Di era digital marketing saat ini, konten conversion adalah salah satu elemen kunci untuk mengubah pengunjung atau audiens menjadi pelanggan. Konten-konten inilah yang nantinya akan mendorong audiens melakukan tindakan tertentu.
Akan tetapi, konten tersebut tidak bisa dibuat secara sembarangan. Ada strategi khusus yang harus kamu terapkan untuk menciptakan konten conversion agar efektivitasnya bisa maksimal.
Tidak hanya dari segi CTA saja, tapi seluruh elemen lain dalam konten tersebut harus bisa menarik pelanggan dengan optimal. Lalu, apa saja strategi meningkatkan conversion rate dengan konten itu?
Mengenal Konversi (Conversion)
Melansir dari halaman SEO Digital Group, conversion memiliki arti sebagai pengunjung website yang sudah berhasil menyelesaikan tindakan yang kamu inginkan.
Tindakan ini pun tidak hanya terbatas pada pembelian suatu produk saja, melainkan tindakan lainnya. Seperti pendaftaran formulir, klik, download konten tertentu, subscription, melakukan panggilan telepon, dan lain sebagainya.
Lantas, mengapa conversion funnel dalam konten marketing itu menjadi penting? Karena lewat conversion inilah bisnis bisa mendapatkan keuntungan secara maksimal. Tujuan utama setiap bisnis tentu adalah pembelian atau sales.
Akan tetapi, tindakan-tindakan lain sebetulnya sama berharganya karena akan membuat pengunjung menjadi pelanggan.
Cara Mengukur Conversion Rate Konten dan Benchmarknya
Agar bisa melihat sejauh mana tingkat konversi yang sudah berhasil kamu wujudkan, maka kamu harus menghitungnya. Cara mengukur tingkat konten conversion ini pun sebenarnya mudah dengan rumus berikut:
Conversion Rate = Conversion : Total Pengunjung x 100%
Jadi, untuk bisa melihat angka konversi, kamu bisa membagi nilai konversi dengan total pengunjung website bisnis. Kemudian, barulah kamu akan mendapatkan persentase konversi yang akurat.
Contoh:
Kamu adalah pemilik bisnis fashion dengan jumlah pengunjung website mencapai 50.000. Kemudian dari angka tersebut, ada 2000 orang yang sudah berhasil melakukan pembelian item fashion di websitemu. Berapa tingkat konversinya?
Conversion Rate = 2000 : 50.000 x 100% = 4%
Artinya, berdasarkan perhitungan tersebut, website bisnis fashion yang kamu punya berhasil mencatatkan tingkat konversi sebesar 4%. Lalu, apakah angka tersebut terbilang bagus?
Untuk menilai angka ini, kamu bisa berpedoman pada benchmark atau indikator nilai tingkat konversi. Melansir dari laman Word Stream, sebuah conversion rate masuk dalam kategori bagus jika berada di angka 2%, 5%, atau 10%.
Akan tetapi, tingkat ini bisa menjadi tidak mutlak karena bisa bergantung dari platform yang kamu gunakan.
Contoh Content Conversion
Pada dasarnya, ada banyak sekali contoh penerapan konten conversion di sekitarmu. Mulai dari pelanggan yang melakukan pembelian di suatu website, membagikan suatu postingan, mengisi formulir, dan lain sebagainya.
Contoh lainnya, kamu memiliki sebuah website bisnis yang bergerak di bidang fashion. Tujuan konversi dari website tersebut adalah untuk membuat pelanggan melakukan pembelian atau check out item fashion yang kamu tawarkan di website.
Strategi yang bisa kamu terapkan untuk mendorong pelanggan melakukan pembelian bisa sangat beragam, seperti:
- Membuat headline atau judul website yang menarik.
- Memberikan call to action atau CTA yang efektif dan jelas.
- Website yang memiliki elemen visual sangat baik.
- Menyediakan testimoni atau review dari pelanggan sebelumnya dan lain sebagainya.
6 Strategi Konten Conversion yang Efektif
Untuk bisa menciptakan konten yang sukses menarik conversion pun sebenarnya tidak sulit. Hanya saja, memang ada sejumlah strategi yang harus kamu terapkan dengan tepat sasaran, seperti:
1. Perdalam Data
Agar bisa membuat konten conversion yang efektif, maka satu hal yang harus kamu lakukan pertama kali adalah dengan memperdalam data. Tujuannya agar kamu bisa mengetahui apa yang pelanggan cari dan butuhkan dari website.
