna

Dalam bekerja secara profesional, kamu harus memastikan pekerjaanmu tidak hanya selesai tapi juga berkualitas baik. Tidak masalah kalau kamu selalu berusaha memperhatikan detail kecil dari pekerjaanmu agar semakin sempurna. Namun jangan sampai karena sikap ini membuat kamu terjerumus dalam sikap perfeksionis yang tidak sehat. 

Sikap semacam ini akan dapat berdampak buruk pada kehidupan di luar pekerjaanmu. Kamu jadi terobsesi untuk benar-benar sempurna sampai-sampai kamu lupa dengan kehidupan pribadimu sendiri. Sampai kapanpun work life balance adalah tidak akan pernah tercapai jika kamu masih mempunya pola pikir semacam itu

Tidak perlu khawatir apabila kamu termasuk tipe orang yang memiliki sikap perfeksionis yang berlebihan. Kamu bisa mengatasinya asal mau melakukan hal-hal berikut : 

  • Jangan suka membanding-bandingkan dirimu dengan orang lain karena itu akan merendahkan citra dirimu sendiri. Pada umumnya orang dengan citra diri yang rendah akan mencari pelampiasan dengan berusaha jadi sempurna untuk memulihkan harga dirinya. .
  • Belajar berkata tidak, jangan turuti ambisimu untuk terus membuktikan diri bahwa kamu hebat. Kamu tetaplah manusia yang memiliki batasan tenaga dan kemampuan dan berdamailah dengan itu.

2. Membiasakan Gaya Hidup Sehat

Seperti yang sudah kamu baca bahwa  definisi work life balance adalah menekankan pada keseimbangan antara profesional dan personal. Definisi ini secara tidak langsung juga menyatakan pentingnya untuk kamu menghargai diri sendiri. Tidak melulu bekerja dan bekerja tapi juga memberikan reward untuk hasil kerja kerasmu.

Salah satu reward yang bisa kamu berikan untuk tubuh yaitu dengan melakukan gaya hidup yang sehat seperti : 

  • Rutin berolah raga karena selain mempercepat metabolisme tubuh, olahraga juga mampu menurunkan kadar stres. Ini terjadi berkat hormon endorfin yang dihasilkan  selama kamu melakukannya. 
  • Pastikan setiap waktu tidur kamu selalu berkualitas. Jangan sering-sering begadang kalau memang tidak diperlukan. Tidur yang berkualitas  akan sangat berkhasiat memperlancar metabolisme tubuh dan menyegarkan pikiran
  • Mengurangi makanan cepat saji dan mulai mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin dan mineral . 

3. Jaga Tali Silaturahmi Dengan Teman-Teman dan Kerabat

Seintrovert-introvertnya seseorang, akan tetap butuh berinteraksi dengan teman maupun keluarganya. Meskipun kelihatannya sepele hanya bercanda tawa dan membicarakan hal-hal yang ringan tapi ampuh untuk menurunkan stres dan memperbaiki mood.

Tolong jangan kamu artikan secara sempit bahwa kehidupan personal dalam work life balance adalah hanya soal dirimu sendiri.  Kehidupan personal juga menekankan bagaimana kamu membawa diri dalam pergaulan sehari-hari. 

4. Minimalkan Bermain Smartphone dan Sejenisnya

Memang sangat nyaman kalau selesai pulang kerja lalu rebahan sambil scroll media sosial. Namun cara beristirahat seperti itu sangatlah kurang baik karena : 

  • Cahaya UV dari smartphone dapat membuat mata cepat lelah dan mengganggu waktu istirahat
  • Saat berselancar di media sosial, bisa jadi kamu melihat kehidupan orang -orang yang seolah lebih makmur, Kamu jadi tergoda untuk membanding-bandingkan.
  • Menghindari overthinking saat tiba-tiba ada pesan terkait pekerjaan.

.Terkhusus untuk alasan yang terakhir, supaya kamu tidak overthinking dan dapat menikmati secara total istirahatmu maka bisa lakukan tips ini : 

  • Langsung matikan segala pesan pemberitahuan dari e-mail dan aplikasi-aplikasi lainnya seperti WA.
  • Memisahkan antara nomor telepon dan alamat e-mail yang khusus untuk pekerjaan dengang yang untuk personal.

5. Lakukan Lagi Hobimu

Kalau kamu memiliki hobi yang sudah lama ditinggalkan karena tidak ada waktu, mari lakukan lagi. Hidup cuma sekali , masa hanya diisi dengan stres dan tekanan? Kamu juga berhak menikmati yang namanya kesenangan dari aktivitas-aktivitas yang kamu sukai.

Aktivitas tersebut sangat bagus karena setidaknya dapat memantik lagi “semangat anak kecil” dalam dirimu. 

Baca juga: Apa itu Self Healing? 12+ Cara Melakukannya

6. Delegasikan Tugas Kepada Orang Lain

Mengerjakan begitu banyak tugas sehingga seolah-olah tidak ada selesai-selesainya cepat lambat akan membuat kamu capek dan stres. Untuk itu alangkah baiknya kamu minta tolong kepada teman 1 divisimu untuk membantu bila memungkinkan.

Indikator Work Life Balance

Yakin kalo work life balance adalah sudah menjadi bagian dari kehidupanmu? Untuk memastikannya, cek indikator-indikator berikut ini : 

  1. Semua Aspek Kehidupanmu Terpenuhi Dengan Baik

Kata “balance” /seimbang itu sudah dengan jelas menunjukkan bahwa tidak ada yang berat sebelah alias sama rata. Dengan demikian kamu sudah dikatakan berhasil melakukan work life balance adalah apabila seluruh aspek kehidupanmu terpenuhi dengan baik. Tidak ada kesenjangan yang terjadi antara kehidupan profesional dengan personal.

Untuk istilah lebih gampangnya, kamu berhasil menjalankan tugasmu sebagai suami/istri sekaligus sebagai seorang ayah/ibu. 

  1. Jam Tidur yang Berkualitas

Terlihat tidak terlalu penting tapi jangan salah, keberhasilan work life balance adalah juga terlihat dari jam tidurmu. Apakah kamu sering begadang untuk bekerja atau urusan lain dan bagaimana kondisimu keesokan harinya tepat setelah bangun tidur. 

  1. Memiliki Aktivitas yang Lain Untuk Dilakukan

Bedakan antara kerja untuk hidup dengan hidup untuk kerja. Prinsip pertama dilakukan oleh manusia, prinsip kedua dilakukan oleh robot. Dengan demikian jika kamu merasa masih manusia maka seharusnya hidup tidak hanya untuk pekerjaan. Kamu masih memiliki aktivitas lain yang sifatnya rekreatif untuk mengisi ulang tenaga. 

  1. Mempunyai Relasi yang Terjalin Harmonis Dengan Orang Lain

Manusia bukan hanya makhluk individu tapi juga sosial yang pada hakikatnya  membutuhkan interaksi dengan orang lain.  Prinsip dalam work life balance adalah juga sejalan dengan hal itu. Kamu tidak mungkin bisa hanya fokus kepada kehidupan profesional tanpa berinteraksi dengan siapapun. Sedikit banyak suatu saat, kamu pasti akan butuh bantuan. Tidak apa-apa kalau akhir-akhir ini kamu merasa terlalu fokus pada pekerjaan sampai lupa pada orang lain di sekitarmu. Lewat artikel ini maka seharus work life balance adalah sudah kamu pahami seperti apa secara mendalam jadi tunggu apalagi segera lakukan.

Apakah Konten ini Bermanfaat untukmu?

Berikan Rating untuk Konten ini

Average rating / 5. Vote count: