Tim yang kuat menjadi syarat utama suatu startup dapat bertahan dan berkembang. Membangun tim startup dengan metode tertentu, akan membantu kamu dalam mencapai tim yang mampu mendukung setiap mimpi dan tujuan perusahaan.
Tim startup yang kuat, menjadi pondasi utama. Faster Capital, mengatakan jika tim yang kuat akan membantu bisnismu mendapatkan support, sumber daya, dan juga keterampilan yang dibutuhkan dalam mencapai keberhasilan perusahaan rintisan.
Memiliki talenta yang bakatnya maksimal saja tidak cukup. Tapi, tim yang kamu bangun harus punya keinginan untuk bekerja sama, bukan kerja sendiri-sendiri sesuai idealisme masing-masing.
Maka dari itu, bagi kamu yang sering gundah karena belum tahu cara membuat tim yang begitu, MinLup bakal sharing banyak dalam artikel ini.
Pentingnya Membangun Tim Startup yang Kuat
Dalam banyak business advice, satu hal yang perlu kamu perhatikan yakni memulai segalanya dengan pertanyaan ‘mengapa’. Jadi, mengapa membangun tim yang kuat untuk startup itu penting? Berikut penjelasannya:
1. Membantumu dalam Setiap Badai yang Datang
Cukup menarik bagi MinLup untuk membahas ini. Punya tim startup yang kuat, akan membuatmu sangat terbantu saat ada ‘badai’ yang datang.
Badai masalah keuangan, badai produk yang kurang diminati, badai marketing yang targetnya meleset, dan juga yang lainnya.
Apalagi, kamu akan memiliki jam kerja yang panjang bersama mereka. Satu orang bahkan harus mampu mengatasi segalanya. Tanpa tim solid dan kuat, tentu saja kamu tidak punya orang yang akan menahan agar kamu tetap berdiri dan tak terjatuh.
2. Kaya Sudut Pandang
Satu kepala hanya punya sedikit jawaban. Cukup banyak kepala dan mampu bekerja sama, akan membuat startupmu memiliki kelengkapan sudut pandang.
Kaya dengan perspektif juga menjadi alasan mengapa startup sangat butuh tim yang kuat. Dengan bantuan mereka, setiap masalah yang akan terjadi dalam perusahaan rintisanmu bisa terselesaikan secara efektif.
3. Potensi Perkembangan dan Pertumbuhan yang Lebih Baik
Benar. The ultimate reason mengapa tim yang kuat dalam startup kamu sangat penting karena mereka bisa membantumu mencapai potensi perkembangan terbaik.
Bahkan mungkin, dengan mereka perusahaan rintisanmu akan semakin berubah jadi lebih baik lagi setiap waktu.
Dengan ini, barulah perusahaan yang masih dalam tahap perkembangan milikmu jauh lebih kuat dari sebelumnya. Potensinya bertumbuh, potensinya menjadi perusahaan rintisan yang berhasil juga semakin besar.
Cara Membangun Tim Startup
Udah tahu dong sekarang kalau punya tim startup yang kuat itu penting banget. Namun, masalahnya masih tetap pada bagaimana cara membangun tim startup yang bisa mencapai semua itu. Dari riset MinLup, begini caranya:
1. Cari Tim yang Mudah Berkolaborasi
Saat membaca beberapa uraian di Forbes, ada satu insight yang penting untuk kamu lakukan: mencari tim yang gampang berkolaborasi.
Startup punya flow kerja yang begitu dinamis. Seorang desainer, mungkin juga harus mampu mengerjakan copywriting menarik dalam memasarkan produk.
Seorang CTO, mungkin juga harus memahami dan membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) demi meningkatkan produktivitas tim di perusahaan rintisan.
Jika perusahaan besar, bukan jadi masalah saat merekrut satu orang dengan speciality atau keterampilan khusus dan dalam satu posisi. Tapi, di startup harus mampu berkolaborasi.
Di startup, berbeda. Satu orang harus mampu mengerjakan beberapa tugas sekaligus dan harus mampu melakukan kolaborasi antar departemen.
Maka dari itu, MinLup nyaranin membangun tim startup dengan merekrut seseorang yang mampu berkolaborasi.
2. Semua yang Terlibat Harus Punya Customer Orientation
Setiap orang yang akan kamu ajak dalam membuat tim startup, harus punya kecenderungan ini: seluruhnya harus punya orientasi kepada pelanggan.
