Marc Andreessen adalah sosok yang membuat dunia bisnis kenal dengan istilah product market fit. Istilah ini juga terkenal dengan sebutan kesesuaian pasar produk yang mempengaruhi profitabilitas dari produk terkait.
Bayangkan saat tanpa beriklan dan promosi, ada pelanggan yang puas dengan produkmu dan mereka memberi rekomendasi secara gratis pada calon pelanggan lain. Itu adalah konsep sederhana dari kesesuaian pasar produk.
Marc Andreesen memberi arti konsep ini sebagai bertemunya antara pasar yang bagus serta produk yang bisa memuaskan kebutuhan pasar yang dituju. Mau belajar lebih dalam tentang kesesuaian produk pasar produk? MinLup akan merangkumnya di sini.
Apa Itu Product Market Fit?
Waktunya mengenal istilah ini dari definisi. Jadi, product market fit adalah saat pelanggan perusahaan tidak hanya mau melakukan pembelian, tapi juga menggunakan dan merekomendasikan kelebihan dari produk yang mereka beli dan pakai.
Konsep ini terang saja membuat pertumbuhan perusahaan bisa naik sekaligus memberikan keuntungan.
Marc Andreseen, seperti yang dikatakan di awal, adalah orang yang membuat konsep satu ini.
Ia adalah investor andal sekaligus seorang pengusaha yang berbasis di Amerika Serikat.
Selain memberikan anggapan tadi, ia juga memberi definisi terhadap kesesuaian produk pasar sebagai momen saat bisnis sudah ada di pasaran dan telah punya kelompok pelanggan yang sesuai.
Dalam dunia startup, istilah ini menjadi salah satu yang pembahasannya sering terdengar. Tidak mengherankan karena kesesuaian pasar produk ini memberikan banyak manfaat.
Pentingnya Product Market Fit
Pertanyaan semacam ini, sebenarnya sangat mudah untuk ketemu jawabannya. Mengapa momen ini penting? Tentu karena memberi manfaat. Nah, apa saja manfaat kesesuaian pasar produk? Ini dia manfaatnya:
1. Menarik Pelanggan dengan Biaya Murah
Produk yang bagus, kalau kata Elon Musk itu udah jadi tools pemasaran terbaik. Makanya, menarik pelanggan dengan produk yang udah sesuai dengan keinginan pelanggan akan membuat biaya mengakuisisi mereka jadi lebih murah.
Apalagi istilah word of mouth masih menjadi tools pemasaran yang efektif dari dulu hingga sekarang.
Bayangkan produkmu mendapatkan rekomendasi dari setiap konsumen yang membeli secara gratis, kamu bisa mengenalkan produk ke calon pelanggan tanpa perlu mempromosikannya sama sekali.
2. Potensi Pertumbuhan yang Cepat
Saat produkmu sesuai dengan pasar, maka respon yang baik dari mereka bisa membuatmu mencapai potensi pertumbuhan lebih cepat.
3. Retensi Tinggi
Manfaat lainnya juga bikin retensi dari pelanggan cukup tinggi. Jika mereka sudah puas dengan produkmu, kamu tidak perlu lagi mencari formula dari produk baru atau melakukan strategi baru.
Pada akhirnya, biaya retensi akan mengalami penurunan. Retensi di sini maksudnya untuk mempertahankan pelanggan agar tetap memilih produkmu.
4. Skalabilitas Optimal
Perusahaanmu tidak akan kehilangan banyak biaya dan pendapatan dengan mengeluarkan biaya untuk retensi dan akuisisi pelanggan.
Hal ini berarti modal yang dikantongi perusahaan jauh lebih besar daripada perusahaan yang produknya tidak sesuai di pasar.
Modal yang besar ini, akhirnya membuat perusahaan bisa melakukan skalabilitas secara optimal karena kesesuaian pasar produk.
Ciri Ciri Product Market Fit
Di sini, kita patut bicara tentang indikator. Bagaimana kita tahu bahwa produk telah sesuai jika tidak ada ciri-cirinya? Maka, MinLup bakal membahas berbagai indikator atau ciri dari kesesuaian produk:
1. Net Promoter Score
Salah satu indikator product market fit adalah dari segi Net Promoter Score (NPS). Maksudnya ada tingkat kepuasan dari pelanggan.
Semakin tinggi nilainya, maka semakin sesuai produkmu dengan kebutuhan pasar. Nilai ini berasal dari feedback para pelanggan mengenai produk yang kamu buat. Skalanya dari 0 – 10. Poin tertingginya adalah 10.
