10+ Pekerjaan yang Bisa Digantikan oleh AI

Photo of author
Written By ngalup

Artikel ini telah diterbitkan oleh
Ngalup Collaborative Network.

Salah satu pertanyaan yang paling marak menjadi perbincangan adalah “Apa pekerjaan yang bisa digantikan oleh AI?”. Di dunia karier, pertanyaan tersebut sekaligus menjadi kekhawatiran bagi karyawan dan juga jobseeker.

Tidak dapat terbantahkan bahwa AI atau artificial intelligence (kecerdasan buatan) sangat masif perkembangannya. Mungkin kamu sering mendengar kabar perkembangannya setiap hari, termasuk dari media online.

Namun, keberadaan AI yang sudah canggih dewasa ini sekaligus menjadi ancaman mengerikan di dunia pekerjaan. Pasalnya, AI memiliki potensi untuk mengambil alih kemampuan manusia dalam merevolusi dunia pekerjaan.

Dengan begitu, ancaman PHK pun tidak dapat terhindarkan lagi. Ini karena AI bisa mengambil alih beberapa pekerjaan untuk memudahkan perusahaan. Ini menjadi mimpi buruk yang lebih parah daripada di cerita fiksi ilmiah bagi para pekerja.

Pekerjaan yang Bisa Digantikan AI

Jadi, apa saja karier dan pekerjaan yang bisa tergantikan oleh AI? MinLup telah memilih lebih dari 10 pekerjaan yang sangat rentan. Berikut adalah pembahasannya:

1. Sopir

Dewasa ini, self-driving car atau mobil tanpa sopir sudah sangat berkembang. Kamu tentu sudah tahu Tesla, perusahaan yang sangat terkenal dengan produk self-driving car-nya. Berarti, bukan tidak mungkin industri transportasi akan terdampak. 

Bahkan teknologi ini bisa saja merambah pada bus umum dan truk. Ini menandakan bahwa sopir manusia, baik itu chauffeur, supir truk, dan bus, berpotensi tergantikan oleh AI.

2. Akuntan

Akuntan tampak terlihat seperti pekerjaan yang penting bagi perusahaan. Tapi, jangan tertipu dari tampaknya. Ternyata AI mampu mengoleksi, menganalisis, dan menghitung data keuangan lebih cepat daripada manusia.

Faktanya, terdapat banyak layanan akuntansi berbasis AI yang bisa melakukan berbagai pekerjaan dalam menata keuangan. Terlebih, layanan AI untuk akuntan tidak menghabiskan biaya lebih besar daripada gaji karyawan untuk pekerjaan yang sama.

3. Analis Riset Pasar (Market Research Analyst)

Sama seperti akuntan, market research analyst juga berperan penting bagi setiap perusahaan. Mereka bertujuan untuk menambah performa bisnis dari menganalisis target marketnya.

Namun, AI ternyata memiliki keahlian serupa yang lebih pintar dan lebih cepat. Tentunya, alat AI akan menjadi populer dalam sektor ini karena menyediakan data yang lebih komprehensif.

4. Customer Service dan Customer Support

Kamu mungkin sudah melihat beberapa situs perusahaan sudah menggunakan chatbot berbasis AI untuk customer service dan customer support. Ini demi mempermudah perusahaan untuk menerima setiap keluhan dari pelanggannya.

Lebih mirisnya lagi, penggunaan chatbot AI sudah diperkirakan akan terus meningkat dalam beberapa tahun ke depan. Terlebih chatbot AI tampak tidak memerlukan emosi untuk menghadapi segala keluhan sambil memberi jawaban, misalnya dari laman FAQ.

5. Telemarketer

Bisa dibilang telemarketer sangat rentan oleh ancaman alat AI model bahasa. Fakta bahwa maraknya chatbot dan virtual assistant berbasis AI yang mampu menangani interaksi pelanggan pun sudah tidak terbantahkan lagi.

Tentunya, pekerjaan ini membutuhkan sebuah tugas repetitif yang sebenarnya bisa dilakukan secara otomatis. Ini sudah terlihat dari robocall yang populer di berbagai perusahaan di luar negeri.

6. Paralegal

Pekerjaan di bidang hukum seperti legal bisa saja berubah dengan kemunculan AI. Benar sekali, alat riset legal berbasis AI bisa memperlancar pengumpulan informasi dan melakukan analisis.

Akibatnya, AI mampu meringkas setiap temuan dari pengumpulan informasi menjadi sebuah kesimpulan yang mudah dipahami. Namun, pada akhirnya hukum tetap membutuhkan pemahaman dari manusia.