Data ini bisa berasal dari fitur seperti Google Analytics yang bisa membantu untuk melihat bagaimana perilaku pelanggan. Setelah itu, baru data tersebut kamu gunakan untuk menyusun konten yang sesuai dengan karakteristik pelanggan.
2. Lakukan A/B Testing
Setelah memiliki data yang lengkap, langkah selanjutnya bisa dengan melakukan A/B testing. Tujuan testing A/B ini adalah untuk melihat manakan versi website yang lebih efektif untuk meningkatkan angka konversi website.
Dari pengujian ini kamu nantinya bisa membandingkan kira-kira elemen apa saja yang paling efektif untuk mendorong pelanggan dalam melakukan suatu tindakan. Elemen ini nantinya bisa kamu pertahankan dan tingkatkan agar makin efektif.
3. Formulir yang Singkat
Untuk membuat konten conversion yang bermuara pada pengisian formulir, maka formulir tersebut harus berhasil menarik perhatian pengunjung. Caranya adalah dengan membuatnya tetap ringkas, singkat, dan tidak bertele-tele.
Meski terdengar sepele, tapi nyatanya pengunjung akan malas mengisi formulir yang terlalu panjang dan membutuhkan waktu lama untuk mereka isi.
4. Perbaiki UX Website
Agar pembuatan content marketing untuk meningkatkan konversi maksimal, jangan lupakan juga experience pengunjung website. Tidak hanya soal tampilan, website memang memegang peranan yang sangat penting untuk keputusan konsumen.
Oleh karena itu, pastikan website bisnis yang kamu miliki, segi UX atau User Experience nya bagus bagi pelanggan. Ada banyak cara yang bisa kamu terapkan untuk mewujudkan UX yang baik.
Mulai dari optimasi untuk perangkat mobile, memperhatikan kecepatan loading website, dan memperbaiki navigasi website. Ketika pengunjung betah di website, maka peluang mereka untuk melakukan tindakan pun makin besar.
5. CTA (Call to Action) yang Efektif dan Catchy
Salah satu teknik efektif untuk meningkatkan conversion konten yang paling jitu adalah dengan menciptakan CTA yang catchy dan efektif. Mengapa? Sebab, CTA inilah yang akan mendorong pengunjung untuk melakukan suatu tindakan.
CTA ini pun tidak hanya bisa kamu aplikasikan pada website saja, melainkan platform lain. Mulai dari iklan yang berbayar, SMS, notifikasi pop up, postingan di media sosial, landing page, dan lain sebagainya.
Beberapa trik yang bisa kamu terapkan dalam membuat CTA adalah dengan menambahkan unsur urgency dan kata kerja di dalamnya. Dengan formula seperti ini, pengunjung akan tergerak untuk semakin melakukan suatu tindakan tertentu.
6. Cantumkan Bukti Pelanggan
Terakhir, salah satu aspek penting untuk mendorong efektivitas konten conversion adalah dengan mencantumkan bukti dari pelanggan sebelumnya. Karena meski tidak kita sadari, banyak keputusan pembelian itu terpengaruh oleh orang lain.
Inilah yang membuat setiap pemilik bisnis sebaiknya mencantumkan bukti atau testimoni dari pelanggan-pelanggan lainnya. Dengan cara ini, pengunjung bisa melihat bahwa produk yang kamu tawarkan memang berkualitas.
Itulah beberapa strategi untuk menciptakan konten conversion yang efektif. Di era sekarang, memang kehadiran conversion sangatlah penting untuk menilai seefektif apa usaha pemasaran yang sudah kamu lakukan.
Untuk membantu proses marketing di sosial media, kamu bisa menggunakan template Social Media Plan buatan Ngalup. Tidak hanya template, di dalamnya pun terdapat fitur guideline, report, dan calendar.
Dengan berbagai fitur tersebut, kamu bisa menyusun strategi pemasaran di sosial media dengan jauh lebih efektif. Jadi, pastikan kamu mengunduhnya sekarang juga ya!
FAQ
Apa yang dimaksud dengan conversion?
Conversion memiliki arti sebagai pengunjung website yang sudah berhasil menyelesaikan tindakan yang kamu inginkan.
Apa itu konversi konten?
Konten yang berperan untuk mendorong pelanggan dalam melakukan tindakan tertentu.
Apa tujuan dari konversi?
Tujuannya adalah mendorong pengunjung untuk menjadi pelanggan dan melakukan tindakan tertentu. Misalnya membeli produk, mendaftarkan diri dengan mengisi formulir, mengklik suatu link tertentu, dan lain sebagainya.