Konten Awareness adalah salah satu jenis konten yang memiliki peran besar dalam membangun awareness mengenai suatu produk atau brand tertentu. Berbeda dengan jenis lain, konten ini tidak memiliki unsur mendorong pembaca.
Maksudnya pembaca hanya akan mendapatkan informasi dan terhubung dengan konten tanpa ada unsur harus melakukan tindakan tertentu. Jika bisa menyusunnya dengan tepat, konten awareness menjadi langkah awal memperkenalkan brand.
Nah, artikel ini akan membahas jenis-jenis konten awareness, contohnya, serta langkah-langkah praktis untuk membuatnya.
Memahami Konsep Konten Awareness
Untuk bisa memahami konsep konten awarenes, maka terlebih dahulu kamu harus paham apa itu brand awareness. Karena kedua istilah ini sangat berkaitan satu dengan lainnya.
Melansir dari halaman Search Engine Journal, brand awareness pada dasarnya merujuk pada tingkat di mana publik mengenal produk, layanan, atau brand yang kamu miliki.
Tingkat brand awareness ini nantinya pun bisa bermacam-macam. Mulai dari hanya sekedar pernah mendengar brandnya, mengingat brand, sampai menjadi pelanggan setia dari brand tersebut.
Brand awareness ini menjadi sangat penting karena umumnya, pelanggan akan lebih memilih sebuah brand, jasa, atau produk yang familiar bagi mereka. Semakin besar tingkat awareness, semakin kuat juga posisi bisnismu di pasar.
Lalu, apa kaitan brand awareness dengan konten awareness untuk digital marketing? Kaitannya adalah terletak dari penggunaan konten tersebut untuk membangun awareness di hadapan publik.
Umumnya, para marketer akan menggunakan konten awareness sebagai tahapan paling awal dalam usaha mereka untuk memperkenalkan layanan, produk, atau brand kepada konsumen.
Isi dari konten awareness adalah informasi, edukasi, berita, ataupun tips tertentu. Pembaca akan mendapatkan nilai manfaat dari konten tersebut. Selain itu, di dalamnya juga tidak ada nilai atau unsur promosi suatu brand atau produk.
Jenis dan Contoh Konten Awareness
Ada beberapa jenis konten awareness yang nantinya bisa kamu pilih dan gunakan, seperti:
1. Artikel Informatif dan Edukatif
Pertama, ada artikel edukatif dan informatif. Tujuan artikel ini adalah memberi informasi atau solusi atas permasalahan yang sering pelanggan hadapi, seperti misalnya panduan atau tips tentang topik tertentu.
Contoh konten awareness ini adalah seperti artikel “7 Tips Membuat Social Media Plan”, “Tips Memasak Daging Sapi Tanpa Presto Agar Empuk”, “Tips Membuat Masker Alami dari Aloe Vera” dan lain sebagainya.
2. Infografis
Selanjutnya ada infografis yang merupakan konten visual berisi data atau informasi tertentu. Meski terlihat kompleks, tapi penyajian infografis sangat ringkas dan menarik sehingga pembaca mudah memahaminya.
3. Video Pendek
Video informatif atau inspiratif yang cepat menarik perhatian, seperti tutorial, cerita pendek, atau animasi.
4. Postingan di Media Sosial
Konten-konten yang ringan seperti gambar, kutipan, atau cerita singkat yang dirancang untuk meningkatkan visibilitas di media sosial. Contohnya adalah seperti postingan di akun Instagram brand ternama Apple.
5. Webinar dan E-book
Terakhir ada webinar dan e-book. Tujuan dari webinar adalah untuk memberi informasi mendalam tentang topik tertentu sekaligus menjalin koneksi langsung dengan audiens.
Sementara itu, e-book adalah dokumen digital yang isinya mengenai pengetahuan mendalam. Pembaca nantinya pun bisa mendownload e-book tersebut.
6 Cara Membuat Konten Awareness yang Efektif
Inilah beberapa panduan membuat konten awareness yang efektif:
1. Lakukan Riset yang Mendalam
Pertama, sebaiknya lakukan riset yang mendalam terlebih dahulu. Riset ini terutama mengenai target audiens dan konten seperti apa yang memang mereka butuhkan. Dengan begitu, konten bisa tepat sasaran untuk target tersebut.
Saat ini ada banyak sekali tools yang bisa kamu gunakan untuk riset kebutuhan promosi. Mulai dari tools survey, target audiens, sampai ke keyword research. Kamu bisa menggunakan tools tersebut supaya riset menjadi semakin mudah.