7. Jurnalis

Tidak dapat terbantahkan lagi bahwa pekerjaan bidang penulisan, termasuk jurnalis, menjadi salah satu pekerjaan yang bisa digantikan AI. Apalagi kehadiran alat AI seperti ChatGPT mampu menulis artikel berkualitas dengan cepat.

Alat AI akan menggunakan algoritma untuk mencari template dan data untuk membuat artikel berita. Ironisnya, kualitas artikel tersebut dapat setara atau lebih baik daripada buatan manusia.

8. Retail Salesperson

Berkat perkembangan teknologi yang semakin canggih, terutama AI, berbagai perusahaan sudah mengandalkannya untuk menambah pengalaman berbelanja. Dalam retail, AI terpakai untuk berbagai fitur seperti self-checkout.

Tak hanya itu, teknologi AI bisa memberi rekomendasi yang sudah terpersonalisasi bagi pelanggan yang berbelanja. Ini mungkin dapat membantu perusahaan, tetapi manusia tetap saja dibutuhkan karena banyak pelanggan yang membutuhkannya.

9. Penerjemah

Sudah banyak alat berbasis AI yang tersedia bagi penulis untuk menerjemahkan sekaligus mengecek tulisannya. Mulai dari Google Translate, DeepL hingga Reverso Translation.

Berbagai alat ini bisa membantu penerjemah manusia untuk menerjemahkan secara efisien, cepat, dan akurat. Bahkan penggunaannya pun bisa menghemat biaya bagi perusahaan.

10. Resepsionis

Melihat customer service dan salesperson sangat rentan, tentu hal ini ikut berlaku pada receptionist. Faktanya, banyak korporat yang menggunakan robot sebagai receptionist serta menerima panggilan dari pelanggan.

Penerapannya pun bisa menggantikan resepsionis dalam melakukan check-in otomatis. Ditambah, sudah banyak restoran fast food yang menggunakan AI untuk mendapatkan pesanan melalui layar komunikasi.

Baca Juga:  UI dan UX Design?

11. Kurir

Berbagai perusahaan besar seperti Amazon sudah mulai mengembangkan drone dan robot untuk mengantarkan paket. Meski baru dalam tahap pengembangan awal dan uji coba, sudah bukan tidak mungkin bahwa kurir manusia dapat tergantikan.

Bahkan, AI ikut membantu perusahaan untuk memperlancar logistik dan supply chain. Ini menandakan drone dan robot bisa mengambil alih setiap layanan kurir pada masa depan.

12. Programmer

Meski programmer menjadi salah satu bidang kerja yang banyak dibutuhkan, perkembangan teknologi AI menjadi ancaman. Pasalnya, AI bisa menghasilkan kode programming lebih akurat dan optimal.

Hal ini tidak hanya berlaku pada programmer. Setiap pekerjaan di bidang programming seperti software engineer pun ikut terancam. Alhasil, AI bisa berdampak pada alur kerja sambil menggantikan peran manusia dalam melakukan programming.

13. Desainer Grafis

Terakhir, AI sudah terlihat dampaknya dalam dunia desain grafis. Sudah banyak sekali gambar buatan AI yang tersebar secara online. Tentu saja, sudah banyak perusahaan yang mengandalkannya untuk pembuatan gambar.

AI mampu membuat gambar hanya berdasarkan sebuah perintah berbentuk teks. Penggunaannya pun sangat kontroversial di kalangan industri kreatif. Walau begitu, bukan tidak mungkin AI akan mengambil alih kerja desainer grafis pada masa depan.

Walau terdapat banyak pekerjaan yang bisa digantikan AI, peran manusia di baliknya tetap menjadi faktor terpenting. Pasalnya, manusia memiliki sifat unik tersendiri yang bisa membuatnya berinovasi.

Faktanya, manusia memiliki berbagai kelebihan lebih baik daripada AI dalam berbagai pekerjaan. Mulai dari kecerdasan emosional, kreativitas, hingga kemampuan sosial. Untuk itu, manusia masih dapat berperan penting dalam setiap pekerjaan.

MinLup akan terus meng-update informasi terkini tentang karier, produktivitas, dan bisnis, termasuk di antaranya dampak AI. Untuk itu, pastikan untuk pantau terus NgaLup!

FAQ

Apakah AI dapat menggantikan pekerjaan manusia seutuhnya?

AI dapat memudahkan dalam mengerjakan perintah secara efisien dan cepat. Pada akhirnya, manusia masih berperan sangat penting di balik setiap pekerjaan tersebut.

Apakah AI masih membuat peluang kerja baru?

Sama seperti inovasi teknologi sebelumnya, AI bisa memicu banyaknya peluang kerja baru dalam industri.

Bagaimana dampak AI terhadap produktivitas?

AI bisa menambah produktivitas kerja sambil mengembangkan kualitas produk.