Intinya, setiap orang yang masuk lebih mengutamakan pelanggan di atas semuanya. Pelanggan harus puas, pelanggan harus senang, dan masalah pelanggan harus terselesaikan dengan produk dan layanan startup-mu.
Menjadi hal yang penting terutama karena fokus dan peduli yang lebih besar kepada pelanggan, mampu memberikan perkembangan signifikan pada pertumbuhan perusahaan rintisan.
3. Cari yang ‘Berbeda’
Membangun tim startup juga harus mempertimbangkan perbedaan. Terutama dari segi pendekatan, cara kerja, karakter, hingga kepribadiannya.
Mempertimbangkan poin ‘perbedaan’ ini, harus ada untuk menghindari kematian kreativitas.
Jika pendekatannya sama dan cara kerjanya sama, metode mereka tidak akan jauh berbeda dalam mengatasi masalah. Itu pun belum tentu berhasil.
Jadi, jangan bertaruh untuk merekrut orang-orang dengan cara berpikir, cara bekerja, karakter, dan punya kepribadian yang sama. Kamu bakal kesusahan karena tidak ada ide menarik yang bisa diberikan.
4. Hancurkan Hambatan Komunikasi
Sudah sejak lama, startup punya pola komunikasi yang jauh berbeda dibandingkan dengan korporasi atau perusahaan besar.
Perusahaan besar cenderung birokratis. Hubungan antara atasan dan karyawan, jadi begitu jauh dan kaku.
Ini harus kamu hilangkan dalam tim startup. Jauh lebih baik untuk menghancurkan setiap hambatan komunikasi.
Jadi, tidak boleh birokratis. Setiap anggota tim harus bisa berkomunikasi dengan mudah.
Kemudahan dalam proses komunikasi tujuannya agar kerja sama antar setiap departemen dan pihak dalam startup jadi lebih efisien.
Bahkan jika perlu hanya ada satu orang yang ada di pucuk hierarki: founder dan co-foundernya. Selain itu, dalam posisi yang setara. Membangun tim startup dengan cara ini, cukup efektif agar satu sama lain bisa bekerja sama.
5. Diri Sendiri, Harus Menjadi Contoh
Sebenarnya ini requirement dasar ketika akan membangun tim. Kamu, berperan sebagai founder. Maka, tidak ada cara terbaik selain menjadikan dirimu sendiri sebagai contoh.
Jika ingin tim yang selalu bekerja sama, maka kamu harus bisa bekerja sama. Jika ingin tim yang kreatif, kamu tidak boleh kehabisan ide.
Begitu juga jika ingin tim kamu bekerja dengan keras, kamu harus tak kalah kerja kerasnya dengan mereka.
Jadi, setiap hari mereka akan melihat perilaku darimu sebagai founder dan lambat-laun, akan menjadikanmu panutan, contoh, atau sosok yang mereka ingin capai.
Komposisi Tim Startup
Dalam buku StartupPedia, ada penjelasan sederhana mengenai komposisi atau susunan terbaik untuk tim startup yakni:
- CEO (Chief Executive Officer)
- CTO (Chief Technology Officer)
- CMO (Chief Marketing Officer)
- CFO (Chief Financial Officer)
- COO (Chief Operating Officer)
- Dan Wakil Presiden Penjualan/Chief Product Officer (CPO)
Keenam komposisi ini, sudah cukup untuk menjalankan berbagai tugas dalam perusahaan rintisan.
Membangunnya dari awal, mungkin tidak harus langsung lengkap. Melainkan kamu bahkan bisa mulai membangun tim startup sendirian dan berkembang secara bertahap.
Dengan beberapa tips membangun tim startup ini, besar kemungkinan perusahaanmu bisa mencapai semua yang dari awal jadi impian.
FAQ
Siapa saja yang bisa mendirikan startup?
Selama kamu punya modal cukup dan perusahaanmu punya lokasi yang jelas, maka siapa saja bisa mendirikannya tanpa terkecuali.
Bagaimana cara membangun startup?
Mulailah dengan ide dan keinginan memberi solusi atas masalah dengan produk dan layanan startupmu.
Bagaimana membangun tim perusahaan yang kuat?
Bisa kamu mulai dengan merekrut tim sesuai dengan kebutuhan secara bertahap