2. Repeatability
Menyimak ciri produk sesuai dengan pasar, artinya harus memahami sinyal-sinyalnya. Nah, salah satu cirinya adalah repeatability atau keterulangan.
Saat meluncurkan produk dan sebagian pengguna melihat bahwa produkmu berguna secara berulang, maka artinya produk kamu telah mempunyai kesesuaian dengan pasar.
3. Produk Mampu Menemukan Audiensnya Sendiri
Jika produkmu sesuai, maka besar kemungkinan kalau produk tersebut akan menemukan audiens atau penggunanya sendiri.
Satu hal yang akan menjadi sinyal adalah kamu bisa lebih mudah mendapatkan data mengenai seperti apa karakteristik pelanggan dari produkmu.
Saat kemudahan ini kamu peroleh, maka artinya ada kesesuaian pasar produk yang telah kamu peroleh.
Metrik untuk mengukur Product Market Fit
Dalam setiap konsep atau strategi ada metrik-metrik yang digunakan guna mengukurnya.
Jika ini berkaitan dengan kesesuaian pasar produk, maka metrik pengukurnya ada dua: churn rate dan retention rate.
Keduanya memang cukup untuk mengukur apakah produk dari perusahaanmu telah mencapai product market fit. Hanya saja, ada dua ketetapan yang berbeda:
- Churn rate tinggi = kepuasan pelanggan rendah
- Retention rate tinggi = kepuasan pelanggan cukup baik
Kedua alat ukur ini memang harus kamu pahami demi perkembangan bisnis.
Strategi untuk Mencapai Product Market Fit
Demi mencapainya, menjadi hal yang menarik buat MinLup membahas metode dari Dan Olsen yang bikin playbook untuk mencapai PMF. Kurang lebih, begini caranya:
1. Identifikasi Kebutuhan Pelanggan yang Belum Terpenuhi
Ini bukan langkah pertama sebenarnya, tapi langkah lanjutan setelah kamu mengidentifikasi target konsumen.
Selanjutnya adalah melakukan identifikasi pada kebutuhan pelanggan yang masih belum terpenuhi di pasaran.
Kamu bisa mencari tahu mengenai market gap, problem space, dan solution space untuk menerapkannya.
Intinya, memahami apa kebutuhan yang tak tersedia untuk mengatasi masalah pelanggan bisa menjadi ceruk terbaik untuk kamu manfaatkan agar PMF bisa tercapai.
2. Proposisi Nilai Produk
Maksud dari strategi ini adalah mempertanyakan dua pertanyaan umum:
- Which one user benefit yang kamu tawarkan atau manfaat produk apa yang bisa pelanggan terima?
- Sudah lebih baikkah produkmu daripada kompetitor?
Menjawab keduanya akan menghasilkan proposisi nilai dari suatu produk. Strategi ini sebenarnya memainkan satu poin krusial dalam setiap bisnis: diferensiasi produkmu dari yang sudah ada di pasaran.
3. Bikin Minimum Viable Product (MVP)
Simple sebenarnya, ini adalah istilah yang menunjukkan jika produkmu punya fitur yang cukup untuk menarik pengguna awal.
Ada segitiga piramida dari buku dengan judul Designing for Emotion. Di antaranya berisi delightfulness, usability, reliability, dan functionality.
Kamu bisa menjadikannya framework untuk metode pendekatan MVP. Intinya, seluruh bagian piramida harus terisi meskipun hanya sedikit. Kamu bisa baca lanjut di sini jika ingin lebih memahami MVP.
Dengan informasi mengenai product market fit, sekarang produkmu harusnya jauh lebih memberikan dampak signifikan pada skalabilitas perusahaan secara keseluruhan.
Mau informasi menarik sejenis? Ayo ikuti Ngalup buat tingkatin produktivitas, karir, dan pengembangan bisnismu!
FAQ
Apa yang dimaksud product market fit?
Istilah yang menjelaskan kondisi ketika produk bisa memuaskan apa yang pasar butuhkan.
Bagaimana cara mengukurnya?
Menggunakan NPS, CLV, retention rate, churn rate, growth rate, bounce rate, dan validasi dari pelanggan.
Apa tujuan akhirnya?
Memastikan bahwa produk dan layanan perusahaan bisa berguna menyelesaikan masalah pelanggan/solusi untuk pelanggan.