2. Cari Poin Unik Brand
Setelah mendapatkan data dari hasil riset, kamu bisa mulai mencari poin unik dari brand, jasa, atau produk yang kamu tawarkan. Biasanya poin unik ini juga populer dengan istilah Unique Selling Points.
Poin unik pun bentuknya bisa bermacam-macam dan membuat layanan, produk, atau brand berbeda dengan pesaingnya. Nantinya kamu bisa menggunakan USP tersebut ke dalam konten awareness yang kamu buat.
3. Pilih Platform atau Media
Tips membuat konten untuk meningkatkan awareness selanjutnya adalah dengan memilih media atau platform. Media ini akan sangat menentukan konten seperti apa yang paling cocok untuk membangun awareness kepada publik.
Ada banyak sekali pilihan, seperti website, media sosial, video, webinar, bahkan hingga e-book. Nah, kamu bisa memilih salah satunya kemudian menentukan konten apa yang paling sesuai dengan platform tersebut.
Misalnya, kamu memilih untuk menggunakan website untuk menyebarkan awareness soal bisnis skincare yang kamu punya. Ide konten yang bisa kamu terapkan nantinya adalah artikel-artikel informatif dan edukatif.
Dengan artikel-artikel tersebut, pembaca yang mencari informasi mengenai masalah perawatan kulit mereka, akan menjadi familiar dengan brand yang kamu miliki. Inilah yang lama kelamaan akan membentuk brand awareness bisnismu.
4. Manfaatkan Media Sosial
Kekuatan media sosial saat ini memang tidak terelakkan lagi. Tidak hanya sebagai media untuk sharing dan mencari hiburan, media sosial menjadi platform pemasaran yang sangat potensial saat ini.
Nah, meskipun kamu tidak memilih media sosial sebagai platform utama dalam membangun brand awareness, tapi pastikan tetap menggunakannya. Karena media sosial bisa menarik traffic pengunjung ke channel lain secara efektif.
Cara pengimplementasinya pun sangat mudah. Misalnya, kamu mempromosikan konten artikel informatif yang ada di website ke Twitter, Facebook, ataupun Instagram.
Dengan cara ini, konten awareness yang ada di website bisa lebih tersebarluaskan.
5. Analisis dan Evaluasi
Agar implementasi cara meningkatkan brand awareness melalui konten bisa optimal, maka pastikan kamu melakukan analisis dan evaluasi secara berkala. Tujuannya adalah agar kamu bisa menilai sejauh mana konten tersebut efektif.
Salah satu tools populer yang bisa kamu manfaatkan adalah Google Analytics. Setelah mendapatkan hasil analisis tersebut, maka kamu bisa mencari konten-konten apa yang membutuhkan peningkatan, perbaikan, atau pergantian.
6. Konsisten dan Buat Jadwal
Terakhir, konsistensi adalah segalanya. Agar brand awareness bisa terbentuk maksimal, maka kamu harus konsisten dalam memproduksi konten-konten tersebut. Ini sangat penting agar audiens semakin familiar dengan brand yang kamu miliki.
Agar konsisten kamu bisa membuat jadwal dan rencana yang jelas mengenai konten-konten yang akan kamu produksi. Tidak perlu bingung, kamu bisa memanfaatkan template Content Plan Social Media dari Ngalup.
Di dalam template ini, kamu bisa menyusun strategi pemasaran digital dengan jauh lebih mudah, efektif, dan tentunya efisien. Apalagi ada banyak sekali model template yang sudah tersedia.
Selain itu, ada juga format lain seperti Calendar, Guideline, dan Report. Berbekal berbagai dokumen tersebut, kamu bisa mewujudkan digital marketing yang efektif dan juga tepat sasaran untuk kemajuan brand.
Itulah pengertian konten awareness sekaligus contoh dan cara membuatnya. Diharapkan dengan cara ini, kamu bisa lebih mengenalkan brand kepada publik dengan lebih efektif!
FAQ
Apa itu brand awareness?
Brand awareness pada dasarnya merujuk pada tingkat di mana publik mengenal produk, layanan, atau brand yang kamu miliki.
Apa yang dimaksud tahap awareness?
Tahapan di mana publik sudah bisa mengingat brand dengan baik.
Apa saja jenis konten di Instagram?
Ada banyak, seperti Reels, Single Image, Carousel, Instagram Story, dan sebagainya.